1. Prologue

57 5 0
                                    

Kangen?????? Oh engga? Yauda :(
______________________________________

Di suasana malam yang begitu ramai, di tengah kota yang penuh cahaya, tampak banyak orang berlalu lalang.

Malam yang dihiasi bintang, jarang sekali terlihat, banyak orang yang menikmati momen ini dengan memandangi langit malam, termasuk seorang pemuda yang ekspresinya... agak linglung.

"Drake, ada apa denganmu, bung?"

Merasa dirinya terpanggil, pemuda yang sempat linglung itu menoleh.

Melihat sahabat baiknya tampak baik baik saja dan tanpa dosa apapun, dirinya makin terkejut.

'Kilas balik sebelum kematian menjemput?' pikir Drake.

Dia berusaha memilah semua informasi secepat mungkin, sampai akhirnya dengan tatapan tidak percaya, dia menggigit ujung jari miliknya hingga berdarah.

Tidak ada jeritan kesakitan apapun, yang ada hanya senyuman puas terpampang di wajahnya.

"Kau benar benar gila, Drake, berapa botol yang kau minum?"

'Suasana ini...' pikir Drake.

Pemuda itu kembali menghiraukannya, dia langsung mencari ponselnya. Melihat tulisan tertera awal layar hp, 11.05 PM, 31 Desember 2344.

Dengan cepat mencari sebuah nomor di dalam ponselnya, Drake berlari menjauh dari pemuda yang dihiraukannya.

"Halo, Kak! Bagaimana kamu merayakan tahun baru di sana?"

Mendengar suara yang sudah sangat lama tidak dia dengar, dirinya mengepalkan tangan begitu kencang.

"Chloe, dengarkan. Jangan pernah percaya siapapun, tentu kecuali aku, aku satu satunya yang kamu miliki, jadi, dengarkan." ucap Drake.

"...."

"Kak, kamu minum minum lagi? Oh ayolah, setiap tahun baru kamu sela-" ucap Chloe dibalik ponselnya terpotong.

"Chloe, aku tidak pernah mengatakan kamu harus percaya padaku atau tidak sebelumnya, tapi tolong, setelah ini, kamu harus selalu percaya padaku." ucap Drake kembali.

"Tolong, aku serius." lirih Drake pelan.

"...."

Merasa hening sesaat, Drake tahu bahwa Chloe sudah mengerti.

"Ambil stok makanan, tidak peduli harus mencuri, meminjam, apapun, kamu harus tetap di rumah sebelum jam 12 malam dengan stok makanan yang bisa kamu dapatkan. Jangan ragu menghabiskan semua uangmu." ucap Drake tergesa gesa.

"Jangan pernah berpikir untuk keluar jika bukan aku yang datang, jangan pernah membukakan pintu ke siapapun." ucap Drake agak meninggi, untuk menekankan bahwa hal itu benar benar dilarang.

"Percayalah Chloe, lakukan apapun, halalkan segala cara, dapatkan banyak makanan dan minuman sebelum jam 12! Ingat!" ucap Drake

"Tunggu aku sampai aku datang!" ucap Drake dengan lantang.

".... Ya!" ucap Chloe dibalik ponsel milik Drake.

"Kamu harus benar benar mengingat ini, Chloe." ucap Drake.

Drake kemudian mengejanya sekali lagi sampai benar-benar menekankan bahwa...

"Jangan... Pernah... Percaya... Siapapun!" ucap Drake.

"..."

Drake mematikan ponselnya karena tidak ada jawaban dari Chloe, dia tahu kalau Chloe sudah sangat paham dan tidak ada kata yang bisa menjawab sebuah panggilan absurd yang datang secara mendadak.

"Hey, Drake! Aku memanggilmu dari tadi, setidaknya dengarkan aku, Bung!" lanjut pria yang sempat memanggil terus menerus sambil mendorong bahu Drake.

Drake kembali termenung karena dirinya masih tidak percaya kalau dirinya baru saja melakukan perjalanan waktu?!

Sudah sangat lama semenjak Drake kehilangan satu per satu emosi dalam dirinya akibat kematian adiknya, Chloe.

Hampir setiap hari ia merasa sangat hampa tanpa ada satu satunya orang yang sangat berarti untuknya, apalagi... Chloe mati karena melindungi Drake dari serangan Infected!

Betapa menyesalnya ia!

Kini, karena dia memiliki satu kesempatan untuk memperbaiki kesalahan fatalnya, hatinya berdegup dengan kencang, ia merasa sangat berdebar untuk segera bertemu dengan Chloe.

"Bung!!!" teriak pria itu.

Tersadar akan lamunannya, Drake menatap sahabat sehidup sematinya yang juga ia rindukan.

"Jay..." ucap Drake pelan.

"Arghh! Kau ini ada apa sih?" ucap Jay kesal sambil mengacak acak rambutnya karena pusing.

"Oke... Oke... Tenanglah." ucap Jay sambil menenangkan dirinya juga.

Drake sangat tersentuh melihat Jay yang masih hidup tepat di depannya. Tapi dia tetap bisa mengatur sikapnya untuk tidak mengungkapkan perasaan senangnya.

"Jadi, ada apa? Kenapa kamu tiba tiba mengatakan hal hal aneh di telepon?" tanya Jay.

Apocalyptic World SystemOn viuen les histories. Descobreix ara