Confessed

24 4 0
                                    

===== WARNING!!! =====

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔
==================================

Setelah beberapa lama berganti pakaian, Renata kembali ke ruang tengah dengan muka yang sedikit masam.

"kira kira berapa lama petugasnya akan mengantar bajuku" tanya Renata karena tadi Yoga memang memanggil petugas laundry untuk mencuci dan mengeringkan baju milik Yoga dan miliknya.

"kita makan dulu, aku sudah memesan makanan tadi, ayoo..." ucap Yoga tanpa menjawab pertanyaan Renata barusan dan sibuk menata makanan di meja. "ayoo Ren, jangan biarkan perut kosong setelah kehujanan" lanjutnya pada Renata. Sedang yang di panggil hanya duduk diam cemberut tidak merespon. Dia kenapa mukanya di tekuk, batin Yoga. "Ren... ayo makan dulu" Yoga mengulangi panggilanya dengan lembut.

"aku tidak lapar" ketusnya, Renata hanya sekilas menoleh pada Yoga dan kembali tidak menghiraukannya, tanganya kini malah meraih remote TV dan menyalakan TV ukuran besar itu. Yoga yang melihatnya kemudian menghampiri Renata dan duduk di sebelahnya.

"kenapa nggak mau makan" tanya Yoga yang hanya di lirik sekilas oleh Renata tanpa menjawab pertanyaan Yoga. "itu juga, kenapa mukanya cemberut gitu?" tanya Yoga lagi.

"ngak papa, memang udah dari lahir begini" jawab Renata.

"baru tahu aku, orang cemberut cantiknya nambah ya, jadi gemes lihatnya" goda Yoga membuat Renata salah tingkah. Yoga hanya tersenyum melihat wanita di sampingnya salah tingkah. "kamu kenapa tiba tiba cemberut?, bilang kalo ada hal yang bikin kamu kesal".

Merasa di pandang terus membuat Renata jengah juga, "kamu kenapa ngebentak tadi, aku juga nggak mau sebenarnya pake baju kamu, tapi kan kamu yang ngajak aku kesini".

"maaf, aku tidak bermaksud ngebentak tadi" kini Yoga tahu apa yang menjadi alasan Renata bermuka masam.

"tidak bermaksud tapi sampai dua kali ngebentak" cicit Renata.

"iya maaf. Sekarang makan dulu yuk, keburu dingin" ucap Yoga sambil tetap menatap wanita disampingnya.

"kalo memang nggak boleh pinjem bajunya kan bisa bilang baik baik tanpa ngebetak kayak tadi" lanjut Renata masih dengan muka keselnya.

"maaf, tapi bukan maksudku tadi ngebentak" ulang Yoga karena hanya itu yang bisa keluar dari bibirnya. "kamu boleh pake baju mana aja di lemari Renata, siapa yang bilang nggak boleh" lanjut Yoga lembut.

"tadi kamu suruh aku ngelepas kemeja"

"ya itu karena..." tiba tiba Yoga terdiam dia bingung sendiri untuk menjelaskan. Renata yang menunggu penjelasan kini menatap Yoga.

"apa..? karena apa" Renata menunggu jawaban Pria di sebelahnya.

Yoga menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menghela nafas kemudian menatap Renata "kamu terlihat terlalu seksi pake baju itu, pria mana yang bisa tahan Renata...jujur aku nggak bisa tahan lihatnya" akhirnya Yoga mengatakan yang sejujurnya, membuat Renata tertengun dan tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Saat ini yang pasti dirinya begitu malu dan salah tingkah dengan tatapan pria di sampingnya, dia kenapa terlalu jujur banget sih, ya tuhan malu banget, batinnya. Renata sengaja menghindari kontak mata dengan Yoga, dia meraih remote TV dan mematikannya kemudian meninggalkan Yoga yang masih duduk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love Me Once AgainWhere stories live. Discover now