Zia melihat Gus Syafiq yang sedang membereskan buku milikknya "Ko aku ngga di bangunin Mas?"

"Kan lagi ngga sholat jadi Mas sengaja ngga bangunin,"

"Ini udah jam 8 lebih, harusnya di bangunin aja," ucap Zia.

Gus Syafiq berjalan menghampiri Zia "Mau mandi dulu apa mau makan?" Tanyanya.

"Mas laper yah, bentar yah Aku turun masak dulu," ucap Zia yang langsung menyibakkan selimutnya.

Zia berjalan melewati Gus Syafiq baru 2 langkah dari tempat Gus Syafia berdiri Zia merasa badanya terangkat ke atas.

"Ih Mas ngapain? Turunin ngga" ucap Zia karna Gus Syafiq tiba-tiba menggendongnya.

Cup.

Gus Syafiq mencium kening Zia "Mas udah masak Sayang, jadi Kamu mandi dulu yah,"

"Udah masak?" Tanya Zia.

"Iyah,"

"Ko bisa?"

Gus Syafiq terkekeh "Ya bisa dong,"

Sampai di kamar mandi seperti biasa Gus Syafiq mendudukkan Zia di samping wastafel.

"Mau Mas bantuin?" Ucap Gus Syafiq sembari menguncir rambut Zia.

"Bantuin apa?"

"Mandi," ucap Gus Syafiq menaikkan sebelah bibirnya.

"Ngga mau Aku bisa,"

Gus Syafiq mengambil ke dua tangan Zia "Sakit ngga?" Tanyanya untuk kesekian kali.

Zia menggeleng "Engga terlalu,"

"Cuci muka aja yah, biar Mas bantuin,"

"Aku lagi dapet masa ngga mandi,"

"Kalo sakit jangan di paksa yah," ucapnya mengelus pipi Zia.

Zia mengangguk.

"Ya udah Mas tunggu di luar,"

Gus Syafiq keluar dan menutup pintunya, Zia melihat tangannya sendiri "Bisa ngga yah?" Tanyanya pada diri sendiri.

Zia turun dan mengunci pintunya. Cukup lama Gus Syafiq menunggu Zia hingga tiba-tiba Zia menyembulkan kepalanya di pintu kamar mandi.

"Mas," panggil Zia.

"Kenapa? Tanganya sakit," tanya Gus Syafiq khawatir.

"Engga Aku mau minta tolong ambilin baju,"

"Anduk?"

"Engga usah Aku udah pake anduk,"

"Ya udah keluar," ucap Gus Syafiq.

"Hah,"

"Aku malu," cicit Zia.

Gus Syafiq mengangguk "Ya udah tunggu sebentar,"

CINTA DALAM DO'A    Where stories live. Discover now