Chapter 77 Misi yang gagal

237 38 0
                                    


     Kereta kuda itu telah siap dengan beberapa pengawal yang di ikut sertakan. Cyril dan Anastasia berencana kembali ke ibu kota Lacrea atas perintah Pangeran Edward. Semua kebutuhan yang dibutuhkan Anastasia di perjalanan telah di persiapkan dengan baik.

    Pagi itu, dengan masuknya musim dingin, mereka memakai pakaian tebal untuk melindungi dari udara dingin yang mulai menusuk.
Anastasia bertemu dengan kakaknya untuk terakhir kalinya.

    "Kakak, Terima kasih selama ini selalu menjagaku. "

    "Sama-sama adikku tercinta. Ku harap perjalanan kalian kembali ke ibu kota Lacrea lancar. "

    "Iya.dan kakak.... "

    "Ya? " Pangeran Edward penasaran.

    Cup

Anastasia memberikan ciuman di pipi pangeran Edward dengan berjinjit. Menampilkan tawa kecil yang membuat Edward tersenyum karena tingkah tak terduga adiknya.

    "Hehehe, sampai jumpa lagi kakak, aku sangat menyayangimu"

    "Aku tahu Anastasia selalu menyayangi kakaknya yang bodoh ini". Edward tersenyum.

    " Jaga dirimu baik-baik kakak".

    "Kenapa kau seolah... Ini seperti perpisahan bagi kita?"

    "Begitukah? Hihihi... Aku menyayangimu kakak".

Edward tersenyum.

    " Baiklah hati-hati dijalan". Edward mengelus kepala Anastasia. Sebelum akhirnya Anastasia masuk kedalam kereta kuda memberikan lambaian tangan perpisahan.

    "Cyril, jaga Anastasia baik-baik. "

    "Baiklah kak, aku akan menjaga Anastasia".

Cyril kini berpamitan kepada pangeran Edward dan pasukan yang berada di bawah komandonya.

Kini kereta kuda itu meninggalkan tempat itu. Dengan tidak adanya sosok Cyril maka tugas investigasi akan di serahkan kepada Mikaela dan Dame Larissa. Mereka adalah orang terpercaya yang bekerja dibawah komando Cyril sebelumnya.

Mikaela dan Larissa yang menerima misi pengintaian tanpa Cyril untuk pertama kali merasa sedikit gugup akankah mereka bisa melakukan tugas sebrilian Cyril Alexander Floyd.

Mereka kini sampai di perbatasan wilayah Abiden. Mereka berdua menyusup melewati gerbang benteng utama dengan menyamar sebagai pedagang yang lewat. Walau perang terjadi, tetapi bisnis dan lahur peradangan harus tetap berlanjut untuk mendapatkan persenjataan, makanan, dan informasi dari suatu wilayah.

Baik Mikaela dan Larissa kini berpencar untuk segera mengumpulkan semua informasi. Pekerjaan mereka cukup mulus bahkan terkesan terlalu mudah. Padahal sebelumnya, mereka sangat kesusahan untuk melakukan misi investigasi ini bahkan bersama Cyril. Ini membuat mikaela merasa janggal.

    Benar saja, setelah tiga hari mengumpulkan semua informasi. Mereka berniat untuk kembali ke barak utama dari ekspansi Kekaisaran Lacrea yang berada jauh di luar wilayah Abiden.

    Larissa tertangkap oleh mata-mata milik Elite kerajaan Abiden.
Mikaela menunggu Larissa di titik pertemuan yang telah disepakati sebelumnya. Namun ia tidak mendapati Larissa. Bahkan setelah setengah hari menunggu Larissa tidak kunjung datang.

Mikaela bingung, harus mencari Larissa atau menyerahkan informasi yang telah ia dapatkan ke Pangeran Edward.
Keberadaan Larissa belum di ketahui yang membuat Mikaela khawatir.
Bagaimana jika Larissa tertangkap?

    Pikiran-pikiran negatif itu terus menghantui Mikaela.
Bagaimana jika orang yang di cintai nya tewas. Jika tewas itu masih mending bagi seorang kesatria dari wilayah musuh. Tapi bagaimana jika Larissa tertangkap dalam keadaan hidup?
Apa yang akan dilakukan oleh para kestaria Abiden.

Terlebih rumor buruk beredar tentang Abiden yang memperlakukan tawanan lebih buruk dari kotoran.

Mikaela semakin tidak tenang.

   Sehingga Mikaela membuat keputusan egois dengan menomor duakan misinya dan kini mencari keberadaan Larissa.

