9 | Kota Pusat Nevious

27 4 0
                                    

Hari mulai pagi, tim perjalanan Hyin dan Heilan sudah berjalan hampir seharian.

Setelah kejadian kemarin, Hyin dan Heilan mengucapkan selamat tinggal kepada Desa Corak.

Walaupun mereka sempat menolak untuk diberikan hadiah, pihak desa sana tetap memaksakkan untuk memberi Hyin dan Heilan sesuatu.

Alhasil mereka diberikan sebuah kain sakti yang bercorakan khas daerah mereka.

Konon katanya, kain yang bercorakan seperti kain sakti ini bisa menangkis kekuatan sebesar dorongan kepala seorang gajah.

Sungguh benar sakti!

Suasana di dalam kereta kuda terdengar sepi. Tidak ada satupun dari kedua orang yang berada di dalam kendaraan tersebut yang berbicara.

Untuk memecahkan kesunyian tersebut, Hyin akhirnya berbicara. "Kok suara dalam kereta ini sunyi ya?" Lontar Hyin.

"Aku tidak tahu, Mengapa ya?" Jawab Heilan dengan malas. Mengapa suasana menjadi canggung seketika? Jujur ia sedang kehabisan topik untuk dibahas.

Namun, Ia yakin sebenarnya Heilan mempunyai banyak pertanyaan--tetapi ia enggan untuk bertanya.

Maka dari itulah Anak-anak, seringlah bertanya jika tidak ingin sesat dijalan!

Saat ia akan berbicara kembali, kereta kuda tiba-tiba berhenti. Hyin langsung menatap ke arah luar jendela, dan melihat situasi mereka yang cukup unik.

Kereta kuda mereka sedang dicegat oleh seorang prajurit, terlihat ia mengenakan baju zirah berlambang kerajaan Nevious.

Dengan kata lain, Mereka sudah sampai di Kota Pusat Nevious.

Gerbang yang berukuran begitu besar itu seketika terbuka. Menunjukkan kota yang ramai dan indah itu.

Banyak orang yang berlalu-lalang dengan pakaian yang elegan, toko-toko peralatan juga restoran.

Melihat Hyin yang sedang terpesona dengan pemandangan jalanan Kota tersebut, Aegis dan Seil ikut menatap pemandangan yang ada melalui jendela.

"Kota pusat Nevious itu sungguh hebat. Hei! Apakah itu toko alat-alat ramuan?!"

Heilan menghela nafasnya, mungkin saja ini reaksi normal bagi seorang Anak yang jarang sekali keluar seumur hidupnya.

"Kita akan sampai ke rumah Nenek sebentar lagi, jadi persiapkan dirimu." Ungkap Heilan, itu adalah saran yang bagus.

Sudah beberapa tahun ia tidak menjumpai neneknya tersebut, ia bahkan belum pernah sama sekali ke rumah neneknya.

Bukan berarti ia jahat.

Ia memiliki alasan sendiri mengapa ia selalu memilih untuk berada dirumahnya, dibanding pergi keluar rumah.

Tentang sikap Neneknya kepada Hyin, Neneknya selalu baik kepadanya, walaupun jika ia adalah Anak yang bisa di bilang tidak normal karena tidak bisa menggunakan kekuatan.

Dengan itu, ia juga harus membuat kesan pertama yang baik untuk pertama kalinya sejak beberapa tahun.

Hyin menganggukan kepalanya.

Beberapa menit kemudian mereka akhirnya sampai pada sebuah rumah yang memiliki taman yang luas.

Rumah tersebut bercat putih dan emas, terlihat elegan. "Apakah itu rumah nenek?" Tanya Hyin.

Kereta kuda itu berhenti tepat di depan pintu rumah tersebut. Beberapa detik kemudian, pintu dari kereta kuda tersebut terbuka dengan lebar.

Seorang Wanita dan seorang perempuan berpakaian seperti pelayan berdiri di depan pintu kereta kuda tersebut.

Light Of Eun [REVISI]Where stories live. Discover now