Om Beni

634 56 6
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading
.
.
.

Jadwal makan siang telah selesai,tetapi mereka berdua tak habis-habisnya berdebat.Bahkan,saat ini mereka sedang berdebat sambil menuju ke asrama.

Gita menghentikan langkahnya, "Ck,yaudah iya!"kesal Gita

Lilis tersenyum bahagia.Pasalnya,sedari tadi Lilis berusaha untuk membujuk Gita agar tidak menjalankan ide gilanya itu.

"Yaudah,mending kita kembali ke asrama dulu,ngantuk soalnya.Lagipula jam belajar lagi jam 15:10 WIB , ini masih jam 12:30 ," ajak Gita

Lilis mengangguk,mengiyakan.Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka kembali.

***
"Huh...akhirnya."

Bruk..

Gita menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur,sedangkan Lilis hanya geleng-geleng kepala melihatnya,dan ikut duduk di samping Gita.

Gita menolehkan kepalanya, "Eh Lis,"

Lilis mengangkat dagunya,sebagai respon.Kemudian,Gita merubah posisinya menjadi duduk.

"Acaranya teh Killa kapan?"tanya Gita

Lilis mengingat ucapan Akilla sebelumnya.

"Waktu awal teh Akilla datang kan,katanya 1 minggu lagi.Hm.... mungkin sekitar empat atau lima hari lagi."

Gita mengangguk-anggukan kepalanya, "Berarti,nanti teh Akilla nggak pulang dong?"

"Dan....bisa selalu sama kita terus,"sambung Gita lagi dengan bersemangat

"Mungkin?"sahut Lilis

Lilis menghembuskan napasnya, "Tapi,mana mungkin teh Akilla bisa bareng kita terus."

Gita mengangguk-anggukan kepalanya, "Yaudah deh,nggak usah dipikirin.Mending kita tidur aja,toh masih lama juga kita belajar lagi,"ajak Gita

Lilis mengiyakan,dan mulai kembali ke kasurnya yang berada di sebelah kiri Gita.Tak berselang lama,ketika mereka sedang sibuk merapikan tempat tidur agar tidur mereka lebih nyenyak,terdengar suara yang sangat tak asing bagi mereka.

"Aduh ngantuk ya,"ejeknya.

Gita dan Lilis mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara.Mereka menatap sinis sang empu ketika mengetahui dari mana suara itu berasal.

Mereka berdua berdiri sambil menatap sang empu.Sebaliknya,pemilik suara tersebut mendekati keduanya hingga saling berhadapan.

"Maksud?"tanya Gita to the point

Wanita itu memutar bolamatanya dengam angkuh,siapa lagi jika bukan Jesica.

Jesica menyilangkan kedua lengannya di depan dada,ujung bibirnya tertarik membentuk senyuman licik.

Muhammad Faqih AlfarizqiWhere stories live. Discover now