28. Sakit

82.3K 3.8K 275
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Jam 12 malam Zia terusik dari tidurnya karna mendengar suara rintihan seperti orang menahan sakit.

Zia membuka matanya dan melihat ke samping "Shh," rintih Gus Syafiq.

Zia yang kaget pun sedikit menundukan kepalanya "Mas kamu kenapa,"

"Mas," panggil Zia dengan menepuk-nepuk pelan pipi Gus Syafiq.

"Di-dingin," ucap Gus Syafiq dengan suara yang bergetar.

"Ya allah Mas kamu demam," ucap Zia saat menyentuh kening Gus Syafiq sangat panas.

Zia dengan buru-buru menyepol rambutnya asal dan turun berniat ingin mengambil air untuk mengompres Gus Syafiq "jangan di tinggal," ucap Gus Syafiq memegang tangan Zia.

"Ngga ada yang mau ninggalin Mas," ucapnya sembari duduk lagi di samping Gus Syafiq.

"Aku turun sebentar ya ngambil air buat ngompres biar panas nya turun," bujuk Zia dengan mengelus tangan Gus Syafiq yang ada di perutnya.

"Ngga mau nanti di tinggal,"

"Aku cuman ke bawah Mas ngambil air janji cuman sebentar,"

"Mas mau ngapain," tanya Zia saat melihat Gus Syafiq yang akan bangun.

"Mau ikut," jawabnya dengan suara yang lemas.

"Ngapain...udah Mas di sini tiduran aku ke bawah ngambil air sebentar,"

"Kalo ngga nurut Aku pulang ke asrama," acam Zia yang berhasil membuat Gus Syafiq diam.

Dengan cepat Zia keluar tidak memperdulikan Gus Syafiq yang sedang menatapnya sedih. Tidak sampai 5 menit Zia kembali dengan membawa baskom berisikan air panas.

Gus Syafiq sudah merebahkan badanya kembali dengan posisi meringkuk, dengan cekatan Zia mengambil handuk kecil dan mengompres kening Gus Syafiq.

Gus Syafiq membuka matanya "di-dingin humaira," ucapnya dengan suara yang bergetar.

"Iya Mas, aku naikin suhu ac nya yah," setelah itu Zia merapatkan selimut yang di pakai Gus Syafiq sampai ke atas dadanya. Karna Gus Syafiq masih saja menggigil Zia mengambil selimut lagi di lemari.

Zia bingung harus gimana jujur ini pertama kalinya dia mengurus orang sakit, apa lagi Gus Syafiq badanya sangat panas dan terus saja menggigil.

"Mas jangan gini dong, aku takut," ucap Zia dengan menahan tangisnya. Sungguh Zia sangat-sangat khawatir melihat Gus Syafiq yang sedang menggigil giginya sampai bergemlutuk karna sangking kedinginanya.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang