Destiny oleh chocoryx

11 2 0
                                    

Premis: x adalah sebuah kesadaran yang lahir dari bagian boneka prostetik yang tidak sengaja tersambung dengan tengkorak hewan. Berawal dari sekotak bagian tubuh yang terjatuh dari kereta barang pada sebuah ngarai. Saat pertama kali sadar x hanya mengingat satu hal, yaitu kembali ke kota, agar setiap bagian tubuh boneka prostetik nya (bagian tubuh pertama dan anggota tubuh lain yang dia temukan dijalan) bisa digunakan oleh manusia. 

Ending : The more bitter the better.

Pemilik ide: thingsgotlouder



***



Ini bukan tujuan akhirku.

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Namun, satu hal yang pasti aku tidak seharusnya berada di sini, meskipun pemandangan di hadapanku cukup indah.

Entah mereka memanggil tempat ini apa, karena aku bukanlah salah satu darinya. Manusia. Tubuhku memang dibuat persis seperti mereka. Dua pasang mata, rambut hitam panjang, dua buah tangan, dan dua buah kaki.

Tunggu sebentar. Kenapa aku tidak bisa merasakan apapun?

Aku melirik ke bagian bawah kepalaku. Oh, sial, aku kehilangan seluruh anggota tubuhku. Pantas saja leherku terasa begitu dingin karena udara pagi hari ini. Seharusnya aku bisa merasakan di mana sisa anggota tubuhku lainnya dan menggerakannya meskipun mereka tidak menyatu. Sayangnya aku tidak tahu di mana mereka berada.

Tenang, aku tidak merasakan rasa sakit sedikit pun. Bahkan tidak ada darah yang keluar karena aku bukanlah manusia. Aku merupakan sebuah boneka prostetik yang memiliki kesadaran. Tidak ada yang tahu bahwa aku bisa menggerakkan anggota tubuhku, bahkan sang pembuatku sendiri.

Sebelum kehilangan kesadaranku, yang aku ketahui adalah aku harus pergi ke sebuah kota. Aku tidak tahu letak kota itu, tetapi aku tidak ingin menyerah begitu saja. Dewa mungkin memberikanku kesempatan untuk hidup sebagai sebuah boneka, tidak mungkin aku menyia-nyiakannya begitu saja.

Suara benda asing mulai memasuki gendang telingaku. Suara yang cukup besar dan bahkan mengguncang rumput yang menjadi tempat istirahatku hari ini. Sebuah kereta dengan cepat melaju melewati dataran yang lebih tinggi dariku. Aku yakin selama mengikuti arah kereta itu, aku bisa tiba di kota dan berharap menemukan anggota tubuhku lainnya.

Aku pun mulai memutar kepalaku, perlahan namun pasti. Angin yang menghembus pun turut membantu pergerakanku. Tidak adanya bangunan di sekelilingku membuat angin dengan mudah mendorongku. Lagi pula aku hanyalah sebuah boneka berbahan silikon.

Aku tidak memiliki suara, tapi yang aku tahu aku berteriak kegirangan saat mendapati anggota tubuhku berkumpul di satu tempat. Tangan yang sedari tadi ku gerakan pun akhirnya bergerak mendekati kepalaku, diikuti anggota tubuh lainnya.

Satu persatu, aku memasangkan anggota tubuhku. Mulai dari badanku yang berbalut dress hitam, kedua tanganku, dan kaki. Rasanya jauh lebih baik jika bersatu dengan mereka dan kali ini aku bisa menggunakan kedua kakiku menuju kota.

Aku meraba kantung dress ku, sesuatu tersimpan di sana. Aku tidak ingat memiliki kalung dengan tali hitam dan gigi runcing kecil yang menggantung di tengahnya. Namun, firasat buruk mulai menyelimutiku.

Ini bukan saatnya untuk memikirkannya. Aku harus segera mencapai kota sebelum matahari terbenam.

"Hei!"

Aku menoleh ke arah sumber suara. Seorang remaja laki-laki melambaikan tangannya di udara sambil memanggilku.

"Kemarilah!" serunya.

Swap Idea 2024Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt