1. Alasan Konyol

1K 180 33
                                    

"Gue benci banget sama lo kak Mia!!"

"Gue lebih benci sama lo!"

Mia mengehela napas lelah. Dia beresin barang-barangnya yang berantakan di atas lantai.

Pelakunya? Tentu saja seorang gadis yang barusan mendeklarasikan kebencian padanya.

Mabella Anastasya, adik tirinya. Gadis berusia 16 tahun yang kini menginjak kelas satu SMA.

Anak dari papanya dan wanita lain. Dia tidak tinggal di sini, tapi selalu saja datang bersama supir pribadinya dan membuat keributan.

"Lo ngapain datang ke sini?" kesal Mia. "Lo punya rumah sendiri kan?! Belum puas ngambil papa gue dan kebahagiaan gue?"

"Kak Jeremy punya gue!!"

Mabella yang kerap dipanggil Bella itu menginjak salah satu buku milik Mia. Dia marah besar.

Ya, mendengar berita konyol tentang pernikahan pria tercintanya dan Mia-kakak tiri yang amat dia benci.

"Dih ngaku-ngaku," lirih Mia begitu pelan.

Mia bergegas menarik buku di bawah kaki Bella dengan sedikit kasar. Membuat gadis itu tersentak kaget.

"Terus harus gimana? Udah diputuskan kalau gue sama Jeremy bakalan nikah bulan depan. Gausah cemburu gitu, cowok lain kan banyak di luar sana."

"Lagian Jeremy nggak suka sama bocah. Lo sekolah dulu aja yang bener."

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi Mia. Tangan Bella dengan mudahnya terangkat untuk memukul kakaknya sendiri.

Dia tidak peduli, benci sekali dengan mulut Mia yang banyak bicara omong kosong!

Bella menyukai Jeremy sejak mereka pertama bertemu. Bukan sebagai fans dan idola, Bella pikir dia jatuh cinta dengan cowok tampan rupawan itu.

"Mulut lo jelek! Kelakuan dan sikap lo semuanya jelek! Pantes papa nggak sayang sama lo!" maki Bella geram. Dia menatap Mia tajam.

Mia tidak menghindari tamparan itu. Sudah biasa. Lagipula tamparan anak SMA puber begini tidak ada apa-apanya untuknya.

"Kata siapa papa gak sayang gue?" Mia tersenyum remeh.

Dia meletakan tumpukan bukunya di atas meja sebelum menyilangkan kedua tangan dan tersenyum penuh arti. Mia harus bisa membalasnya dengan setimpal.

"Kalau papa nggak sayang gue dia gak akan mau ngerestuin pernikahan gue. Buktinya apa? Papa ngizinin tuh!"

"Malahan papa bahagia banget loh anaknya ini udah mau punya suami," kata Mia dengan nada riang gembira.

"A-apa?!"

"Lo nggak tau ya? Emang yang lo tau cuma minta duit ke papa sih. Sama kek nyokap lo itu, mata duitan."

"MIA!"

Mia mengepalkan kedua tangannya. Dia menatap Bella tajam. "Diem sialan! Yang sopan lo sama gue! Gue ini kakak lo!"

"Cih! Najis gue punya kakak gila kaya lo!!"

Wah memang dasar bocah bermulut pedas! Tidak ada sopan-sopannya. Menggelikan sekali mengakui gadis ini sebagai saudaranya.

"Pergi dari kamar gue sebelum gue cakar wajah lo yang katanya cantik tapi nggak seberapa itu!!"

Mia mendorong keras tubuh Bella hingga keluar dari kamarnya. Setelah itu Mia mengunci pintunya rapat-rapat.

Lalu terdengarlah suara tendangan kaki dan umpatan dari luar sana.

Bodo amat! Kalau kaki cewek manja itu sakit juga bukan tanggung jawabnya. Malah syukurin sih!

JEREMIAWhere stories live. Discover now