Lumière | 10. Unexpected

5K 514 47
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Eulalie Blossom— Wanita yang baru saja pagi tadi dia antarkan kepergiannya ke wilayah terpencil. Wanita yang baru saja pergi dua belas jam yang lalu kini ada di hadapannya.

Live sudah di mulai. Zloic belum melakukan apapun. Tangannya mengepal erat. Sebastian pasti sudah menipunya. Eulalie pasti mengira jika dia sudah sampai di peternakan. Dia orang gila itu pasti menipunya dengan mengatakan. Jika mereka akan menginap di hotel untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Zloic tak bisa menahan amarahnya. "Sebastian!" Teriaknya. Pria itu mematikan kamera live. Ia tidak mau wajah Eulalie terlihat di situs dewasa ini. Jika ada yang mengingat wajahnya. Itu akan jadi bumerang untuknya.

Pria yang di teriakinya masuk ke dalam dengan wajah santainya.

Zloic yang sudah tersulut emosi. Langsung menarik kerah bajunya. "Kau! Berani-beraninya kau--"

"Wow! Calm dude!"

"Berani sekali kau menipunya!" Zloic menahan tangannya untuk tidak memukul wajah Sebastian saat ini juga.

Sebastian melepaskan tangan Zloic dari dirinya. Pria itu mendekatkan dirinya pada Eulalie. "Tanyakan padanya!"

Tangan Zloic mengepal erat. Ternyata selama ini Sebastian diam-diam menawarkan pekerjaan ini pada Eulalie. Pantas saja akhir-akhir ini pria itu tidak mengawasinya. Selama ini dia pergi untuk membujuk Eulalie. Pekerjaan yang selama ini ingin Ia tutup rapat dari telinga Eulalie kini sudah terbongkar karena ulah orang bodoh ini. "Lily--"

"Tidak bisa! Kalau kau memang tidak mau melakukannya. Aku akan menyuruh Max menggantikan mu. Lily sudah menandatangani kontrak. Tidak boleh di akhiri! Jika kau bersikeras. Maka Lily harus membayar denda sesuai perjanjian!"

Sebastian bajingan. Menyerahkan Lily pada Max apalagi pada orang lain. Zloic tidak mungkin mau melakukan itu.

Sebastian tersenyum puas. Ia sudah menduganya. Zloic tertarik pada Eulalie. Membawanya adalah ide yang cemerlang. Sebastian melirik jam tangannya. "Ku beri kalian waktu sebelum kamera kembali di nyalakan!"

Zloic menatap Eulalie dengan ragu. Tidak pernah terpikirkan olehnya sedikitpun jika Ia akan melakukan ini dengannya. Ia pikir Eulalie adalah wanita yang berbeda. Zloic begitu menghormatinya. Karena yang dia tahu, Eulalie sangat menjaga tubuhnya. Tapi semua wanita sama saja. Mereka akan merelakan tubuh mereka demi uang. Kekagumannya pada Eulalie sudah menghilang. "Apa yang kau pikirkan?!"

Eulalie mengepalkan tangannya gelisah. "Aku--"

Ada dua kemungkinan. Yang pertama Sebastian mengancamnya. Dan yang kedua dia memang melemparkan dirinya sukarela.

"Dalam sepuluh menit kamera akan di nyalakan!" Teriakan Sebastian melalui pengerah suara dari Microphone yang berada di ruangan lain.

"Berisik! Kalau kau tidak bisa diam. Aku akan menghancurkan komputer ini!" Teriak Zloic.

LUMIÈREWhere stories live. Discover now