Mendengar jawaban reyna, rafa tentu saja langsung mengatur suhu AC-nya agar mereka merasa nyaman lalu berjalan menuju dapur dan mengisi gelas dengan air lalu memberikan gelas itu ke arah reyna

"Terima kasih"jawab reyna setelah menerima gelas dari rafa

"Mandi, lalu istirahatlah sebentar nanti aku akan panggil setelah makanan siap"titah rafa

"Mmm...kamarnya?"

"Kamar kita"jawab rafa singkat membuat wajah reyna memerah kembali, oertanda dia mengerti kamar yang dimaksudkan oleh rafa

Lalu reyna berdiri membawa langkahnya menaiki tangga dan perlahan memasuki kamar yang sempat dia tempati dulu dan melihat bahwa kamar itu sepertinya dirombak sedikit oleh rafa, karna dia melihat cat kamarnya agak berubah dari yang dulu, lalu beberapa foto dirinya dan rafa yang berada diatas nakas samping kasur, lalu tatapan reyna beralih ke-arah balkon membuatnya langsung mengingat jelas kegiatan mereka dulu ditempat itu...seakan-akan dia sedang melihat video yang diputar ulang.

Buru-buru reyna mengalihkan fikirannya lalu bergegas membersihkan dirinya didalam kamar mandi, dan mengistirahatkan badannya sebentar lalu tak lama kemudian rafa datang mengetuk pintu memanggilnya untuk makan malam bersama

Setelah turun dari kamar yang dtempati, reyna melihat rafa menyajikan beberapa makanan sambil mengenakan celemek ditubuhnya, membuat kada ketampanan lelaki dewasa itu semakin meningkat

Cahaya dari lampu yang berwarna kuning seakan mendukung untuk menyinari wajah lelaki itu, bahunya yang lebar, pinggangnya yang menggoda dengan urat tangan yang menonjol saat lelaki itu membawa piring dengan ke-dua tangannya yang kekar, melihat tangan itu reyna jadi memgingat betapa ganasnya jari-jari itu saat berada dalam miliknya, lalu pinggul itu yang sering bergoyang dengan ganas menubruk dirinya, lalu bibir tipis itu yang selalu memanjakan setiap jengkal tubuhnya, lelaki didepannya itu sungguh sempurna.

Reyna panas dingin saat memikirkan hal yang tidak senonoh yang tiba-tiba saja muncul saat dia melihat rafa sangat mempesona saat memakai celemek dengan tubuh kekar yang rafa miliki namun lamunan tak senonohnya buyar saat mendengar suara berat yang tiba-tiba mengintrupsi se-akan menariknya dari fikiran kotornya.

"Kenapa melamun?"intrupsi rafa

"Uh??"reyna linglung tidak tahu harus menjawab apa

"Kesini...makan dulu"ujar rafa membuat reyna berjalan menuju meja makan lalu duduk dihadapan rafa sambil memandang satu-satu makanan yang sudah tersaji diatas meja

"Kamu sendiri yang membuatnya?"tanya reyna takjub

"Hmm.."jawab rafa singkat sambil mengangguk"Makanlah"ujar rafa sambil menaruh lauk udang dan ikan dipiring reyna

"Makasih"jawab reyna dengan senang hati lalu menikmati rasa masakan rafa yang sungguh memanjakan lidahnya

"Enak?"tanya rafa memastikan

Reyna mengangguk dengan tersenyum"Enak sekali"jawabnya membuat rafa menghembuskan nafas lega

"Kalau begitu habiskan"ujarnya lalu diangguki oleh reyna

Mereka fokus dengan makanan masing-masing menikmati kesunyian dengan mendengar suara hewan-hewan yang meramaikan suasana malam ditengah hutan.

REYNA 21+Where stories live. Discover now