shortcake

126 101 41
                                    

"MAMAAAA"

Aku berlari masuk ke dalam rumah, dan langsung memeluk mamaku dengan manja. Detik demi detik berlalu, wajahku menjadi semakin muram. Sekuat tenaga aku menitikkan air mata untuk mendukung kesan bahwa aku disakiti.

"Mamaaaaa Kei selalu menggodaku, ayo marahi Keiiii"

Ekspresi heran muncul di wajah Kei saat dia melihat gadis itu memeluk ibunya dengan erat sambil menangis berlebihan. Dia tidak pernah menduga bahwa gadis itu akan bereaksi seperti ini. Meskipun begitu, dia berusaha keras untuk menahan tawa yang ingin keluar dari mulutnya.

Sang ibu tertawa melihat putrinya bertingkah seperti gadis manja dan lekat. Dia selalu tahu bahwa Kei selalu mengolok-olok gadis kecilnya, jadi meskipun dia mengeluh tentang hal itu, dia sudah tahu.

"Aww, apakah laki-laki jahat yang mengerjaimu setiap hari menyakitimu lagi, putriku?" Ucapnya sambil mengelus kepala gadis kecilnya. Dia tampak sangat perhatian tetapi tawanya menunjukkan sifat yang sangat berbeda. Dia lebih menerima kelakuan Kei dibandingkan putrinya.

Yui mengangguk cepat lalu merengek lagi, "Mama harus memarahinyaa"

"Tapi sayangku, satu-satunya yang kulihat di sini adalah dia hanya mencoba menggodamu." Kata sang ibu sambil tertawa lagi. Dia menganggap seluruh situasi ini lucu dan tidak berniat menghentikan perilaku Kei sama sekali. Dia pasti tahu betapa Kei sangat menyukai gadis kecilnya.

Reaksi sang ibu itulah yang membuat Kei tersenyum lebar kemenangan. Penerimaannya terhadap perilaku Kei terhadap gadis kecilnya menunjukkan bahwa Kei masih diperbolehkan untuk terus melakukan kejahilannya. Jadi, Kei hanya menyeringai penuh kemenangan. Sungguh lucu melihat gadis itu menjadi marah dan kesal. Tidak bisa menahan tawa lagi saat dia melihat wajah gadis itu semakin merah karena marah.

Aku kalah telak. Ini di luar dugaanku. Padahal aku telah membayangkan betapa kejamnya ibu akan memarahi Kei, tapi......BOOM! Tidak ada pemandangan seperti yang ada dalam imajinasiku. Pelukan erat yang melingkar di tubuh mama mengendur. Wajahku semakin muram saat melihat wajahnya yang memancarkan senyuman kemenangan.

"Pulang sana"

"Aww, Yui ku bahkan tidak bisa mengalahkanku dalam pertarungan?" Ucapnya dengan nada mengejek sambil menikmati ekspresi murung dan frustasi gadis itu.

"Shittyshima"

Seringai muncul di wajah Kei dan dia tertawa terbahak-bahak saat mendengar gadis itu memanggilnya dengan nama yang menghina.

"Ya ampun, bahasa kasar dari seorang gadis. Sepertinya kau begitu kesal padaku sampai-sampai kau berubah menjadi gadis yang suka mengumpat ya? Dan kau tau ngga, itu cukup lucu."

"Ga ada yang lucu, sialan!"

Dengan wajah yang benar-benar cemberut, Yui berjalan menuju kamarnya sambil menghentakkan kakinya karena kesal. Langkahnya berat dan penuh kemarahan. Setiap pijakan kakinya di tangga, disertai dengan serangkaian makian yang tersembunyi di hatinya untuk Shittyshima. Dengan kasar, Yui membanting pintu kamarnya, menghilang dari pandangan.

"Kau tau kan Kei apa yang harus kau lakukan~"




☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆




Kei memutuskan untuk memanfaatkan situasi ini dengan pergi ke kamar Yui. Dia ingin membujuknya dengan menggunakan dessert favoritnya. Dengan sepotong strawberry shortcake di tangan, dia mengetuk pintu kamarnya dan menunggu respons.

Tidak ada suara yang keluar dari dalam kamar saat dia menunggu. Apa Yui tidak mendengar ketukannya atau hanya mengabaikannya. Setelah beberapa saat tanpa jawaban, dia mencoba memutar kenop pintu dan ternyata pintunya tidak terkunci. Dengan senyuman di wajahnya, dia memutuskan untuk masuk ke dalam dengan strawberry shortcake di tangan.

Melodi Kecil || Tsukishima Kei Where stories live. Discover now