Justru kalo dia menangis akan membuat mereka jadi seneng. (M/n) menatap mereka kedua pihak hening hingga Ran datang menghampiri mereka.

Tep tep

"Hei kalian napa diam aja sihhh?"-Ran menghampiri mereka berdua.

"Aniki..."-Rindou.

"Iya ada apa?"-Ran.

"Kita akhirin aja bocah itu..."-Rindou.

"Hei dia belum menikah dengan gw tau."-Sanzu.

"Persetan dengan lo."-Rindou.

Urat nadi Rindou terpampang jelas, emosi dia tidak bisa dipungkiri lagi. Sang kk mengerti dengan keadaan adiknya. Sementara Sanzu mengambil pil kemudian memasukkan ke dalam mulut.

Hap...

"Ahhh enak pil ini menambahkan ekstasi gw!"-Sanzu.

...

"Gw mengerti adikku maka kita akan akhiri dia sesuai rencana."-Ran.

Ceklek...

Katana, pistol dan pisau sudah ada di tangan mereka bertiga. Sanzu menodongkan senjata ke arah (m/n) begitu juga dengan duo haitani. Rencana mereka sudah di akhir klimaks.

Sret...

"Last word?"-Ran todong pistol.

(Gambaran doang ya)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambaran doang ya)

Sudah tidak ada harapan hidup lagi. (M/n) kini pasrah ia menundukkan kepalanya dan mulai melipat tangan. Ia memulai berdoa untuk terakhir kalinya.

'Dear god, ini adalah doa terakhir ku kepadamu. Aku hanya ingin satu permintaan yaitu mati dengan keadaan tenang. Aku ingin ortuku menguburkan jasad ku dengan layak tidak dibuang. Ampunilah mereka yang bersalah...aku cuma ingin mereka menyadari kesalahannya...Kalau ini adalah takdir aku akan menerimanya dengan ikhlas...'

Itu adalah doa terakhir (m/n). Trio bonten bingung adegan yang dilakukan (m/n). Ran terheran-heran melihat sikapnya.

"Heh lo kalo mau berdoa pergi aja ke tempat ibadah goblog!"-sarkas Ran.

"Ga ada gunanya lo berdoa pada akhirnya MANUSIA JUGA BAKAL MATI!"-Sanzu.

"Cihhh firasat ku ga enak tapi boong hehehe."-Rindou.

Ran menodong pistol ke arah (m/n)...

"Gw ulangin lagi ada kalimat terakhir mu?"-Ran.

"Ada...kalimat terakhir ku...semoga kalian bisa menyadari kesalahanmu."-(m/n).

"Pffftt ngakak, udah deh ga udah banyak bacot."-Rindou.

"Okehhh dengan senang hati gw melupakanmu."-Ran cengegesan.

Ceklek...

'God sudah saatnya aku pergi...'-batin (m/n).

DOR!!!
















Drap...























Drap...





































Drap...






























Jangan takut aku selalu melindungi mu (m/n) Musume...



































(M/n) tidak merasakan apapun. Padahal dia sudah mempersiapkan dirinya untuk mati. Tapi saat dia membuka matanya hal yang mengejutkan adalah Takemichi melindungi dia.

Bruk...

!?!?

"Ta-takemichi!"-(m/n).

"Hehhh budak bau itu datang???"-mata Sanzu terbelalak.

"Takemichi kenapa lo ada disini!?!?"-(m/n) melihat luka Takemichi tepat di dada kirinya.

Ia berusaha menahan darah segar mengalir di dadanya. Tapi usahanya sia-sia hanya membuang waktu aja. Air mata (m/n) mengalir deras ia mengguncang tubuh michi sekuat mungkin.

"TAKEMICHI! MICHI BANGUNLAH KUMOHON BANGUN!!! BANGUN UNTUKKU! MICHI!!!"-(m/n).

"Gw...ak...an...melin...dungi...mu...sampe...gw...mati...ja-jangan...khawatir...kan aku...ini adalah penebusan...gw..."-senyum terakhir Takemichi untuk (m/n).

Deg deg...

Takemichi tidak bergerak lagi kini ia sudah mati. Air mata (m/n) merembes di pipinya ia tidak menyangka Takemichi begitu tulus melindunginya.

Tes tes...

"Huhuhu take-michi hiks hiks...michi hiks kumohon bertahanlah hiks...michi...hiks...hikss..."-(m/n).

Tep tep...

"Dasar beg—ehh???"-Ran.

Tuwittt tottt tuwittt tottt...

Bunyi sirine mobil polisi datang. Meski mereka berada di rooftop kedengeran karena angin membawanya. Langkah kaki orang naik tangga membuat trio bonten itu mendecih kesal.

"Kuso..."-Rindou.

"Siapa sih yang laporin ke polisi?"-Ran.

"Kemana aja si bajingan Koko itu? BISA-BISANYA DIA MELEPASKAN TAKEMICHI SAMPE RENCANA KITA GAGAL!"-Sanzu.

BRAKKK!

"ANGKAT TANGANMU!!!"-polisi nodong senjata.

Kekacauan di malam hari telah berakhir disini. Takemichi meninggal dunia sementara (m/n) cuma bisa menangis meraung-raung. Inui lari tergesa-gesa melihat keadaan yang tidak di duga.

"Ta-takemichi..."-Inui.

Inui tidak menyangka Takemichi meninggal dunia. Pada akhirnya michi lah rela berkorban demi kesejahteraan (m/n).
























Epilog akan menyambut kita...
Apakah berakhir bahagia? Sedih? Atau mengejutkan???

Kita lihat aja di final chapter...


COMPULSION || BONTEN X (M/N) || FANFIC TOKREV ||Where stories live. Discover now