21.💍

405 8 2
                                    


****

HAPPY READING! SPESIAL BAB!

VOTE+KOMEN

VOTE+KOMEN

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


Setelah kejadian itu terjadi...
Kami jadi terbiasa, Walaupun pada awalnya dia menolak keras dengan wajah berkedut-kedut jijik.
Yah, Itu imut.
Akan tetapi, Aku tidak tau, Dia menganggap ku seperti apa. Diriku menganggapnya lebih dari teman karena kita jadi saling terbiasa dengan ciuman mesra.
Ini adalah 2 minggu Erlang disini. Dirinya sembuh, Atas perjuangan nya sendiri dan bantuan dariku.
Tapi, Aku puas. Aku mendapatkan ciuman Tulus, tanpa harus di paksa. Tapi ada sedikit yang ingin aku tahu dirinya menganggap ku apa. Entahlah, Jantung ku terasa sesak jika memikirkan ini. Bodoh.
Lagi pula aku menulis ini untuk melampiaskan nya. Goblok. Yah, dari pada di pendam... Hah... Aku berharap sesuatu terjadi..

"........"

Matanya menatap lurus ke arah lembaran kertas buatan nya dengan tulisan pelampiasan. Yohan menghela nafas pelan. Tubuhnya meregang memyadar kursi kayu dengan wajah nya menatap ke atas langit-langit.

"Apa gw cuman buat bahan bercandaan doang?..." Gumam nya.

Kini Yohan kembali duduk tegak. Cengkeram tangan nya membuat kertas tadi menjadi bulatan. Dengan kencang Yohan melemparkan nya ke luar jendela. Yang dimana kamar nya ada di lantai dua.

Kertas itu yang sudah tak berbentuk dan membentuk seperti bola terjatuh ke atas kepala seseorang yang ada dibawah tengah menyapu halaman. Yup! Erlangga, Siapa lagi?.

"Hah? Tuhan buang sampah juga??...." Tanya pada dirinya sendiri bingung.

Sapu lidi itu di sandarkan ke tembok sementara Erlang membuka pelan ingin mengetahui apa isi surat tersebut.

"WETS! LANG! NAIK COBA SINI! AKU MAU NGASIH HADIAH!!!." Teriak Yohan dari atas.

Erlang mendongak. Belum sempat mengetahui isi kertas nya. "Sebentar!." Ujar Erlang sebelum melangkah sedikit cepat memasuki lewat pintu belakang.

Selang beberapa detik, Erlang berada di lantai 2 dan muncul di ambang pintu.

"Come here." Titah Yohan dengan kedua tangan nya di silangkan di depan dada.

Dengan begitu nurut, erlang mendekat.

"Hah? Naon?."

"Liat tangan gw.."

Sorot mata nya menatap pada kedua tangan Yohan yang saling menempel ke telapak tangan. seperti membunyikan sesuatu.

Falling in love in the shadows || TETANGGA [BL]Место, где живут истории. Откройте их для себя