Prolog: Lanterne Noire

45 5 0
                                    

❝ Lentera hitam memenuhi gelapnya langit malam. Bagai noda di atas kanvas yang telah kotor, dia membuatnya semakin kelam. ❞

🍁🍁🍁

ㅤㅤ06 Januari 2024 menjadi awal segalanya dimulai. Sebuah mobil yang dikendarai seorang pemabuk harus lepas kendali sehingga terus melaju dengan kecepatan tinggi meski lampu jalan telah berwarna merah. Pada saat itu, seorang pemuda berusia 24 tahun tengah menyeberang dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya. Ia tak mendengar seluruh suara bising yang memenuhi dunia, tetap fokus pada langkah menuju tempat di mana masa depannya yang cerah menunggu, bayaran atas segala penantian dan kerja keras yang selama ini dia lakukan.

ㅤㅤNamun, seakan dunia tak memihak padanya, kebahagiaan itu sirna begitu saja. Bersamaan dengan tubuh yang terpelanting jauh akibat mobil menabrak telak tubuhnya. Ketika dia menghantam pembatas jalanan dengan cukup kuat dan darah menggenang di aspal, pemuda itu tahu bahwa ini merupakan akhir dari hidupnya.

ㅤㅤWaktu berlalu dengan amat lambat, seolah dia menetap pada ruang penuh kehampaan. Gelap, sepi, kosong, dan suram. Tak ada siapapun yang berdiri di ruang kosong itu selain dirinya. Dia harus kembali menanti sesuatu yang tak pasti seorang diri. Rasa sepi dalam penantian itu menumbuhkan benih kesedihan yang perlahan mengakar di dalam raga pemuda itu. Mereka membunuhnya secara perlahan di dalam ruang gelap yang amat menyiksa. Hingga cahaya putih menjemput tubuh pemuda itu.

ㅤㅤKetika dia kembali membuka kelopak mata usai cahaya tersebut meredup, yang pertama kali tertangkap di netranya adalah samar-samar dari ruang yang kini dia tempati. Ruang luas bernuansa biru tua yang amat gelap-nyaris seperti hitam-dengan emas yang menjadi warna tambahan untuk melengkapi ruang yang terasa suram itu. Suram namun masih memberikan kesan yang elegan. Tempat itu adalah kamar tidur. Terdapat satu set ranjang dengan king size berwarna senada, biru tua dan emas. Di kanan dan kiri ranjang, ditempatkan dua buah nakas dengan lampu tidur dan lilin beraroma terapi di atasnya. Juga satu set sofa tak jauh dari tempat di mana dia berbaring sekarang. Tepat di hadapan sofa tersebut, disediakan juga perapian yang nampak menyala sehingga suhu ruang tersebut terasa lebih nyaman. Segala kemewahan yang tertangkap di indera amat mengusik netranya. Ia tak terbiasa dengan semua ini.

ㅤㅤItu adalah pertama kalinya dia terbangun di dunia yang begitu asing, di dalam ruangan yang terasa begitu menenangkan namun sepi di saat yang bersamaan.

ㅤㅤTidak.

ㅤㅤDunia ini tak benar-benar asing baginya. Segala hal yang dia lihat terasa familier, persis seperti untaian kalimat yang pernah dilihatnya pada tempat yang amat jauh. Hal itu terbukti ketika seorang lelaki tua dengan pakaian khas pelayan masuk ke dalam ruangan itu. Si lelaki tua menegaskan kembali siapa dia sebenarnya, bagaimana kedudukannya di dunia ini, dan apa yang seharusnya pemuda itu lakukan.

ㅤㅤDia kembali sebagai Jinnan Sebastian Giandra, seorang Pangeran Mahkota pembuat onar di kekaisaran Arrakis. Sekaligus salah satu pemeran utama dalam sebuah web-novel dengan judul Lanterne Noire. Dia sudah berulangkali membacanya dan novel itu bukanlah tipikal bacaan dengan alur yang bahagia. Apalagi berakhir dengan kebahagiaan untuk pemeran utama wanitanya.