    "Seperti yang Anda duga, komandan. Tikus itu telah jatuh dalam perangkap. " Ucap penasihat strategi perang Abiden.

    "Tentu saja, emosi juga adalah senjata yang berguna dalam perang. Kita harus memanfaatkan apapun untuk memenangkan pertarungan. Dan tujuan kita adalah memanfaatkan ini semua untuk menarik keluar Cyril Floyd. Karena inti dari kemenangan Abiden adalah dengan tewasnya Cyril. " Ucap komandan perang Abiden.

    "Baguslah, jika kita mendapatkan nya berikan sampah itu kepadaku terlebih dahulu".

Hanfu dengan warna merah dan hitam itu menjadi ciri khas dari penguasa wilayah Artiar. Cleo berada di Abiden membantu untuk menyusun siasat.

Cleo menyimpan dendam teramat besar untuk Cyril. Karena fakta di balik kematian Vedra yang ia ketahui. Hesar tangan kanan Leaven memanipulasi Vedra jika mendapatkan Freya, peri milik kaizen akan membuat nya kuat dan di akui oleh semua orang. Hal ini juga membuat Kaizen tewas tidak dapat bertahan hidup tanpa peri miliknya dan pada akhirnya Vedra yang dimanipulasi tewas di tangan Cyril akibat kutukan terbalik dari Freya. Karena Freya adalah twin dari Floryn. Peri es milik Cyril.

    Setiap detik Cleo bersabar dan menunggu momen untuk membunuh Cyril. Namun kuatnya pasukan ekspansi Lacrea membuat Artiar sedikit kesulitan. Cleo bahkan berusaha agar Celestiante, Abiden, dan Raktore berpihak padanya.

Namun kekalahan Celestiante, membuat kekuatan Artiar goyah. Sehingga Cleo memikirkan cara lain.
Yaitu menempatkan mata-mata setia miliknya ke kediaman wilayah utara di daratan Noran. Tempat Maxmillan memimpin kekuasaan.

Dengan trik yang sama Cleo juga melakukan hal yang buruk untuk maxmillan. Mempengaruhi maxmillan untuk berkontrak dengan ratu kegelapan mariposa dengan dalih untuk melindungi Cyril adik kesayangannya.

Cyril yang pokus pada perang tidak terlalu memikirkan tentang kakaknya. Entah apa yang terjadi antara maxmillan dan Cyril tetapi rumor yang beredar jika mereka memiliki hubungan yang buruk. Membuat lebih mudah Cleo untuk melakukan balas dendam. Karena Cyril bahkan detik ini tidak tahu apa yang sedang terjadi di kediamannya.

    Kini mereka memanfaatkan Mikaela kesatria setia dari maxmillan yang terpaksa untuk tunduk dan setia atas permintaan maxmillan. Karena Mikaela bukan kesatria milik Cyril. Akan sangat mudah menggoyahkan kesetiaannya tersebut.

Mereka sudah mendapat informasi Larissa adalah perangkap yang sempurna untuk Mikaela. Dan tujuan utama mereka adalah penghianatan mikaela pada Cyril. Dan kini rencana mereka tengah berjalan.

    "Cyril.. Cyril... Aku sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan mu". Gumam Cleo dengan smirk iblisnya.

****

     Hesar dalam beberapa kilometer lagi akan mencapai barak utama ekspansi Kekaisaran Lacrea dan tidak sengaja bertemu dengan rombongan kereta kuda milik Cyril.

Hesar mendapat informasi jika Cyril akan kembali ke ibu kota Lacrea.
Ini membuat Hesar sedikit gusar. Karena niatan untuk mencari informasi dari Cyril akan gagal karena mereka tidak akan bertemu.

Hesar yang menaiki kuda perang bersama para pasukannya tak sengaja bertemu Cyril. Mata mereka saling bertemu.
Mata biru itu benar-benar membuat Hesar terkejut. Hesar tahu darah Floyd memiliki ciri khas mata biru. Tetapi mata biru yang barusan ia lihat adalah mata yang selalu ia cari. Itu adalah Ezra.

    "Ezra..... " Hesar tanpa sadar berucap.

Ezra yang berada di dalam tubuh Cyril mendengar panggilan dari hesar dan menoleh keluar jendela kereta kuda.

     "Hesar... Kenapa kau ada disini? "

Cyril seolah tidak tahu dan tetap melanjutkan perjalanannya.

     "Aku tidak mungkin salah. Itu adalah Ezra. Apa mungkin Ezra berada di tubuh Cyril saat ini? Tapi kenapa bisa? "

.
.


.
.
.

   

Dancing On Ice In The Moonlight  [END] [PROSES REVISI] Where stories live. Discover now