🐣25. Putra Atlanta 🔭🧒🏻

2.8K 395 104
                                    

Hellow Yeye comeback
Say 'hai' dungs

Spam komen okey 😉

Happy Reading

•••••



"Laskar sama Al kemana sih?" Gumam Angkasa cemas.

Angkasa, Venus, Langit, Izar, dan Leo, sudah berkumpul diruang televisi, menunggu dua adik kembarnya belum pulang sedari sore.

Mereka sangat khawatir, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, tapi kedua nya belum terlihat.

Mereka juga tidak melihat sang Bunda sejak mereka pulang dari sekolah, membuat mereka semakin khawatir.

"Izar takut Laskar sama Al malah pergi dari rumah," gumam Izar meremat pinggiran sofa.

Venus mengusap punggung yang lebih muda lembut. "Kita doain ya, semoga Laskar sama Al nggak pergi dari rumah."

"Tapi aneh, Bunda kemana coba?" Tanya Langit mengacak rambutnya frustasi.

"Iya, dari kita pulang sekolah sampai sekarang nggak keliatan. Apa di toko?" Sahut Leo bertanya.

"Langit sama Leo sempet lewat toko Bunda, dan toko nya juga tutup." Tukas Venus.

"Bisa jadi Bunda sengaja tutup rapat toko, biar kita nggak tau." Terka Leo menurut pengamatannya.

"Bisa jadi," gumam Angkasa.

Terdengar pintu utama di buka membuat mereka sontak berdiri serempak. Terlihat Laskar yang berjalan dengan tatapan kosong, sedangkan Aldebara menangis dengan bahu yang naik-turun.

"Laskar, Al, kalian kenapa?" Tanya Angkasa cepat.

Laki-laki yang paling tua itu mengecek keadaan dua adiknya, mencari luka yang membuat mereka menangis.

"Kenapa?"

Laskar langsung berhambur memeluk Angkasa, menangis kencang dengan suara yang terendam pada dada bidang sang kakak.

"GUE JAHAT," tangis Laskar pecah, mencengkram punggung Angkasa.

"Adek, kenapa?"

"Gue egois, Abang." Laskar memukul punggung Angkasa yang masih ia peluk.

"Adek," Angkasa memeluk erat tubuh yang lebih kecil, mengusap lembut punggung itu.

Sedang Aldebara masih diam berdiri, menunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Langit melangkah pelan, memeluk Aldebara membuat sang empunya langsung memeluk erat sang kakak.

"Abang, Bunda..." Tangis Aldebara pecah.

"Bunda kenapa, Dek. Bilang sama Abang," Langit tidak mengerti maksud dari kedua adiknya.

"Ayo cari Bunda, ayo Abang..." Racau Aldebara, suara nya menggema mengisi ruangan.

Mereka yang melihat itu ikut menangis, tidak pernah melihat dua kembar itu menangis sampai meraung dan memukul siapapun, mereka terlihat mengeluarkan unek-unek yang selama ini mereka pendam.

"Jelasin sama kita, kalian kenapa?" Tanya Venus menyeka air matanya.

"Bunda nggak salah, gue sama Al beneran anak Ayah Atla bukan Om Jerry." Terang Laskar bagaimana ia mendapat cerita yang sebenarnya dari Maminya Albi.

Rasanya seperti belati yang menusuk relung hati, dengan rasa sakit tanpa terlihat bercak darah.

"Sekarang Bunda kemana?" Izar terduduk ke sofa, tubuhnya terasa lemas.

Jagoannya Bunda [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang