UKS

11 8 0
                                    

Di tengah mata pelajaran, seperti biasa, pembelajaran bosen banget buat Nalen.
Nalen pengen pulang terus turu.
Tapi tuh anak inget, gedenya mau jadi insinyur jadi kudu belajar yang giat.
Nalen mengehela nafas, siap untuk fokus lagi ke mata pelajaran.

Baru mau fokus dari mata pelajaran.
Tiba tiba terlihat dari jendela kelas, Nalen liat guru nyeret 2 anak cewe ke ruang BK.
Awalnya Nalen bodo amat, tiba tiba ada 1 percakapan yang bikin tuh anak tertarik.

"Bukan saya bu, dia duluan yang mancing"
Dengar Nalen. Sebenarnya Nalen kek familiar sama suara tuh cewe. Dan bener aja.
"Heh, bukan Tiara yang mancing, lu tuh yang ungkit ungkit soal mantan lu, ngefitnah, trs nampar Tiara, padahal kagak salah"
Balas Grace, yang berusaha untuk membela Tiara.

Mendengar itu, Nalen langsung terbangun dari tempat duduknya.
Dan modus, kalau tuh anak ijin ke toilet.

Keluar dari kelas, Nalen langsung bertatapan dengan ke4 orang yang berada di depan kelasnya, yang dekat dengan ruang BK.
Mereka semua terdiam.
Nalen cengo, karena pricil alias mantannya dan soon cewenya si Tiara, nyatanya habis gelud.

"Kita ganggu kelas kamu ya Len? Maaf ya kita bakal masuk"
ucap guru BK, merasa tak enak.
Baru saja mereka ingin masuk, Nalen memberhentikan mereka.
"A-anu bu"
jawab Nalen gelagap. Dia berusaha untuk membuat alasan kepada guru BK itu.
"Saya yang salah bu, saya yang bikin mereka gelud"
kata Nalen. Guru BK, Tiara, Grace, ama pricil cengo hard.

"P, mkst?"
tanya guru BK, bingung ama situasi sekarang.
"Y-yang penting salah saya bu"
ucap Nalen. Tak lama ia melihat Tiara yang sedang menatap ia dengan amarah, bukannya takut tuh anak, Nalen malah merasa kasian ama Tiara, karena ada bekas luka di pipinya, terlihat merah banget.

Nalen ingin nangis, karena ia telah membuat Tiara menanggung rasa sakit itu gegara mantannya.
Dengan effort nya Nalen, Nalen segera menghampiri Tiara dan menggenggam lengan Tiara dengan lembut.
kesekian kalinya mereka cengo.
Bingung dengan keadaan.

"Saya ijin dulu bu, saya mau obatin ka Tiara."
Kata Nalen, langsung pergi bersama Tiara, menuju UKS.

Jangan tanyakan keadaan pricil sekarang.
Tuh anak udah mulai ngedumel, nyumpah nyumpahin si Tiara.

Disisi lain...

"Lepasin ga"
Kata Tiara, dengan nada yang kesal
Tangan Tiara tak kunjung dilepas oleh Nalen, Tiara sungguh kesal.
"I said let it g-"
baru saja Tiara ingin melepaskan tangannya, tiba tiba Nalen langsung bertatap dan menghadap ke arah Tiara, dengan wajah yang super duper dekat, kalo boleh jujur, itu hidung mereka berdua udah saling bersentuhan cuyy.

Tiara kicep.
Jantungnya berdetak sangat cepat.
Tiara sama sekali tidak berani menatap Nalen.
Tiba tiba
"Look at me"
Tegas Nalen.
Sungguh Tiara tidak berani melakukan itu, ia tidak mau ia salah tingkah.
"I said look at me, atau gue cipok lu ka"
Tiara tertegun.
Ia langsung menatap mata Nalen.
Sungguh kali ini Nalen terlihat tampan, berbeda dari biasanya.
Dominan Nalen terpancar jelas sekarang.

Sadar kalau situasi sekarang terbalik, harusnya Tiara lah yang marah kepada Nalen, bukan Nalen yang marah ke Tiara, akhirnya Tiara angkat bicara.

"Lah harusnya kan gue yang marah ke lu, kok jadi lu?"
Tanya Tiara, kali ini, Tiara yang menatapnya dengan tegas.
Nalen pun akhirnya tersadar dan mulai menjauhi dirinya dari Tiara.
Ia menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal, malu dia tuh.
"eh iya, maaf ka"
kata Nalen.

Sebelum Tiara angkat bicara, Nalen langsung memotongnya dan berkata
"Karena itu, gue mau minta maaf buat sembuhin pipi lu yang merah ka, jadi kita harus ke UKS dulu"
kata Nalen, langsung menyeret Tiara ke UKS.

"Elah ini cuma merah doang cok"
kata Tiara menatap Nalen dengan kesal.
"I know"
kata Nalen.
"Lah terus ngapain kita ke UKS?"
tanya Tiara bingung.
"Gue mau spend my time with you"
Tiara?
Oh sekarang Tiara makin memerah

END CHAP.5
JANGAN LUPA VOTE+FOLLOW BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULIS HSHS

Martabak Where stories live. Discover now