Prologue

31K 1.5K 24
                                    

Hallo semuanya, ini cerita ke-3 author. Masih dengan cerita bertema Transmigration hehe semoga suka ya sama cerita ini.

Disclaimer: Cerita ini bergendre Harem 21+ So buat yang gak suka kalo Fl nya punya banyak cogan bisa Skip!

Nama-nama penting perusahaan, tempat, dan kasta tidak ada di dunia nyata. Sekali lagi karena ini fantasi imajinasi dari Author :)

Soo are you ready!?

••Jangan jadi Silent Readers••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••Jangan jadi Silent Readers••

Budayakan Vote sebelum baca:)

••Happy Reading••


"Gimana... Baguskan Novel yang Mba pinjemin kemarin?" ucap Bella dengan pandangan penuh makna menatap gadis di depannya.

Alethea terdiam tidak tahu harus berkomentar seperti apa, pasalnya Novel itu banyak adegan dewasa yang membuat Alethea tidak berani membacanya hingga selesai.

Alethea sudah berjanji, akan membacanya hingga selesai. Niatnya Sih, Alethea menamatkannya setelah pulang kerja nanti.

"Bagus, Mba..." balas Alethea dengan kaku, lalu berpura-pura sibuk makan.

"Iya dong! Mahal itu aku belinya Thea, harus nabung satu bulan." Curhat Bella, sambil memakan bakso tusuk langganannya.

"Loh, kamu kasih Novel itu buat Thea baca Bel? Parah sih, bocah polos gini suruh baca 21+ Gimana Thea, perasaan kamu pas baca tuh Novel?" tanya Nia penasaran, pasalnya hanya Alethea yang paling muda di tempat kerja café ini.

Wajah Alethea memerah, "Gak tau lupa Thea mba..."

"Awuwu Masa sih, kok muka kamu merah gini Thea..." Goda Bella, sedikit rasa bersalah di hatinya karena memaksa Thea untuk membaca Novel yang menurutnya bagus, niatnya hanya ingin berbagi agar tidak hanya ia saja yang iri pada tokoh utama wanita.

"Mba jangan gitu ihh." Ucap Thea menatap marah,

"Hahahaha... "

"Gak papa Thea, buat ilmu bekal nanti biar pas pacaran gak kaget." Kelakar Bella, tersenyum penuh arti.

"Yang ada nanti Thea dimarahin Papa Mba karena pacaran." Ucap Thea, dengan senyuman di wajah cantiknya.

"Iyaya, si paling anak Papa." Ucap Nia dengan malas, karena tau bagaimana kondisi keluarga Alethea. Jika kalian pikir Alethea anak miskin yang berusaha mencari sesuap nasi untuk keluarga maka jawabannya salah!

Alethea justru merupakan putri salah satu pengusaha sukses memiliki keuntungan perusahannya mencapai sepuluh milyar. Bisa dibayangkan betapa kayanya itu, harusnya Alethea hanya duduk manis menghabiskan banyak uang tapi sayang Alethea tidak seberuntung itu.

HEART OF FIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang