Meet The Grandpa

27 7 0
                                    

===== WARNING!!! =====

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI  TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Tok...tok...tok..

Terdengar suara pintu di ketuk seseorang, membuat keduanya kini menatap sumber suara.

"masuk" seru Yoga lantang.

Seorang staff wanita yang berpakaian cukup seksi memasuki ruangan Yoga. Badannya yang berisi bak gitar spanyol itu terbungkus kemeja ketat hingga menonjolkan dadanya yang terbilang montok apalagi dengan posisi satu kancing yang sengaja dibiarkan terbuka, ditambah bawahan rok pendek warna kontras dengan kulit mulusnya, Siapapun yang melihat sudah pasti terpesona dengan penampilannya.

"siang Pak Yoga, eeh ada Pak Ardan juga" Stella devisi advertising tersenyum genit sesaat setelah masuk ruangan Yoga. Berbeda dengan ekpresi Yoga yang datar, Ardan menunjukan ekpresi yang jauh berbeda dengan sang Bos.

"Siang juga Stella, ceria sekali hari ini kelihatannya" sapa balik Ardan yang disambut senyuman oleh Stella.

"ini contoh brosur yang nanti di gunakan untuk event opentable. Kalo confirm akan di perbanyak oleh team kami Pak Yoga" lanjut Stella menyerahkan beberapa brosur untuk event opentable atau orang awam menyebutknya undangan khusus di event pameran untuk kalangan berduit. Hal yang sudah wajar dilakukan di dunia property, para developer biasanya akan membuat acara mewah dengan menghadirkan beberapa undangan untuk datang dan devisi marketing akan mencoba memasarkan proyek propertynya dalam situasi yang santai sambil melihat hiburan yang di suguhkan.

"oke, aku cek dulu. Nanti Ardan yang akan update ke kamu" Yoga meraih beberapa brosur dan menyeleksinya tanpa melihat Stella yang sengaja membungkukkan badan hingga terlihat belahan dadanya. Sementara Stella masih mematung di samping kursi Yoga, tentu saja Ardan duduk manis menikmati pemandangan di depannnya yang menurutnya sayang untuk dilewatkan.

"kenapa masih berdiri disini? ada lagi yang mau kamu sampaikan" Yoga dengan wajah datarnya menatap Stella sinis, membuat Stella gugup.

"saya menunggu keputusan Pak Yoga soal brosurnya" Stella memaksakan senyumanya untuk menutupi kegugupannya.

Yoga menghela nafas dan melempar beberapa brosur ke meja kerjanya. "saya sudah bilang tadi, nanti Ardan yang akan update ke kamu hasilnya. Apa masih kurang jelas kalimat saya?". Tatapan tajam dan dingin itu membuat ciut nyali Stella untuk berlama lama berdiri di samping Yoga.

"ma-maf pak , kalo gitu saya permisi" setelahnya Stella bergegas keluar ruangan Yoga, dasar pria kulkas, guman Stella dalam hati.

Yoga hanya mendengus kesal, membuat Ardan terkekeh.

Love Me Once AgainOnde histórias criam vida. Descubra agora