Hallo sayang-sayang nya akuu, welcome my new stories!
Pastinya di cerita baru ini tidak bersangkutan dengan cerita sebelumnya ya, karna udah beda cerita dan beda semuanya!
Yuk, move on.
Kita buka lembaran baru dengan kisah yang baru juga 🌷🌷
Aku harap kalian bakal suka sama cerita aku yang kali ini, karna maybe beberapa dari kalian ada yang kisah percintaan nya sama kaya kisah AraElang😢😢
So, enjoying guyss.
***
Happy Reading
"Ara."
Naura menoleh, membalas tatapan penuh kelembutan dari laki-laki di sampingnya. "Iya?." Balasnya.
"Kata orang titik tertinggi mencintai manusia itu dengan cara mengikhlaskan nya. Kamu tau itu?." Naura mengangguk, ia pernah mendengar kata-kata seperti itu.
"Iya, karena katanya dengan cara mengikhlaskan nya kita akan melihat dia bahagia dengan orang pilihan nya."
"Tapi aku gak setuju sama kata-kata itu, El." Lanjut Naura, membuat Elang mengalihkan perhatian nya ke perempuan yang memiliki mata paling indah.
"Kenapa?." Naura menoleh, kemudian tersenyum tipis ke laki-laki yang selama ini menjadi rumah untuknya. Rumah tempat ia mengadu dan menangis, tempat ia berkeluh kesah dan bersandar.
Naura kembali menatap ke depan, mengamati bagaimana ombak yang menghantam daratan berulang kali. Menikmati angin yang terasa menyejukkan meski di siang hari yang terasa panas. Menikmati keindahan yang memanjakan matanya.
"Karena cinta itu perihal memperjuangkan El, bukan mengikhlaskan. Cinta yang benar-benar tulus itu mau berjuang sama-sama untuk mendapatkan kebahagiaan itu bukan justru malah merelakan salah satunya dengan alasan agar dia bahagia dengan pilihan nya." Ujar Naura dengan mata yang tidak berpaling menatap hamparan lautan yang begitu luas.
Naura menoleh, saat tak mendapat balasan apapun dari Elang. Netranya langsung bertabrakan dengan laki-laki itu yang ternyata sedari tadi sedang menatapnya.
"Tapi bukan nya ikhlas jadi satu-satunya pilihan, kalo bukan kita yang di pilih untuk bisa bahagiain manusia itu?." Tanya Elang setelah sekian lama diam mencerna ucapan Naura.
"Semua orang punya caranya masing-masing untuk bisa ngebahagiain orang tersayang nya El." Balas Naura memberikan senyum tipisnya.
Entah bagaimana keduanya bisa membahas perihal ikhlas, padahal keduanya saja tidak ahli perihal cinta. Atau mungkin terlalu amatir, tetapi percayalah dari obrolan se ringan ini akan menentukan bagaimana akhir dari kisah keduanya. Kisah yang di mulai dengan penuh kehati-hatian dan perjuangan.
***
Satu kata untuk prolog?
Have fun with my new stories guyss!! Enjoyy, dan semoga suka ya!
Btw, ini bakalan beda sama cerita sebelumnya yang udah pernah aku tulis. Jadi mungkin bakal jadi cerita dengan hashtag baru juga.
So, siap untuk next part 1?
Letss gooo
Follow ig/niswahamni
Btw, Novel Grisham Boy masih bisa kalian beli ya di Shopee atau hubungi nomor di Bio akun CoffePait 🌷🌷
LOVE U, AND SEE U ALL
YOU ARE READING
ARAELANG
Teen Fiction"𝕾𝖊𝖇𝖆𝖎𝖐 𝖆𝖕𝖆𝖕𝖚𝖓 𝖈𝖆𝖗𝖆 𝖇𝖊𝖗𝖕𝖆𝖒𝖎𝖙𝖆𝖓, 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖙𝖊𝖙𝖆𝖕 𝖙𝖊𝖗𝖆𝖘𝖆 𝖒𝖊𝖓𝖞𝖆𝖐𝖎𝖙𝖐𝖆𝖓" Naura Aletta Caramella, nama yang cantik seperti orang nya. Perempuan dengan seribu trauma yang hinggap di hidupnya. Perihal masalalu...
