Ke Kajian

5.2K 160 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Killa,jangan lupa ya besok!" Suara gadis itu terdengar jelas dari ponsel milik Akilla.

Akilla menghembuskan napasnya dengan panjang,bisa-bisanya sahabatnya ini tidak percaya dengan dirinya.

"Ck,iya-iya ribet banget sih neng,"gerutu Akilla

"Ya-- kan aku cuma mengingatkan Kila!"Akilla merubah posisinya menjadi duduk.

"Ingat nggak waktu itu kamu lupa kalau kita mau ke kajian,tapi kamu tidur waktu itu."

Akillah mulai merasa jengah mengingat kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.

"Iya-iya,tenang aja kali ini Killa nggak bakal lupa kok."

"Hm.Maura percaya kok,"jawab Maura

"Udah dulu ya Killa,Maura mau bantu bunda dulu."

Gadis yang dipanggil Killa itu pun menganggukkan kepalanya.Sebelum memutuskan panggilan telepon,Killa mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Assalamualaikum."

"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Tut....

Panggilan diputuskan oleh Akilla.Sementara di lain tempat,gadis yang bernama Maura pun segera keluar dari kamarnya dan segera membantu sang bunda untuk membuat kue.
Fyi,bunda Maura merupakan pemilik toko kue,tak heran bagi Maura jika membantu bundanya membuat kue dengan jumlah banyak.

***
Tok tok tok

"Assalamualaikum,Killa."
Maura telah sampai di rumah kediaman Akilla pada pukul 11:50 WIB menggunakan taksi online.Maura sengaja datang lebih awal karena takut jika mereka terjebak macet.

Terdengar suara gagang pintu yang bergerak pertanda bahwa Akilla telah membuka pintu tersebut.

"Waalaikumsalam,ayo masuk,"ajak Akilla

Mereka berdua segera masuk ke dalam rumah tersebut.Maura sibuk mengotak-atik ponselnya,sedangkan Akilla memasukkan power bank ke dalam tas selempang miliknya.

"Killa,udah belum?"

Akilla yang merasa sudah siap pun segera mengajak Maura pergi "udah,ayo."

Mereka berdua pun berjalan keluar,tetapi Akilla tak lupa dengan kewajibannya yaitu mengunci semua pintu yang ada di sana.

Setelah mengunci pintu,Akilla menaiki motor miliknya dan diikuti oleh Maura yang duduk di belakang Akilla.Perlahan kendaraan tersebut berjalan keluar dari pekarangan rumah dan menembus jalan raya

~~~
"Masyaallah,ramai banget."Maura merasa takjub ketika melihat beberapa para wanita yang telah datang

"Iya,masyaallah ramai banget ya ra."Akilla melihat sekeliling masjid tersebut,sudah cukup banyak orang yang datang ke kajian tersebut.
"Ayo ra kita duduk,nanti nggak kebagian tempat duduk."

Maura mengangguk,mereka pun segera duduk di shaf ke 3.Kajian yang mereka datangi kali ini khusus para akhwat,jadi tidak ada pembatas diantara mereka.

Selang beberapa menit berlalu,para tamu telah datang dan ustadzah yang mengisi kajian tersebut juga sudah mulai naik ke atas panggung yang telah disiapkan kursi untuk duduk.

Kajian dimulai,para tamu mulai bersholawat dan mendengarkan penjelasan yang disampaikan ustadzah tersebut kepada mereka,termasuk Akilla dan Maura.
~~~

"Jadi,jadilah orang-orang baik.Kalau kita meninggal dunia,orang nggak ingat rumah kita sebesar apa,mobil kita semewah apa,kita cantiknya seperti apa,tampannya seperti apa,enggak."

"Ketika kita meninggal dunia,yang teringat di hati dan pikiran setiap orang adalah kebaikan-kebaikanmu,betul kan?"

