Grac tertawa pelan kemudian menuntun tangan reka, sedangkan dorison balik ke kamar nya untuk mengambil hoodie dan dompet nya.

Selesai itu Dia langsung turun kembali ke lantai bawah, ternyata anak cengeng itu sudah duduk anteng sambil minum air putih, wajahnya juga sudah terlihat lebih segar.

" Nih pakai punya kakak." Ucap dorison sambil menyodorkan hoodie nya.

Reka mengangguk lucu, dia mengangkat tinggi kedua tangannya agar dorison bisa memakaikan Hoodie nya tadi.

" Dasar." Kekeh do, dengan perlahan dia memakaikan hoodie nya, lalu memasangkan tudung Hoodie tadi ke kepala Reka.

" Gemas nya yang mau pergi jalan-jalan tanpa bunda." Gumam Grac.

" Ayo pergi," ajak do sambil meraih tangan Reka.

" Bunda, leka pergi dulu ya!" Antusias nya.

Grac langsung melambaikan tangannya sembari tertawa senang, dia sangat senang anak nya ini bisa lepas dari bawah ketek nya.

Untuk pertama kalinya reka mau pergi bersama orang lain selain diri nya, ini kemajuan yang sangat besar untuk reka.

" Kalau gini reka bisa sekolah." Gumam Grac, dia sangat senang melihat anak nya mau berinteraksi dengan orang luar. Tanpa merasa takut atau malu lagi.

Grac dan orang tua do langsung keluar untuk melihat reka dan do, ternyata mereka pergi  menggunakan sepeda listrik milik Tyle.

Sepeda listrik yang berwarna pink.

" Reka pegangan ya nak, jangan di lepas pegangannya." Ucap Grac.

Dia lihat do tengah menurunkan pijakan kaki untuk Reka, lalu membantu reka untuk berpijak di sana, setelah itu dorison menarik kedua tangan reka lalu melingkarkan di perut nya.

" Pegangan yang erat." Ucap do sambil melirik ke arah belakang. Dia terkekeh melihat wajah reka yang menempel di pinggang belakang nya.

" Bunda leka pergi yah! Mau beli cocobi sama plaster gemas!" Teriak reka tanpa menatap wajah Grac. Soalnya dia udah peluk dorison terus pipi nya nempel gak berani gerak.

" Iya hati-hati ya, bunda tunggu di rumah!" Teriak Grac saat sepeda listrik itu mulai meninggalkan pekarangan rumah keluarga john.

" Ih seneng banget liat nya!" Antusias Grac.

" Reka sebelum gak pernah keluar rumah ya Grac?" Tanya tyle sambil menarik kursi yang berada di sebelah suaminya.

" Iya kak, dia gak pernah mau berinteraksi sama orang luar, entah lah. Tapi setiap kali aku ajak pasti dia nolak. Katanya seru main dirumah aja, dia merasa lebih aman dirumah." Jelas Grac.

" kamu gak curiga anak mu gitu? Takutnya dia punya trauma atau semacam nya." Sahut Tyle.

" Trauma?" Bingung grac.
Sebagai ibu muda dia masih belum banyak paham soal ini, bahkan untuk menenangkan reka pun dia sering nyerah.

" Gapapa itu, reka cuma belum terbiasa. Tuh bukti nya mau di ajak dorison keluar rumah, kalau ada sesuatu kan dia pasti nolak lagi." Ucap Mark.

Donat NanatWhere stories live. Discover now