Minggu ini Alister dan timnya akan bertanding melawan Radtya, seperti hal yang sudah biasa mereka lakukan setiap minggu. Tetapi untuk kali ini berbeda, Safira tidak datang seperti biasanya, bahkan selama beberapa bulan ini ia tidak pernah datang lagi bahkan hanya untuk sebatas melihat mereka berlatih.
Alister tidak pernah tau ada apa dengan Safira akhir-akhir ini sehingga tidak pernah datang hanya untuk sekedar menyemangati dirinya dan timnya. Bahkan setiap ia bermain kerumahnya pun Safira selalu menyambutnya dengan sikap yang sangat dingin, bahkan terkadang selalu menolah dirinya untuk bermain.
Meskipun tanpa seseorang yang menyemangatinya Alister tetap mencoba untuk fokus ke pertandingan agar bisa memenangkannya. Tetapi sepertinya nasibnya kali ini kurang beruntung, ia kalah dengan skor yang sangat tipis, yaitu 5-4.
"Untuk kali ini tim gue yang menag dan tim lo yang kalah" ucap Radtya.
"Tanpa dikasih taupun gue udah tau" ucap Alister.
"Disini gue cuman mau ngasih tau lo, kita akhiri semua ini"
"Maksud lo?"
"Kita ini udah gede Al, bentar lagi juga kita SMP, jadi kita gak usah tanding-tanding kaya gini, kita lupain semuanya"
"Maksud lo apa tiba-tiba ngakhirin semua ini?!" ucap Alister yang mulai tersulut emosi.
"Lo tenang aja, kita gak akan ganggu lo dan juga temen-temen lo. Mulai sekarang kita damai" ucap Radtya mengulurkan tangannya.
"Kesambet apaan tuh anak tiba-tiba ngajak damai gitu" bisik Radi kepada Fauzan.
"Terserah lo sih mau nerima atau engga, yang jelas kita udah gak mau tanding-tanding kaya gini lagi"
"Apa alesan lo?"
"Gak ada alesan apa-apa, gue cuman ngerasa semua ini kekanak-kanakan"
"Ya, udahlah kita balik aja, udah sore nih" ucap Rambo kepada Radtya.
"Gue balik" pamit Radtya kepada Alister.
☆☆☆
'Prang"
"Hiks, hiks, Tya... gue takut"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STORY
RandomBagaimana rasanya dicintai oleh 7 laki-laki sekaligus, terlebih lagi salah satu diantara mereka sangat populer, kira-kira siapa yang akan dipilih? sebelum baca folow dulu ya, jangan lupa di vote juga 😊
