ᰔᩚᥬBerbelanja!​᭄ᰔᩚ

35 3 0
                                    

Matahari kini sudah terbit dari bagian bar-- timur dan pagi itu merupakan pagi yg sangat tenang mungkin??.

Sekarang sebuah keluarga sedang berkumpul di ruang makan menunggu sarapan mereka, dan satu saudara mereka yg belum kunjung datang.

"Heh! Balikin Milo gua bang**t!!." ucap personifikasi yang merupakan maniak Milo dan You know lah siapa.

"Bagi dong pelit amat lo Malay!." ucapnya sembari menyeruput Milo punya saudara nya itu yg sudah di bocorkan namanya adalah Malaysia.

"Jangan lo minum Phil!," Ucap Malaysia sambil mengayunkan sebuah sendok sayur ke kepala personifikasi yang bernama Philipina. "Maman tuh!. "

Philipina yg mendapat pukulan sendok sayur dari Malaysia mendapatkan pusing yang amat luar biasa dan membuatnya pingsan seketika. :v

"Bisa gak ribut gak kalian?." Ucap personifikasi yang menatap mereka dengan tajam dan sedang fokus dengan bukunya namun terganggu oleh kedua saudaranya itu.

Malaysia dan Philipina menoleh ke arah personifikasi tersebut lalu meminta maaf kepadanya, "Maaf sing.... " Ucap mereka bersamaan sambil menundukkan kepalanya.

Singapore yang mendengarnya pu menghela nafas pelan. "Hmm."

Tak berselang lama setelah itu seseorang berjalan menuruni tangga dengan aura-aura suram di sekelilingnya, tampak tidak ada keceriaan padanya, hingga dia berjalan menuju meja makan yg sudah ramai oleh saudara-saudara nya.

Kini ruangan makan terlihat begitu tegang dan mendadak sunyi. Tak berselang lama setelah itu makanan yg mereka tunggu jadi dan memakan makanan mereka dengan tenang, tanpa ada yg mengobrol sama sekali memasukkan sepotong sandwich ke dalam mulutnya.

Seketika semua yg berada di sana seketika terdiam sebelum, "APA KE SEKOLAH!! DUA HARI LAGI!!." Ucap mereka bersamaan kecuali Indonesia yang berusaha menahan emosinya.

"Ya, emangnya ada apa dengan hal itu?." Ucap Asean yang tampaknya kebingungan dengan reflek anak-anaknya itu.

"Duh, Papah kenapa gak bilang dari kemaren sih! kalau gini kan kita jadi susah buat siap-siap!. " Ucap personifikasi yg mewakili yang lainnya, personifikasi tersebut memiliki surai merah darah yang melekat pada rambutnya, dengan jepit rambut bintang bewarna emas pada kepalanya.

"Iya, setuju gua ama Vietnam. " Ucap personifikasi yang memiliki Surai biru pada dan pada bagian poninya memiliki surai bewarna merah, juga ikat kepala bewarna putih yg selalu ia pakai.

"Masih mendinginkan Papah kasih tau sekarang dari pada besok," Asean kemudian menghela nafas pelan "jadi... Apa kalian setuju?. "

"Ya, tapi... Apa kami boleh berbelanja dulu?. "Ucap personifikasi yang duduk di sebelah Vietnam.

"Tentu--" Asean kemudian melirik ke arah anaknya yang sembari tadi diam melihat mereka dengan wajah datarnya, "Indo apa kamu setuju untuk bersekolah?."

"Hmm." Indonesia menjawabnya dengan berdehem kecil dengan nada yang cukup dingin.

"Apa kau akan ikut mereka berbelanja bersama?." Tanya Asean sekali lagi dan lagi-lagi Indonesia hanya menjawabnya dengan berdehem kecil.

Sarapan sudah selesai kini Indonesia sangat negara kita tercinta sedang bersiap-siap untuk berbelanja bersama saudara-saudara pungut nya itu.

Setelah bersiap-siap dia menuliskan sesuatu di buku dan merobek kertasnya dan menaruhnya di atas laci kecil.

Setelah itu dia keluar dari kamarnya untuk menemui saudara-saudaranya dan pergi berbelanja bersama mereka. Auth rasa... Kau harus cepat karena mereka sudah menunggu mu dari 15 menit yang lalu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

✎-- 𝒩𝑜 𝐸𝓂𝑜𝓉𝒾𝒸𝑜𝓃  --✐ [Hiatus] Where stories live. Discover now