ACE | 38

1.5K 172 14
                                    

Berita tentang hubungan Ivory dan Ace menjadi perbincangan hangat di Ravelian

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Berita tentang hubungan Ivory dan Ace menjadi perbincangan hangat di Ravelian. Tidak hanya para murid, guru-guru pun ikut membicarakan mereka berdua. Jelas saja, siapa yang tidak kaget Ace tiba-tiba pacaran?

Belum lagi, mereka semua tahu kalau Ivory adalah adik Rebecca, cewek yang paling terobsesi dengan Ace.

Banyak yang menghujat Ivory, menganggap kalau cewek itu menikung kakaknya sendiri. Namun, tidak sedikit juga yang membelanya, karena menganggap bahwa Ace saja tidak pernah menanggapi Rebecca.

Ivory dan Ace tahu tentang gosip-gosip itu, tetapi atas permintaan Ivory, Ace tidak mengambil tindakan apa-apa. Padahal, tangannya gatal sekali ingin menghajar mulut orang-orang yang berkata buruk tentang pacarnya.

"Udah, Kak. Biarin aja. Mereka juga ga gangguin kita." Begitu kata Ivory.

Bukan apa-apa, Ace hanya takut Ivory diganggu lagi. Ace tidak bisa selalu bersama dengan pacarnya, takutnya mereka melihat celah untuk mencelakai Ivory.

Namun, Ace tidak kehilangan akal. Ia meminta tolong teman-temannya untuk menjaga Ivory saat ia tidak ada, seperti hari ini.

Ace sedang izin karena ada urusan kantor yang mendadak dan tidak bisa ditinggal. Alhasil, Tarrant dan Drystan menjadi pengasuh dua cewek junior— si Ivory dan Giselle.

"Kak, kita bisa sendiri, lho. Nggak usah ditungguin kayak gini, Kakak jadi repot sendiri," tolak Ivory halus. Sedangkan Giselle? Hanya diam saja. Ia mengutuki Ivory yang memaksanya untuk ikut. Untung saja tidak ada Seth.

"Udah, nurut aja. Lo mau kita dihajar cowok lo? Mana badannya gede gitu, lagi. Sekali jotos bisa terbang gue," omel Drystan.

Giselle hanya menunduk, tidak nyaman. Ivory sadar, makanya ia agak menyesal mengajak Giselle. Tadi Ivory murni lupa kalau Giselle punya hubungan yang tidak terlalu baik dengan Aragorn.

"Gis, sorry," bisik Ivory. Giselle melirik sekilas.

"Udah, cepetan habisin makanannya, biar bisa cabut," balas Giselle putus asa.

Ivory dan Giselle pun makan dalam diam. Drystan saja yang tidak berhenti mengoceh, sedangkan Tarrant makan dengan tenang.

"Giselle, kenyang?"

Giselle tersentak mendengar suara Tarrant. Tatapan cowok itu lurus terarah kepadanya. Meski tajam dan terlihat serius, masih ada keramahan dari nada bicara Tarrant.

"Hmm ... iya," jawab Giselle. Aduh, canggung sekali.

Giselle lupa kapan terakhir berinteraksi dengan teman-teman Oscar. Sejak kematian cowok itu, teman-teman Oscar menjadi orang yang paling ia hindari.

Tarrant mengangguk. "Santai aja sama kita, lo tau kan, kita nggak gigit?"

"Garing lo," sahut Drystan. Sumpah, Tarrant ini kelewat serius. Mau bercanda, hasilnya justru tidak mencairkan suasana sama sekali.

ALESSANDRO [NEW VERSION]Där berättelser lever. Upptäck nu