Falling in love in the shadows || TETANGGA [BL]

01.Pertemuan penuh emosi

Novel BL pertamaku, jadi mohon maaf jika kaku.

***

Suasana malam di konser begitu Ricuh. Dengan juga Erlangga angga terombang ambing dalam lautan manusia. Pria berkaca mata itu menerobos ke depan untuk melihat jelas aksi tarian dan nyanyian yang di tampilkan.

Erlangga kini berada tepat di depan dan melihat jelas tarian dari idol favoritnya. Dia tersenyum karena senang.

Akan tetapi, senyuman nya memudar saat melihat salah satu member idol yang wajah nya tak asing. Ia berpikir apakah itu benar?.

"Benar.. Pria semalam itu... tetangga ku? m-member grup ini?!."

•kejadian semalam•

'clik'

"Hah!!! apasi... Gw baru pindah di kost-kost an ini ae tetangga dah berisik!!." Omelnya.

Memang benar, Erlangga baru saja pindah di kost-kost an itu dan suda di suguhkan oleh suara aneh di sebelah tembok nya. Begitu berisik padahal Erlangga sudah mendiamkan nya saja akan tetapi tidak berhenti-henti. ia jengkel. Jam juga menunjukan Jam 11 malam. bagaimana caranya bisa tidur dalam keadaan tersebut.

Mencapai puncak emosi nya, Erlangga memberanikan diri menggedor pintu tetangga nya dengan omelan yang terus di keluarkan.

'Dar, Dar, Dar!!'

"BUKA WOI!! MALEM-MALEM GINI BERISIKI BANGET SIALAN!!." Omel Erlangga ia jelas terlihat kesal karena suara berisik itu sudah ada dari jam 9, bayangkan saja betapa stres nya dengan kebisingan itu.

"GA BUKA GW BAKAL CABIK LU ABIS ABIS!!."

'Kriettttt-'

"huh?." Kepala erlangga kini mendongak ke atas saat melihat pria jauh lebih tinggi dari di bayangkan dia hanya menatap Pria itu dengan mata kebencian nya. "woi lu!! ini malam gila! Gw mau tidur!! berisik banget!."

"Siapa ya?."

"TF?! gw lagi emosi lu malah bisa bisanya nanya begituan!!."

Emosinya kini membucah.

"Gw tanya."

"HAH!! BAIKLAH GW ERLANGGA ANGGA TETANGGA BARU DI SEBELAH NOH, NOH!!." Dengan rasa gemas ingin mencekik Erlangga menunjuk kost-kost an nya. "Liat kan lo, hah, hah.."

Pria tinggi itu hanya terdiam menatap Erlangga bingung. Entah sejak kapan Erlangga pindah. pria itu tidak tahu.

"Suara apa si?! brisik bat?!." Tanya Erlangga untuk kedua kalinya. Pria tinggi itu tak berkutip sama sekali. ia hanya menatap erlangga dengan tatapan dinginya.