1› petualangan di desa zhi wu

23 1 0
                                    

.■■■■■■■■.

Ketika mereka telah menginjak daratan, Sena yang semula bersembunyi di kapal, tanpa disadari muncul dan diam-diam mengikuti langkah Jin, Kuby, dan Laura saat mereka menjelajahi jalanan pedesaan.

Sena telah menyembunyikan cerita tentang perjalanannya dan alasannya bergabung dalam petualangan ini, sambil berjalan bersama mereka. Bersama-sama, mereka mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat dan berteduh. Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah rumah berukuran sedang, di mana seorang gadis dengan rambut coklat tua tergerai panjang dan mengenakan pakaian tradisional, tampak sibuk menyiram tanaman daun teh di terasnya.

Melihat kedatangan Jin dan kawan-kawannya yang mencari tempat beristirahat, gadis tersebut tanpa ragu memanggil mereka dengan senyuman ramah.

"Hai, apakah kalian mencari tempat untuk beristirahat?" tanya gadis itu dengan ramah dan menyambut para petualang yang tak terduga.

"Hai! Iya, kami sedang mencari tempat untuk beristirahat," jawab Jin.

"Gadis yang baik hati, apa kau bisa membantu kami?" tanya Laura dengan lembut.

"Tentu, kalian bisa beristirahat di rumahku ya," ajak gadis tersebut dengan sopan dan mengundang mereka masuk ke kehangatan rumahnya.

Dengan penuh kegembiraan, Jin dan teman-temannya mendekati teras rumah gadis tersebut, termasuk Sena yang setia mengikuti. Gadis itu kemudian memperhatikan Sena dengan penuh keingintahuan.

"Hai, apa yang kamu cari di sini, nona?" tanya gadis tersebut dengan rasa ingin tahu yang jujur.

Wajah mereka mencerminkan keheranan saat gadis itu menyadari kehadiran Sena sejak awal perjalanan mereka.

"Bukankah itu Sena?" tanya Kuby, matanya memancarkan keheranan.

"Putri Sena! Kau mengikuti kami sejak awal perjalanan?" Jin tercengang melihat Sena.

"Apa yang sedang terjadi, Putri Sena? Kenapa kau mengikuti kami secara diam-diam?" Laura bertanya dengan ekspresi heran yang jelas tergambar di wajahnya.

"Maaf, teman-teman. Aku sengaja mengikuti kalian sejak awal perjalanan tanpa memberitahumu," terang Sena dengan suara yang tenang, tetapi penuh rasa penyesalan.

Draka, Peynet, dan Moncha memberikan reaksi kaget mereka sebagai monkart, masing-masing mengekspresikan keheranan mereka.

"Tapi, bagaimana dengan orang tua mu? Apakah mereka tidak khawatir denganmu?" tanya Laura, matanya penuh perhatian.

"Tidak perlu khawatir, Laura. Aku sudah memberi tahu mereka dan mendapatkan izin untuk bergabung dalam petualangan ini," jawab Sena sambil mencoba menenangkan Laura.

"Ah, begitu ya." kata Laura dengan sedikit lega mendengar penjelasan Sena.

"Jangan khawatir, Sena. Kami mengerti," ucap Jin dengan senyuman hangat sambil mencoba meredakan ketegangan yang masih terasa.

"Ya, betul. Kita semua di sini bersama-sama, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tambah Kuby, mencoba memberikan dukungan pada Sena.

"Sudahlah, ayo kita masuk ke rumah gadis itu dan bersantai sejenak. Kita bisa menikmati hidangan yang dia tawarkan," ajak Laura, membawa semangat positif ke dalam momen mereka, mencoba mengalihkan perhatian dari ketegangan sebelumnya.

.■■.

Mereka melangkah masuk ke rumah gadis tersebut, suasana hangat dan ramah menyambut mereka.

"Hai, selamat datang! Silakan duduk di sini, ya. Aku akan membuatkan hidangan untuk kalian," sambut gadis itu dengan senyum hangat.

monkart : next adventure Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon