Setelah Grac pergi, tak lama Mark turun. Pria dewasa itu terlihat baru saja mandi.

" Gimana pagi ini, Sayang ada mual sama pusing gak?" Tanya Mark sambil menarik kursi di sebelah Tyle, kemudian dia duduk disana.

" Aman, cuma mau sarapan sama reka aja." Sahut Tyle.

" Itu tuh reka nya tadi bangunin dorison, hampir aja dia nangis gak di bukain pintu sama do, padahal pintu kamarnya gak di kunci." Kekeh Mark.

" Terus gimana?" Tanya Tyle.

" Udah papah antar masuk, do nya tidur kebo banget. Paling lagi di gangguin reka." Sahut Mark. 

***

" Kakak pakai baju ya, ini Nanat bantu!" Pekik reka sambil berusaha memasangkan baju untuk dorison.

Reka menjambak rambut dorison, kemudian memaksa baju yang baru saja dia ambil di lemari dorison tadi agar bisa masuk.

Seperti biasa remaja yang beranjak dewasa itu tidur bertelanjang dada memperlihatkan otot perutnya yang mulai terbentuk.

" Nanat? Kakak masih ngantuk." Gumam do, dia menahan tangan reka kemudian menarik reka kedalam pelukannya.

" Ini nanat mau pergi kerumah kakek, ayo ikut nanat!" Antusias reka.

" Rumah nya dimana hm? Nanti kakak susul aja, kakak masih ngantuk tadi malam begadang main game." Jelas do.

" Gak bisa susul, jauh sekali itu. Ikut Nanat aja berangkat bersama!"

" Naik pesawat?" Tanya do.

Reka menggeleng ribut, dia berusaha melepaskan tangan do kemudian naik ke atas perut dorison.

" Aduh kakak mau pipis Jangan di tindih." Ringis do sambil meraba kejantanan nya.

" Bangun dulu, jangan bobo lagi!" Pekik reka.
Hampir saja dia menghentakkan tubuh nya di atas perut do, untung sempat do tahan.

" I-iya, ini mandi dulu kaka. Nanat tunggu disini ya, kakak mandi dulu."

Reka mengangguk lucu, dia langsung menggulingkan tubuhnya ke samping dorison.

" Huh hampir aja muncrat." Gumam do.
Dengan malas nya dorison bangun kemudian berjalan pelan ke arah kamar mandi.

Sedangkan reka terlihat acuh, dia santai rebahan sambil melihat ke arah televisi yang di nyalakan Mark tadi.

Kurang dari sepuluh menit dorison keluar dari kamar mandi menggunakan handuk sebatas perut.

" Eh ngapain?" Bingung do saat melihat reka mengambil beberapa lembar baju nya.

" Ikut Nanat ya kakak! Ini Nanat masukan ke tas Nanat!" Jelas reka, tangannya mengangkat tinggi baju dorison tadi.

" Kakak gak bisa ikut, soalnya kakak ada kesibukan. Nanti kakak susul kalau gak sibuk lagi, Nanat duluan aja." Jelas do.

" Yahh padahal Nanat mau ajak main bersama phi att nya Nanat, mau ajak keliling taman bunga milik kakek." Sahut reka yang terdengar sangat pelan. 

Sepertinya anak manis ini kecewa, dan dorison peka. Dia bergegas memakai baju dan celananya kemudian mendatangi reka.

" Kok murung gitu? Harusnya kan senang bisa ketemu kakek. Nanat habiskan waktu bersama keluarga Nanat, happy-happy disana. Tapi pulang nya jangan terlalu malam ya." Pinta do.

Donat NanatDonde viven las historias. Descúbrelo ahora