0.9 Tamu Jauh

12 1 0
                                    

Pagi hari ini seperti biasa Alana sudah disibukkan dengan mengurus suami dan anak-anaknya yang ingin pergi keluar. Alana dengan cepat menyiapkan barang-barang milik suaminya yang ingin di bawa ke kantor serta tas dan barang lainnya milik si kembar untuk pergi ke sekolahnya.

“Sayang, minta tolong pakein dasi,” pinta Jay menghampiri Alana yang sibuk di ruang tamu dengan tas miliknya.

“Sini,” Alana menarik Jay untuk berdiri di depannya dan memakaikan dasi untuk suaminya.

Di saat Alana sibuk seperti ini Jay masih saja modus. Ia menyelipkan tangannya di pinggang sang istri dan memeluknya. Tentu saja bukan Jay jika dirinya hanya diam saja saat istrinya berhadapan dengannya. Jay menciumi pipi Alana sehingga membuat pergerakan Alana terhalang.

“Diem, mas. Aku lagi sibuk,” ucap Alana mendorong wajah Jay.

Jay terkekeh, “Aku udah masak sarapan. Bekal aku juga siapin sendiri kok, punya twins juga udah,” katanya.

“Yaudah sana sarapan,” kata Alana setelah menyelesaikan simpul dasi untuk Jay.

“With you.”

“Duluan aja. Aku mau beberes rumah dulu,” sahut Alana hampir melangkah pergi ke belakang, namun Jay dengan cepat menariknya kembali.

“Jangan coba coba buat gak sarapan, babe. I don't want you to get sick. So, let's have breakfast first after you can clean up,” ujar Jay.

Alana menghela nafasnya, “Okay. I think I can breakfast first.”

Jay mengulas senyumannya lalu merangkul pundak sang istri, “Good girl,” kata Jay kemudian mencium Alana.

“Come on! The twins are waiting.”

Akhirnya mereka berempat sarapan bersama, menikmati momen indah di pagi hari. Setelahnya Jay mengantarkan kedua putranya untuk pergi ke sekolah, lalu dirinya pergi ke kantor. Sedangkan Alana tetap pada aktivitasnya, membersihkan rumah dan melakukan hal-hal yang dia ingin lakukan.

♡♡♡

“Kita akhiri meeting hari ini. Sukses selalu untuk kita semua. Selamat siang,” ucap Jay mengakhiri rapat hari ini.

Ia beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan ruangan rapat, diikuti karyawan lainnya yang kembali ke meja kerjanya masing-masing.

Jay menaiki lift menuju lantai 11, karena ruangannya berada di lantai tersebut. Saat ingin memasuki ruangan, dirinya melewati meja sekertarisnya. Saat dirinya di panggil oleh si sekertaris, Jay menoleh.

“Bro, di dalem ada tamu,” kata si sekertaris memanggil Jay dengan sebutan 'bro'.

Jangan tanya mengapa dia memanggil Jay dengan sebutan itu, padahal Jay adalah CEO dari perusahaan tersebut. Itu di karenakan si sekertaris adalah sahabat Jay yang sudah berkawan dari zaman putih biru. Jadi, sudah tidak heran mengapa dia memanggil Jay dengan sesuka hati. Lagipula Jay juga tidak mempermasalahkannya.

“Hah? Siapa?” tanya Jay.

“Gatau. Dia tiba-tiba dateng terus nanya ruangan lo, eh masuk gitu aja. Songong banget, bjir,” kata si sekertaris nampak kesal karena tamu Jay tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Day In My FamilyWhere stories live. Discover now