2

242 38 3
                                    

Kelas 1-7

Lisa bernafas lega karena tidak satu kelas dengan gadis yang sangat ingin di hindarinya semenjak lulus dari SMP. Berharap Rosé berhenti mengganggunya. Tapi sepertinya itu hanya doa yang tidak akan kesampaian karena gadis itu baru saja mengiriminya pesan teks.

Ayo makan siang

Aku akan datang. Berapa nomor kelasmu?

Lisa?

"Aish" gerutu Lisa menutupi wajah dengan telapak tangan karena merasa frustasi setelah membaca semua pesan teks yang di kirim oleh Rosé secara beruntun.

Lisa sudah muak akan bayang-bayang kepopuleran dari gadis itu sejak mereka berteman dari SD hingga SMP. Dan sekarang saat sudah memasuki sekolah menengah, orang-orang pun masih bertanya tentangnya. Bukan karena iri tapi hanya saja Lisa ingin suasana yang baru dan dia kenal karena namanya bukan karena berteman dengan Rosé.

"Kayaknya aku pernah liat kau deh?" Ucap Mina,teman sekelasnya yang hanya berjarak satu meja dari depan.

"Kau alumni YG school,kan? Temennya Rosé?"

"Benarkah? Kau temannya dari si gadis populer itu?" Timpal Sana.

"Tidak,aku tak mengenalnya" kesal Lisa.

"Begitu?" Mina mengernyitkan keningnya.

"Apakah kalian ingin makan tteokbokki nanti?" Lisa mencoba akrab pada kedua gadis itu berharap pertemanan terjalin di antara mereka.

"Kedengarannya bagus!" Seru Mina.

"Apakah kau suka makanan pedas?"

"Aku menyukainya"

°°°


Lisa bergegas pergi ke toko serba ada begitu bel berbunyi karena takut Rosé akan mengunjunginya dan membuat kehebohan di kelasnya karena imagenya yang populer dan memiliki otak yang jenius sudah tersebar luas seantero sekolah bahkan di hari pertama.

Tapi naas baginya,Lisa bertemu dengan seseorang seperti model, wajahnya mungil dan cantik.

"Lisa,kan?"

"Iya" jawab Lisa bingung.

"Rosé mencarimu dan kebetulan aku sedang makan siang bersamanya di kantin" gadis itu merangkul Lisa begitu erat.

Lisa tertunduk lemas saat sudah duduk di meja kantin bersama Rosé dan kedua gadis lainnya. Dia bertemu dengan seorang gadis yang tampak menggemaskan, kepang dua dan terlihat sangat menikmati makan siangnya.

"Aku suka ketika makan siang bersama mu,Rosé" ucap gadis yang merangkul Lisa tadi.

"Menyebalkan sekali" desis Rosé

"Mengapa kau membawanya kemari?"Rosé tak suka ada orang lain yang tak dikenalnya dan hanya ingin makan berduaan dengan Lisa,teman masa kecilnya.

"Bukan aku"Lisa canggung sekarang karena gadis itu mengira dirinya yang membuat perkumpulan dengan makan bersama dengan dua gadis lainnya.

"Kau tidak makan di rumah?" Bentak Rosé saat memperhatikan si gadis kepang makan tak beraturan. Kekesalannya sudah menumpuk dan juga sifatnya yang tak suka berbaur dan basa-basi dengan orang asing.

"Nenekku sakit. Jadi aku harus makan siang yang banyak agar tak perlu lagi makan malam" ucap si gadis kepang sedih.

"Kau sangat jahat!" Timpal gadis yang seperti model.

"Terimakasih telah mengizinkan ku makan siang bersama mu,Rosé" gadis kepang tetap legowo dan tak memasukkan ke hati ucapannya tadi.

"Aku sangat senang mendengar kau adalah ketua kelas" si gadis kepang sumringah karena rosé adalah panutannya sejak pertama kali bertemu tak sengaja di koridor sekolah.

"Rosé adalah ketua kelas?" Si gadis model tak percaya.

"Yeah"

"Wah kelas 1-1 benar-benar beruntung!" Pujinya.

"Lisa, makan banyak potongan daging babi. Ini mengingatkan pada masa lalu. Kau biasanya akan menghabiskan sisa makananku dan mengoceh karena membuang makanan adalah dosa" Rosé meletakkan daging miliknya di atas piring Lisa.

"Kau sangat imut waktu itu. Mengapa kau menurunkan berat badan begitu banyak?" cibir Rosé dan tak menyukai penampilan Lisa yang sekarang.

Lisa hanya mengangguk patuh dan tak mau membalas ucapan gadis itu agar dirinya bisa lebih cepat bebas dari kungkungan Rosé.

Rosé melirik sekilas pada gadis itu dan mengulum senyum. Lisa tak banyak berubah walaupun mereka sempat berpisah di masa lalu. Dia sudah memantapkan hati, tidak akan pernah melepas Lisa lagi sampai kapanpun.

Wow,aku tak percaya betapa cantiknya, Rosé.

Dan bukankah itu Jennie di sebelahnya. Dia seorang trainee dari entertainment Korea. Dia sangat cantik.

Oh,itu Jisoo,kan? Aku mendengar dia bahkan tak perlu memakai riasan. Tapi dia sangat seksi.

Siapa gadis di sebelah Rosé?

Lisa mendengar semua percakapan anak laki-laki bergosip saat sedang berada di kantin. Hanya dirinya yang tidak populer dan tidak di ketahui oleh orang banyak. Nyalinya seketika menciut dan pesimis menyerbu jiwanya.

"Aku tidak seharusnya ada disini!" Umpat Lisa dalam hati.

"Apa yang salah?"Rosé menyadari mimik wajah Lisa saat gadis itu menutupi wajah dengan poninya yang super ikonik.

"Wajah ku terasa dingin. Itu saja,,,"


°°°


"Apa? Kau bertemu dengannya lagi?" Mata Irene terbelalak mendengar kisah adiknya saat pertama kali masuk sekolah.

"Hmm" Lisa duduk di atas sofa, membuka buku pelajaran.

"Jangan berteman dengannya lagi"

"Iya,kan?"

"Mengapa Rosé melakukan itu? Kalian berhenti berbicara saat pertengkaran besar kalian di masa SMP" beritahu Irene.

Lisa meraih ponselnya saat benda itu berbunyi beberapa kali.

Kenapa tidak dibalas?

Aku ingin menjadi yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun padamu

Lisa mengabaikan pesan teks dari Rosé dan tak berminat untuk membalas ataupun merasa bersalah sudah melakukan hal tersebut.

Dia sudah tak mau bertemu dengan Rosé lagi walaupun di kehidupan selanjutnya. Bukan karena membencinya melainkan menghindari masalah yang sama seperti dahulu.

Rasa kecewa itu masih tertancap sempurna di relung hatinya yang paling dalam dan melupakan tak semudah itu.







°°°








Sahabat yang salah paham?
Atau pertengkaran sang kekasih?

Atau cinta tak berbalas?

Uh, cinta dalam diam?🥺

See y!



WE CAN'T BE FRIENDS [CHAELISA]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant