Bab 6 - Dunia bukan hanya tentang kamu

1K 148 43
                                    

.
.
.
.
.

Crystal menutup pintu kamarnya dengan cepat, lalu menaiki kasur dan membenamkan wajahnya diantara kedua bantal yang ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Crystal menutup pintu kamarnya dengan cepat, lalu menaiki kasur dan membenamkan wajahnya diantara kedua bantal yang ada.

"Semua orang jahat! Semua orang cuma sayang Zezel. Gak ada yang sayang sama aku," katanya dengan mata berair.

Merasa cemburu mungkin wajar saja ada di setiap diri manusia. Namun, setidaknya kita harus bisa mengendalikan rasa itu agar tidak berlebihan. Sebab, selain menyakiti diri sendiri, mungkin akan menyakiti orang lain yang bahkan mungkin tidak ada niat untuk membuat kita merasakan hal ini.

"Kak Ge juga berubah, Kak Ge kelihatan lebih sayang sama Zezel dibanding aku. Semua orang jahat!"

Crystal menangis dengan suara yang terpendam, karena wajahnya dia tutup dengan bantal.

"Adek."

Crystal menoleh kearah pintu kamar, ada Shandri di sana. Wanita cantik itu menghampiri adik kecilnya yang tengah menangis. "Kak Shan mau apa? Mau marahin Tatal juga kayak Kak Ge?"

Shandri menutup pintu kamar Crystal lalu menghampirinya. Dielus penuh kasih kepala adik bungsu nya ini. "Gak ada yang marah sama dedek. Semuanya bisa baik-baik aja kalau tadi dedek gak emosi bicaranya."

"Kalian sama aja, Kak Shan gak usah kesini kalau cuma mau nyalahin Tatal doang."

"Gak ada yang nyalahin, dek. Kakak cuma gak mau kamu emosian, berantem sama kakak-kakak kamu. Kalau ngeliat kalian kayak gini, kakak yang ngerasa gagal untuk ngedidik kalian, kakak yang ngerasa bersalah sama papah dan mamah," ujar Shandri.

Crystal terdiam, tanpa menatap kakaknya sedikitpun. Gadis itu menatap kosong kearah depan sana. Sampai akhirnya Shandri duduk di sebelah Crystal.

"Kamu gak seharusnya ngerasa kayak gini, Tal. Kakak dan Kak Ge gak pernah pengen bikin kamu ngerasa kita lebih sayang sama Zee. Tapi kamu tau kan Zee gak sama kayak kita, fisiknya lemah."

"Zezel cuma asma kan kak? Temen Tatal juga ada kok yang kayak dia, tapi gak segininya banget. Kalian berlebihan!"

Shandri terdiam, jika seandainya hanya itu, mungkin dirinya tidak akan seperti ini pada Azeel.

Bahkan Azeel lebih dari hanya itu, Tal, batin Shandri.

"Kenapa kakak diam? Sadar kan kalau kalian berlebihan?"

"Jangan seperti itu pada kakak kamu, Tal! Mau bagaimanapun dia, dia kakakmu. Jangan selalu membuat Zee merasa kecil karena ucapan kamu seperti tadi. Bahkan kita gak tau tadi dia dengar ucapan kamu atau nggak. Kamu gak mikirin perasaan dia?" ujar Shandri.

Mari Kembali Ke Rumah [End]Where stories live. Discover now