13 - piovere di baci

Mulai dari awal
                                    

Kaesang menatap Zesafa yang mengucek matanya, ah Kaesang paham.

"Sini nyender di pundak gue."

"Eh, buat apa?"

"Lo ngantuk kan? sini nyender di pundak gue, tidur, nanti kalo udah agak reda gue bangunin."

"Boleh?"

Kaesang menghela nafas. "Masih nanya?" Tanya Kaesang membuat Zesafa menyengir, gadis itu langsung saja menjatuhkan kepala nya di pundak lebar milik Kaesang.

Padahal ada kursi halte panjang di belakang mereka, namun mereka berdua malah memilih duduk di bawah yang pastinya kotor, terserah mereka saja.

Hujan ternyata belum reda juga, ini sudah hampir dua jam Kaesang menunggu, lelaki itu melihat ke arah Zesafa yang tertidur, hari sudah mulai gelap, Kaesang terpaksa membangunkan Zesafa.

"Pulang?" Tanya Zesafa sembari mengucek mata nya.

"Iya, hujan nya gak segede tadi, cuman gerimis aja, kita terobos aja."

"Emang lo gak bawa jas hujan?"

"Kalo gue bawa jas hujan, udah dari tadi kita pulang."

Setelah itu mereka berdiri dan menghampiri motor Kaesang yang terparkir di samping halte, Kaesang mengambil helm nya dan memakai kan nya pada Zesafa.

"Gue gak mau lo ngeluh pusing karena hujan, kali ini hirauin rambut Curly lo."

Zesafa mendengus, namun tak ayal gadis itu tersenyum menyadari Kaesang sangat perhatian padanya walau mulut lelaki itu sarkas memberitahu nya. Setelah itu mereka berdua menerobos hujan dengan Zesafa memeluk Kaesang erat.

Kaesang tak mengantarkan Zesafa pulang pada rumah nya, lelaki itu memilih untuk pulang pada apartemen nya saja, mengingat apartemen nya yang lebih dekat di banding rumah Zesafa.

"Apartemen gue di lantai dua, nomor 23, passwordnya 230400, lo duluan, gue parkirin dulu motor di basemant." Ucap Kaesang yang di jawab anggukan oleh Zesafa.

Sebenarnya Zesafa merasa berdebar di ajak  ke apartemen begini, tak maksud berpikiran negatif, karena ia yakin Kaesang tak akan melakukan apa apa, hanya berdebar, karena ini pertama kalinya dirinya mengunjungi apartemen seorang lelaki, terlebih berstatus kekasih nya.

Bruk

Saking terlalu fokus berpikir dan berdialog sendiri, Zesafa sampai tak menyadari bahwa dirinya menabrak seseorang, membuat ia tersentak dan langsung menolong perempuan yang terjatuh karena di tabrak dirinya.

"Eh astaga, gue minta maaf, lo gak papa?" Tanya Zesafa

"Gak papa gak papa, gue minta maaf juga." Ucap perempuan itu.

Zesafa mengernyit ketika perempuan itu sedikit kaget saat melihat nya, namun ekspresi nya langsung biasa kembali, membuat Zesafa sedikit merasa aneh, namun dirinya segera mengenyahkan pikiran tersebut.

"Sorry gue gak fokus jalan."

"Gue juga, gue juga tadi gak fokus jalan."

"Sorry ya sekali lagi, gak ada yang lecet kan?" Tanya Zesafa

"Enggak santai gue serius gak pa--"

"Zesa, ngapain lo masih di sini?"

Pertanyaan seseorang dari belakang Zesa itu langsung membuat kedua nya menoleh, perempuan tersebut sedikit kaget ketika melihat siapa lelaki itu.

"Ini gue tadi nabrak dia."

"Makanya kalo jalan tuh fokus, hobi banget mikirin hal lain." Ucap Kaesang membuat Zesafa hanya nyengir.

Perfect Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang