Tep tep...
"Tikusss kecil gw sengaja meletakkan kursi disitu karenaaa...lo paling nakal~"-seringai Ran menodongkan pistol.
"Aaa...uuu...a-aaa..."-(m/n).
(Gambaran doang bayangin aja tangan Ran)
DOR!
"GYAAAA!?!! ITAIII ITAIII!"-(M/n).
"Makanya jgn nakal~"-Ran.
Ran barusan menembak di bagian tulang selangka (M/n). Darahnya mengucur akibat tembakan yang diberikan Ran. (M/n) menjerit mengeluarkan air mata kesakitan. Ia langsung tersungkur dan menangis meraung-raung.
"Hiks hiks sakit...sakittt mama..."-rintih (M/n).
"Utututu jangan nangis sini abg obatin."-Ran mendekati (M/n).
Disisi (M/n) dia mau memilih untuk menyerah aja. Tapi di pikirannya terlintas Takemichi, michi yup dia orangnya. Michi pernah mengatakan ke (M/n) ada jalan lain dan jangan pernah menyerah itulah perkataannya.
'Gw ga boleh menyerah...'-batin (M/n) kemudian dia berdiri.
?
"Wehhh masih berdiri aja nih tikusss kecil~"-Ran tidak menyangka.
"UAAAGHHH"-(M/n).
Bug!
"ANJINGGG!!!"-Ran.
Yup (M/n) seruduk tubuh Ran sampe terpental. Meski tubuhnya relatif kecil tapi ia sudah ancang-ancang daritadi. Meski berhasil ada efek sampingnya luka di tulang selangka (M/n) semakin mengucur.
Bukan itu masalah sekarang (M/n) mendorong kursi itu secepat mungkin. Hingga kursi itu terdorong dengan sempurna. Kini (M/n) melarikan diri, melihat adegan itu Ran langsung mengumpat.
"AWAS KAU TIKUS KECIL ADEK GW BAKAL NGEJAR LO!"-umpat Ran.
✤
✤
✤
✤
✤
Drap drap!
'Persetan semuanya! Gw hanya mau ketemu Takemichi aja!!!'-batin (M/n).
Ia sedang menuruni tangga secepat mungkin, takutnya Sanzu dan Rindou ngejer dia. Dari langkahnya aja udah gemetaran (M/n) berusaha tenang meski dilanda kegelisahan. Langkah demi langkah ia menjalani tempat itu hingga...
"Kon'nichiwa, nezumi-san, anata ga ran kara nige rareru to wa omoimasendeshita."
Rindou tersenyum tipis di hadapannya. Sekarang posisi (M/n) berada di tangga pertama, sementara Rindou berada di tempat jeda. Atas bawah pokoknya pake imajinasi anda.
"Hmm...nezumi-san...butuh dihukum."-Rindou.
DOR!
"GYAAA!!!"-(M/n).
Untungnya dia reflek menghindar, Rindou mendengus kesal ketika serangan nya tidak kena. Rindou mulai pencet pelatuk pistol dan menyerang membabi buta.
DOR DOR
"KESINI KAU JANGAN MELARIKAN DIRI NEZUMI-CHAN!!!"-Rindou mengejar (M/n).
"GYAAA TOLONG AKU!!! MICHI!!!"-(M/n) berlari naik ke lantai selanjutnya.
"TERUSLAH LO JERIT SI PECUNDANG ITU!"-Rindou ngejar.
Alhasil suara itu memancing Sanzu juga. Kebetulan dia berada di lantai itu juga, jadi apes deh. Tambah dia orang yang mengejarnya.
"DISITU KAU RUPANYA TIKUS KECIL!!! KESINILAH DAN NIKAHI GW!!!"-Sanzu membawa katana (masih memakai jas nikah).
"GYAAAA MAMA PAPA TOLONG GW!"-(M/n) berlari panik.
"GA ADA YANG MENOLONG LO ASU!"-Rindou.
Adegan kejar-kejaran terjadi, untungnya (M/n) masih ada tenaga untuk berlari. (M/n) Musume terus berlari, menoleh aja udah membuatnya merinding.
"BERHENTI NGEJAR GW!!!"-kesel (M/n).
"GA AKAN! HAHAHA MAMPUS KAU!!!"-Sanzu kejar.
"Heh tidak ada jalan keluar lagi, semua pintu sudah kami kunci!"-Rindou ikut kejaran.
Dikejar cogan tapi akhlaknya kek iblis, air mata (M/n) bergelimang. Ia tidak mau mati lagi dengan cara yang sama. (M/n) hanya menginginkan hidup damai tidak perlu dikejar-kejar kek setan.
'Hiks hiks gw pengen hidup damai.'-batin (m/n).
Author: tapi gw ga mau bikin idup lo damai supaya book ini laku keras xixixixi 🥰🥰🥰
Jadi chapter depan adalah akhir dari cerita sebelum epilog...
Hehehe semoga sesuai ekspektasi author....
Happy ending
Or
Sad ending
Or
Shocking ending
YOU ARE READING
COMPULSION || BONTEN X (M/N) || FANFIC TOKREV ||
Mystery / Thriller"Sampai kapan kamu terus berlari?"-Sanzu. Keadaan pemuda bernama (M/n) sudah dipenuhi lumuran darah. Kaki, tangan bahkan matanya sudah lebam, nafasnya terengah-engah. (M/n) mengeluarkan air matanya dengan rasa ketakutan yang mendalam. Hatinya begitu...
Trapped...
Start from the beginning