Bab 6

277 59 4
                                    

LATAR WAKTU, ZAMAN FEODAL JEPANG.

“Tuan muda, anda tidak bisa memasuki hutan lebih dalam lagi. Di sana banyak Yokai ganas.”

Kakashi berteriak memperingati Sasuke yang saat ini tengah menunggangi kuda memasuki hutan terlarang. Lelaki muda itu sepertinya tidak mengindahkan peringatan bawahannya. Ia terus saja memacu kudanya semakin kencang hingga Kakashi tertinggal di belakang.

“Dasar Uchiha keras kepala!” pria dengan surai putih keperakan itu mengumpat.

Kakashi menghentikan kudanya di perbatasan antara hutan desa dan hutan terlarang. Pria itu mencoba menimbang keputusan antara harus menyusul Sasuke atau kembali ke pedesaan dan melaporkan semuanya pada Uchiha Fugaku.

Dan kemudian Kakashi pun mengambil keputusan untuk kembali ke desa. Dirinya tidak ingin mengambil resiko dengan menyusul Sasuke ke tempat berbahaya.

Sementara itu Sasuke benar-benar masuk ke  hutan lebih dalam dari yang ia duga. Entah apa yang mendasari dirinya memasuki hutan terlarang meski ia sendiri tahu bahwa di tempat tersebut banyak makhluk-makhluk menyeramkan yang kerap kali memangsa manusia.

Sasuke hanya merasa tertarik. Ada daya magnetic yang seakan menarik dirinya untuk masuk ka kawasan hutan terlarang.

Pria itu turun dari kudanya. Lalu mengikat kuda tersebut pada pohon besar agar tidak kabur.

Tenggorokan terasa kering setelah melakukan perjalanan yang menurutnya singkat itu. Dan tentu saja ia perlu minum.

“Air minumku habis.” gumam Sasuke sesaat menyadari persediaan air minumnya telah tandas.

Lelaki itu lantas berjalan ke arah depan, mencoba mencari sumber mata air yang bisa ia temukan. Langkah kakinya terus membawa Sasuke sesuai insting. Hingga samar-samar pendengarannya menangkap suara gemercik air yang mengalir.

Sasuke melompat ke bawah, dan dirinya melihat banyak bebatuan di sana. Ia curiga jika memang ada sumber air di sekitaran sana. Lelaki keturunan bangsawan itu terus melangkah mengikuti suara air yang kian terdengar jelas. Hingga kemudian dirinya sampai di tempat yang dicarinya.

Sasuke terdiam, tubuhnya membeku tatkala kedua obsidian hitamnya melihat seorang wanita cantik bergaun putih tengah berdiri di dekat sungai.

Ia kemudian mundur beberapa langkah dan bersembunyi di balik semak-semak. Mengamati sosok wanita itu yang kini sedang melepas tiap helai kainnya yang nampak lembut.

Kedua obsidian hitamnya tidak mampu berkedip. Tubuh, kulit, serta rupa wanita itu benar-benar indah dan memanjakan mata. Tanpa sadar jakunnya naik turun melihat tubuh bagian depan wanita itu yang secara kebetulan menghadap ke arahnya.

Wanita itu kemudian masuk ke dalam air yang nampak jernih di pandang mata, dan berendam di sana tanpa mengetahui jika kegiatannya terekam jelas oleh seorang lelaki.

Sasuke terlalu fokus memandangi wanita itu. Dia tidak sadar kalau sebenarnya wanita tersebut telah mengetahui jika dirinya sedang mengintip.

Wanita itu bernama Hinata, seorang penyihir aliran hitam. Yang namanya jelas ditakuti oleh para manusia, karena kekuatannya sudah setara para Yokai.

JGEEER!

Batu besar yang berada di samping Sasuke hancur seketika. Kepingan dan pecahan batunya mencuat kemana-mana, bahkan mengenai tubuh Sasuke yang pada saat itu tidak sedang dalam kesiagaan.

Sasuke keluar dari tempat persembunyiaanya. Berniat lari meninggalkan tempat tersebut. Namun Hinata lebih dulu sampai di depan Sasuke.

Wanita itu menatap Sasuke dingin. Sementara Sasuke sendiri dibuat terpaku dengan kedua mata Hinata yang indahnya layak batu rembulan.

Across The Sea Of TimeWhere stories live. Discover now