6: Pesan & Permintaan

39 2 0
                                    

+62 578-****-****

ini kak darma bukan?
10.09

Darma melihat pesan sms itu dengan tatapan tidak percaya. Menurut perasaannya, nomer sms yang dia punya hanya bapaknya dan Putra.

ini siapa?
10.12

Ini Gerald dari kelas X IPS 2.
10.12

Hari-hari diteror dengan nama 'Gerald'. Rasanya begitu lelah diikuti oleh seseorang yang tidak begitu dekat dengan Darma sendiri, dia memutuskan untuk membiarkan pesan itu terbaca.

Malam, Darma hendak mempersiapkan makan malam dan juga membantu bapaknya untuk persiapan keluar kota, dia membawa koper dan tasnya menuju taksi.

"Bapak berangkat, jaga diri baik-baik ya," Ucap bapaknya melalui jendela mobil taksi.

"Iya Pak," Dengan itu, mobil berangkat, meninggalkan Darma di rumah sendiri.

Dia berjalan menuju dapur dan memakan satu sendok sayur lodeh yang telah dia panaskan, masih enak dan segar. Walaupun dadanya terasa berat sejak dia membiarkan SMS asing di hpnya.

Dia pun memutuskan untuk mengecek hpnya kembali yang sudah meledak dengan beberapa notifikasi SMS.

"Apa-apaan ini?" Tanyanya pada diri sendiri, dia berbaring diatas kasur dan mengecek pesan-pesan yang telah dikirim dan belum dibaca.

+62 578-****-****

Kak?
10.54
Kak Darma?
10.55
Kalau sibuk, bilang
11.00
Kalau lagi pengen sendiri, bilang
11.00
Kalau gak mau chat gue, bilang
11.00
Please?
11.02
Senin ekskul tidak kak?
13.23
Kak Darma beneran block gue?
13.47

Lalu masih banyak lagi pesannya dari siang sampai sekarang.. Dia punya perasaan kalau adik kelasnya ini sangat obsesif terhadap dirinya.

Ada perlu apa?
18.32
Lo dapet nomer gue dari siapa?
18.33

Dari kak Putra.
18.34

Tangan Darma seketika berhenti dan berkeringat dingin, pikirannya dipenuhi oleh bagaimana Gerald brengsek ini bisa mendapatkan segala informasi pribadinya? Setelah membaca pesan itu, Darma tidak lagi menjawab pesan Gerald.

***

"Woi Darma! Lo mantan dewan penggalang waktu SMP kan?" Tanya salah satu teman sekelasnya, Darma tahu kalau temannya yang satu ini akan menjelekkannya dari belakang dan hanya datang pada Darma saat dia butuh saja dan bersikap seolah-olah dia berteman baik.

"Iya, kenapa?" Tanya Darma.

"Anak-anak kelas 10 IPS mau camping nih, tapi untuk sementara, boleh ya gantiin gue jadi dewan penegak? Please~" Mulai lagi sifat munafiknya, dia tidak percaya kalau ada lelaki modelan seperti ini, tetapi karena Darma bosan dirumah, dia menerimanya.

"Eng—."

"Yang bener nih!? Makasih loh ya Dar!" Ucapnya dengan lengannya yang merangkul di bahu Darma. "Oh iya, gue sudah bilang guru, habis camping gue bayar lo 200 ribu lebih deh!"

Kuas Gugur ◖BL◗  Where stories live. Discover now