ㅤㅤLanterne Noire adalah web novel dengan genre Reverse-Harem dan bertahan hidup. Meskipun begitu, web novel tersebut hanyalah berisi tokoh-tokoh gila dengan segala obsesi mereka terhadap sang tokoh wanita. Di dalamnya menceritakan seorang Saintess dari dunia lain yang kelak diramalkan akan menyelamatkan dunia dari bencana siklon. Sebelum bisa menyelamatkan dunia, 5 keluarga utama terobsesi untuk memonopolinya secara pribadi. Mereka tergila-gila dengan mengatasnamakan cinta, mengurungnya, dan membuat dia begitu menderita. Termasuk Putra Mahkota yang tak lain adalah Jinnan Sebastian Giandra, si pembuat onar di keluarga kekaisaran. Sehingga Saintess perlu bertahan dengan melindungi dirinya sendiri agar mencapai tujuan dari diutusnya ke dunia tersebut. Tidak ada akhir yang bahagia di dalam web novel tersebut. Betul, tak ada. Sebab Saintess harus menyerahkan jantungnya yang ditanam pecahan Dewa untuk menghentikan bencana tersebut. Dalam artian, pada akhirnya, Saintess harus mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan dunia.

ㅤㅤLatar waktu di web novel itu ada pada era restorasi, tahun 1660. Di mana kekaisaran Arrakis memimpin, berada di benua Pinnella Pass. Kekaisaran tersebut ditopang oleh lima keluarga yang dinamakan sebagai pilar utama. Diantaranya, keluarga Kekaisaran Arrakis menempati posisi sebagai pemimpin. Keluarga Grand Duke Aragon sebagai pemasok prajurit berpedang. Keluarga Duke Scout sebagai pemasok penyihir. Keluarga Duke Grace sebagai pemasok pengendali Spirit. Yang terakhir adalah keluarga Marquess Emerson. Keluarga itu merupakan penghasil orang-orang dengan kekuatan suci yang kemudian dikirim ke kuil suci setelah mencapai tingkat tertentu. Sedangkan Saintess itu sendiri merupakan perempuan suci yang dipercaya sebagai anak dari Dewa dan memiliki kekuatan suci melebihi siapapun.

ㅤㅤPemuda itu-yang kini menempati tubuh Jinnan-tak ingin percaya mengenai apa yang terjadi padanya. Mau bagaimanapun, hal seperti ini berada di luar akal sehatnya. Namun semakin banyak dia menyangkal, semakin terlihat bahwa alur yang terjadi sesuai dengan web novel tersebut. Terkecuali adegan ketika Saintess datang ke dunia itu.

ㅤㅤBukan berarti Saintess tidak benar-benar datang. Wanita itu sungguh datang dari dunia lain. Akan tetapi, alih-alih sosoknya sama dengan ciri-ciri di dalam cerita, wanita itu justru berbeda jauh. Tak ada rambut pirang dan mata emas seperti yang tertulis. Dia berbeda. Jauh berbeda. Dia wanita lain yang tak ada sangkut pautnya dengan alur di dunia ini. Naasnya, Jinnan mengenali sosok tersebut. Sosok yang menjadi alasan mengapa jemarinya terus bergerak di atas tuts keyboard tanpa kenal lelah.

ㅤㅤMereka kembali bertemu untuk yang ketiga kalinya. Kali ini, pertemuan tersebut terjadi di dalam dunia yang bahkan tak pernah Jinnan bayangkan sebelumnya, sebagai seorang Pangeran Mahkota dan Saintess dari dunia lain.

ㅤㅤNona, bagaimana bisa ... kau datang ke tempat seperti ini untuk menggantikan tokoh utama wanitanya?

🍁🍁🍁

Jinnan Sebastian GiandraPutra Mahkota kekaisaran Arrakis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jinnan Sebastian Giandra
Putra Mahkota kekaisaran Arrakis

Goresan Tinta HitamWhere stories live. Discover now