01 - Work

22 2 0
                                    

"Cut! Oke... syuting kali ini cukup sampai sini. Kalian sudah bekerja keras." Produser acara mencukupkan kegiatan pada malam hari ini. Sembari berjabat tangan dengan sang leader, lalu mereka bertujuh disertai sang manager mulai keluar dari ruangan rekaman tersebut.

"Selamat, karena pekerjaan kali ini berjalan dengan baik!" puji sang manager, disertai senyuman lega yang tampak dari ketujuh idol-nya.

"Aku masih merasa bersemangat dan tak sabar dengan acara Kimi to Aina-night besok." ujar si surai jingga dengan raut wajah semangatnya.

"Haah, seperti biasa, Mitsuki yang selalu semangat." keluh sang leader sambil menghela napas lelah, disusul tawa renyah dari keenam membernya.

Idolish7, begitu mereka menyebut diri mereka. Idol yang debut beberapa bulan lalu dan karir mereka kini mulai naik, perlu perjuangan untuk memulai debut dari mulai konser luar ruangan yang dihadiri hanya sembilan penonton.

Mereka berjalan ke ruang ganti, sambil mengobrol sesaat. Lalu saat hendak sampai di ruang ganti mereka, sebuah pintu bertuliskan 'Trigger' menarik perhatian mereka.

"Ah, Trigger juga sedang rekaman di sini ya..." ucap Sogo, menyatukan kedua telapak tangannya gugup. Trigger adalah idolanya, tentu saja.

"Idola terkenal seperti mereka jelas memiliki pekerjaan lebih banyak daripada kita." Iori menyahut.

"Kita juga pasti bisa lebih naik lagi kelak!" ucap Riku antusias, dengan wajah yang senada dengan ucapannya. Member lain juga terlihat antusias, manager mereka hanya bisa tersenyum melihat interaksi mereka.

Tiga idola lain pun datang dari belakang, "Kalian? Cobalah lebih keras jika ingin menyaingi kami." ujar leader dari grup Trigger, Yaotome Gaku, dengan seringainya.

Wajah ketujuh surai pelangi itu menegang, memperhatikan dengan seksama ketiga pria yang menjadi satu grup bernama Trigger. Grup idol yang sudah debut satu setengah tahun itu berdiri dengan wajah yakinnya di depan ketujuh idol lain.

"Gaku, sudahlah. Ayo masuk, jaa.. sampai nanti, Idolish7-tachi." Ryuu menyela, lalu menyeret kedua rekannya untuk memasuki ruangan mereka. Tak lupa melemparkan senyuman teduhnya untuk idol lain yang berada di sana.

Mereka bertujuh menghela napasnya, "Fyuhh, Ryuu-aniki memang yang terbaik!" celetuk Tamaki, setelahnya merekapun kembali ke ruangan mereka.

Tanpa diketahui, ada dua orang yang telah beradu tatap dan kini mereka tengah hanyut dalam pikiran mereka sendiri.

.

.

.

Keesokannya, dorm masih terlihat sangat sepi, sepertinya ketujuh penghuninya masih bergelut di alam mimpi, mungkin karena hari ini mereka diberi waktu libur selama satu hari, mereka memilih bersantai-santai.

Oke, terlihat satu pria bersurai lilac keluar dari kamarnya. Sogo, ia memandangi seisi dorm yang masih sepi, lalu mengambil sebuah panci dan spatula di dapur.

Kembali ke lorong kamar member, ia menabuh-nabuhkan panci itu.

"BANGUNN, MAU SAMPAI KAPAN KALIAN TIDUR HAA??!"

Seketika, terdengar beberapa suara barang atau mungkin orang yang terjatuh?

"SO-CHAN, BERISIKK!"

"SOU, HENTIKANN."

Segera setelah mendengar beberapa membernya mengeluh, ia meletakkan panci dan spatula itu ke tempat semula. Lalu semua member pergi ke ruang tengah, masih dengan mata yang sayu karena mengantuk.

Find Out (IDOLiSH7 ft. OC)Where stories live. Discover now