Dugaan Lilis

2.1K 121 8
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

"Gus saya ganti aja ya,"pujuk Akilla

Dari tadi Akilla menawarkan kepada gus Faqih agar uangnya akan segera diganti oleh Akilla.Tetapi,gus Faqih tetap bersikeras dengan jawabannya,yaitu "Tidak."

"Saya cicil aja deh gus,tiga ratus ribu dulu.Nanti kalau saya pulang ke rumah,saya ambil duit saya.Nah,nanti sisanya saya bayar,"tawar Akilla

"Kalau kamu masih bersikeras,oke.Saya akan terima uang kamu.Tapi-"

Akilla mengembangkan senyumnya ketika mendengar kalimat yang dari tadi ia tunggu-tunggu

"-uang yang saya keluarkan sebesar dua juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah,harus kamu kembalikan kepada saya.Cash,nggak pakai cicil-cicilan,"sambung gus Faqih

Akilla membulatkan kedua matanya,bahkan wajahnya terlihat cengo ditambah mulutnya yang terbuka.

"Y-ya-"

"Apa?"ketus gus Faqih

"Nggak bisa cicil dulu gus?"tanya Akilla

"Nggak!"tegas gus Faqih

Akilla terdiam.Jika tahu seperti itu,tunggu uangnya cukup saja ia harus menggantinya kepada gus Faqih.Dan,tidak memaksanya agar menerima uangnya sekarang yang masih kurang.

Sejenak Akilla berpikir.Akilla menemukan ide yang cemerlang, "Gus,di ndalem ada yang bersih-bersih nggak biasanya?"tanya Akilla bersemangat sambil membenarkan posisi duduknya

Gus Faqih menaikkan alisnya sebelah, "Biasanya ada,biasanya tidak,"jawab gus Faqih

Akilla mengerutkan keningnya, "Lah,gimana konsepnya?"tanya Akilla

"Biasanya umi yang bersihkan.Tapi biasanya santri ndalem juga yang membersihkannya,"jelas gus Faqih

Akilla tersenyum dengan kedua mata yang terbuka lebar, "Gini aja gus.Sementara,saya kerja bersih-bersih di ndalem gimana?"tawar Akilla

Gus Faqih mengerutkan keningnya"H-hah?" Tanyanya memastikan

"Iya,bersih-bersih gitu.Nyapu kek,nyuci piring kek,atau ngepel,intinya bersih-bersih.Nah,Gus nggak perlu gaji saya.Anggap aja itu sebagai ganti uang Gus yang ini,"jelas Akilla

"Gak."

Akilla berdecak sebal menghadap jendela mobil.Bagaimana dirinya harus mengganti uang itu,jika gus Faqih tidak menerima tawaran kerjanya.

Akilla tersenyum lebar.Ia tahu apa yang harus dilakukannya saat ini

"Oke,kasih saya waktu untuk mengganti uang itu."

"Enam hari,"jawab gus Faqih

Kedua mata Akilla melotot ketika mendengar jawaban itu

"Yang benar aja gus.Baru juga mau kerja di tempat lain,eh waktunya cuma enam hari.Enam hari juga belum gajian itu,"sahut Akilla meratapi nasibnya

Gus Faqih memutar bola matanya dengan malas.Tadi maunya di ganti,giliran di kasih waktu malah lesu.Maunya apa sih? Pikir gus Faqih

Gus Faqih tak menghiraukan ucapan Akilla tadi.Ia memilih untuk lebih fokus mengemudi dari pada harus mendengarkan pertanyaan ataupun perkataan Akilla yang menurutnya tidak perlu dibahas.

Hingga sampailah mereka di tempat tujuan mereka,yaitu pulang ke pesantren.Mereka keluar dari mobil tersebut.

Setelah keluar,gus Faqih segera menyerahkan belanjaan Akilla.Akilla menerima paperbag tersebut dan bersikeras akan mengganti uang gus Faqih.

"Makasih Gus,uangnya akan saya ganti secepatnya.Kalau dalam waktu enam hari belum saya kembalikan,ya..berarti gus harus kasih waktu lagi."

Itulah yang dikatakan oleh Akilla.Sedangkan gus Faqih?balasannya hanyalah, "Terserah."

Mereka kembali ke tempat masing-masing.Gus Faqih yang kembali ke ndalem,dan Akilla yang kembali ke asrama.

~~~
"Assalamualaikum,"ucap Akilla memberi salam ketika membuka pintu asrama putri

"Waalaikumsalam,"jawab beberapa dari mereka

Akilla melihat sekeliling,ternyata kegiatan belajar mereka telah selesai.Yamg Artinya,Lilis dan Gita juga sudah kembali ke asrama ini.Akilla segera menghampiri kasur Lilis.

Sesampainya di sana,sudah ada Lilis dan Gita yang menunggu Akilla pulang.

"Teh Killa dari ke mana aja?"tanya Lilis dengan logat sunda

Akilla menduduki kasurnya dan meletakkan paperbag di sampoling kasurnya.

"Ini,habis beli gamis,"jawab Akilla

Lilis dan Gita mengangguk-anggukan kepalanya pertanda mengerti.Gita baru teringat akan sesuatu yang sedari tadi ingin ditanyakannya kepada Akilla

"Oh iya teh,tadi bu Nyai manggil teh Akilla kenapa?"tanya Gita penasaran

Akilla memandang wajah Gita,kemudian berpindah memandang wajah Lilis.Akilla menghembuskan napasnya sambil tersenyum.Akilla mengayunkan tangan kanannya untuk menyuruh mereka mendekat.Mereka berdua yang paham akan perintah Akilla pun mendekat.Akilla mulai berbicara dengan mereka dengan nada berbisik.Lilis dan Gita semakin mendekat dan berusaha mencerna ucapan Akilla.

"HAH,"pekik keduanya

Mereka menjauhkan wajah mereka.Menatap Akilla dengan perasaan tidak percaya

"Seriously?"tanya Lilis dengan nada sok inggris

Akilla menganggukkan kepalanya

"Rill cuy,no fek fek,"sahut Gita dengan mulut ternganga dan kepala yang menggeleng

"Nah kan,betul apa kata Lilis.Jujur rada speechless sih teh,"sambung Lilis

"Terus acaranya kapan Teh?"tanya Gita lagi

"Minggu depan,"

"HAH!"lagi-lagi mereka berdua dibuat terkejut oleh Akilla,sampai-sampai beberapa santriwati mengalihkan pandangannya ke arah mereka

Mereka bertiga menyadari dan segera bersikap menjadi kalem seolah biasa saja dan tidak terjadi sesuatu sama sekali.

Muhammad Faqih AlfarizqiWhere stories live. Discover now