"Kebaikan-kebaikanmu yang teringat dan terkesan di dalam hati orang-orang itu.Jadi,kalau kita mau menjadi orang yang beruntung di dunia dan di akhirat adalah setiap hari berburu bagaimana caranya bisa terus beramal saleh (berbuat baik).Apapun itu,berbuat baik habluminallah dan berbuat baik habluminannas.Bahkan sekedar kata Rasul,engkau menyapa saudaramu dengan senyuman,"jelas ustadzah tersebut

"Nah baik seperti itu hadirin sekalian."

Ustadzah tersebut melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.Jam telah menunjukkan pukul 14:50 WIB , yang berarti dalam hitungan menit acara tersebut telah selesai.

"Sebelum menutup kajian ini,marilah kita berdoa terlebih dahulu memohon ampunan kepada allah swt.dan berdoa agar apa yang baru saja kita dengar bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain,"ajak ustadzah tersebut kepada mereka semua

***
"Ra,kita langsung pulang kan?"tanya Akilla kepada Maura di parkiran motor.

"Iya Kil,"jawab Maura pada saat mereka sampai di tempat mereka menyimpan motor

Akilla menganggukkan kepala,ia menyerahkan helm kepada maura, "Nih pakai helmnya."

Maura mengambil helm tersebutndan segera memakainya,begitu juga dengan Akilla.

Setelah selesai memasang helm ke kepala masing-masing,mereka berdua pun menaiki motor tersebut dengan diawali dengan Akilla,kemudian disusul oleh Maura.

Kendaraan tersebut mulai keluar menyusuri jalan raya.

"Killa!"panggil Maura dengan meninggikan suara

"Kenapa Ra?"jawab Akilla dengan suara yang tinggi,takutnya Maura tidak mendengar jawabannya

"Nanti malam bunda ada pengajian,kamu datang ya,"ajak Maura

Akilla mencerna apa yang barusan dikatakan Maura, "oh,insyaallah ya Ra."

Maura tersenyum dan mengiyakan jawaban Akilla.

Tak ada percakapan lagi diantara keduanya.Maura tak mau mengganggu Akilla yang fokus berkendara.

Selang dua puluh menit akhirnya mereka berdua sampai di rumah kediaman Maura.

"Yakin nggak mau mampir Kil?"tanya Maura

Akilla tersenyum,sebenarnya dirinya sendiri tidak enak menolak ajakan Maura.Tetapi mengingat tugasnya yang harus diselesaikan,membuat Akilla harus segera pulang.

"Nggak Ra,soalnya habis ini mau ngelanjutin naskah dulu,"tolak Akilla

Maura tersenyum, "Hm...oke deh mbak author." Author merupakan panggilan yang diberikan Maura kepada Akilla karena Akilla merupakan seorang penulis di salah satu platfrom aplikasi.

"Jangan aku tunggu ya lanjutan cerita gus Azzam,"sambung Maura

Akilla terkekeh,sahabatnya yang satu ini sangatlah bersemangat dalam membaca cerita yang ia buat.

"Iya,tenang aja,"jawab Akilla

Maura menganggukkan kepalanya.

"Yaudah aku pulang dulu ya Ra,assalamualaikum,"pamit Akilla

"Iya,wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

***
Cit...
Bunyi rem yang di tarik tuasnya.Akilla segera turun dari motornya dan segera membuka pagar yang telah ia kunci.

Klik

Gembok pagar berhasil dibuka,dengan cepat Akilla membuka pagar dengan mendorongnya ke samping.

Setelah pagar terbuka,Akilla segera menaiki motornya dan memasukkannya ke dalam garasi rumah.

"Alhamdulillah akhirnya sampai juga,"ucap Akilla pada saat sampai di depan pintu utama

Akilla membuka tasnya dan bergegas mencari kunci pintu yang ia simpan agar ia bisa melanjutkan tugas yang harus ia kerjakan.

Aktivitas Akilla terhenti ketika mendengar suara langkah yang terdengar seperti tepukan ringan di tanah yang semakin mendekat.

Perlahan Akillah mengalikhan pandangannya ke belakang.

Deg!

Muhammad Faqih Alfarizqi (SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now