14. Selalu Dibenci

Start from the beginning
                                    

"Kita udah tua ya Mia! Tapi masih tuaan Jere sama Saga." gumamnya terkekeh halus. "Ayo rayain ulang tahun bersama lagi untuk tahun tahun selanjutnya!"

Mia membalas pelukan Karalyn. "Iya... ayo!!"

Ucapan Mia terasa mengambang. Dia tidak mengatakannya dengan serius. Melewati tahun ini saja Mia sudah bersyukur.

"Hadiah buat kak Karalyn," si gadis yang pernah mengejek Mia hari itu memberikan kado untuk Karalyn.

Tatapan matanya seolah sengaja sekali, dia mengejek Mia dan hanya memberikan kado kepada Karalyn.

Mia tidak masalah sih, dia biasa saja. Memang lebih baik kalau Karalyn yang banyak mendapatkan hadiah dan cinta dari semua orang. Ini kan hari ulang tahunnya!

Semua orang pasti menyadari perbedaan perlakuan yang Karalyn dapatkan dengan Mia. Mereka melihat Karalyn sebagai seserang yang spesial dan membanggakan.

Berbeda dengan Mia yang hanya masuk ke sini dengan status istri Jeremy. Itu pun didapatkannya dengan cara yang tak seorang pun tahu—kecuali sang kakek, Robert Ariendra dan juga Jayden.

•••

Mia diabaikan. Itu tidak sepenuhnya benar, karena Mia tetap mendapatkan hadiah meski tidak seberapa.

Yang Mia ingin rasakan adalah suasana kehangatan dan keramaian ini, dia akan bersyukur kalau ada yang mau effort memberinya sesuatu. Jika tidak juga tidak masalah. Karena Mia lebih takut dia tidak bisa membalasnya.

Lagipula Mia sangat menyadarinya. Rumah ini bukan tempat yang tepat untuknya. Keluarga ini juga.

"Sebenarnya siapa yang membuat ide kita harus merayakan ulang tahunnya juga?"

"Ribet banget. Dia juga bukan siapa-siapa kan?"

"Entah, Steve mungkin yang menyetujuinya."

"Kalau Karalyn aku masih bisa menerimanya... lagipula Jere bilang ulang tahun anak itu sudah terlewat lima hari yang lalu kan?"

Anehnya Mia bisa mendengar suara-suara itu dengan jelas di telinganya. Mia pikir mereka puas hanya dengan menatapnya, ternyata tidak.

Berbanding terbalik sekali dengan ucapan mereka tentang Karalyn. Tiga ratus enam puluh derajat perbedaanya.

"Karalyn calon bintang masa depan! Dia dan Jeremy memang anak muda yang menjanjikan!"

"Tuh lihat Karalyn sukses di usia muda. Kamu kapan bisa banggain mama?"

"Lain kali kita rayakan lagi ulang tahun Karalyn di sini. Aku mau kita berfoto bersama."

"Lyn! Ayo foto bersama! Pastikan kamu mempostnya di akun istagrammu ya!"

Sekali lagi mereka semua menyadarinya namun hanya berpura-pura menutup mata dan telinga saja.

Jeremy juga melihatnya dengan jelas. Tidak hanya melihat dia juga mendengar hal-hal tak mengenakan tentang Mia. Entah kenapa dia merasa marah.

Jeremy memang senang Karalyn banyak mendapatkan pujian karena dia memang layak.

Tapi Mia? Jika mereka tidak bisa memuji Mia setidaknya jangan berkata buruk tentang perempuan itu.

Tapi Mia sepertinya memang tidak peduli. Dia terus tersenyum lebar seperti orang bodoh.

Benar-benar bodoh!

Tidak bisa dibiarkan!

"Mau ngapain kamu Jere?" Jayden menahan tangan Jeremy yang hendak mendatangi om dan tantenya.

JEREMIAWhere stories live. Discover now