WE CAN'T BE FRIENDS [CHAELISA]

1

Lisa

RL school adalah sekolah tempat aku menuntut ilmu. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah favorit di tempat aku tinggal.

Dari jauh, kombinasi warna pink dan hitam yang menghiasi sekolahku langsung memikat mata. Mempunyai lingkungan yang sangat bersih. Lokasinya yang tepat berada di tengah-tengah pusat kota Seoul.

Sekolahku memiliki halaman parkir dan lapangan upacara yang luas. Terdapat tiga gedung utama sebagai tempat siswa belajar, yaitu Gedung A, B, dan C. Semua lantai kelas menggunakan keramik.

Sekolahku juga mempunyai aula besar yang dapat digunakan untuk berbagai acara, seperti wisuda hingga pesta pernikahan. Selain itu, juga ada ruang laboratorium komputer,dan kantin yang menambah keindahan RL school

Dengan semua fasilitas tersebut, tak heran jika banyak orang yang ingin mengenyam pendidikan di sini. Aku merasa sangat senang dan nyaman bersekolah di RL school

Tak semua orang memiliki masa SMA yang indah. Namun setiap orang akan menemukan pengalaman yang berharga.

Tapi bagiku masa SMA adalah masa yang paling membahagiakan dan bisa bertemu dengan orang-orang baru lagi. Melupakan masa lalu yang terjadi saat belajar di masa SMP.

Kebahagiaan terukir jelas di wajahku sambil memandangi sekolah baru dengan menenteng tas di belakang punggung.

Aku begitu bersemangat karena kehilangan berat badan 10 kg. Jadi sekarang aku bisa memakai seragam berukuran kecil tanpa perlu khawatir seperti dulu. Plus aku bisa merasakan pandangan orang-orang mencari ku dengan penampilan baru seperti idol.

Aku merasa sangat cantik ketika di tatap oleh orang-orang dan semua mata tertuju padaku. Lihatlah laki-laki gembul itu hampir saja menabrak sebuah pohon karena terpesona akan kecantikan ku yang paripurna.

Hingga akhirnya,,,

"Lalisa!"

Tubuhku berbalik,mataku terbelalak dan merasakan merinding mendengar derap langkah kakinya yang semakin mendekat.

"Lama tidak bertemu" matanya berbinar menyapaku.

Itu dia,Rosé.

Dia menggunakan seragam yang sama sepertiku.

"Mengapa kau terlihat sangat terkejut? Yuk, masuk ke dalam" Rosé bahkan tersenyum.

"Rosé?" Lidahku kelu dan tak tahu harus berkata apa. Mengapa aku bertemu dengannya lagi disini? Suasana ini sungguh membuat canggung!

"Kau memblokir ku di Ig dan mengubah nomor. Berikan nomor ponselmu" dia menyerahkan ponsel mahalnya.

Sikap dominannya masih seperti biasa dan tak berubah. Tuturnya yang lembut tapi tegas bak kepala sekolah membuatku menurut begitu saja. Jemariku lancar mengetik di layar ponselnya.

"Ayo makan siang bersama. Sampai ketemu lagi" Rosé menyunggingkan sebuah senyuman sebelum pergi.

Sulit di percaya! Aku merutuki. Di antara banyaknya murid, mengapa harus Rosé yang menyapaku disini?

Ini baru permulaan! Dan aku merasa Dejavu sekarang.

°°°

Tenang,bukan pyramid game kok🤣😋

Test ombak👀🙄

See y!