∅ rumah atau neraka

95 19 4
                                    


Happy Reading

"Aku pulang" Fa-Rae memasuki rumah dengan perasaan campur, ia senang dapat pulang ke rumah, tapi ia juga masih kaget dengan pengakuan Sunoo tadi sore, hal ini membuatnya pusing, namun pemandangan di depannya yang lebih membuatnya pusing dan marah

-Bugh!-

Terlihat ayahnya yang sedang memukuli ibunya dengan ekspresi marah, Fa-Rae yang melihat itu langsung berlari ke arah ibunya, melindunginya bagaikan perisai

"APA-APAAN KAU FA-RAE?! MENYINGKIR!!" Teriak ayahnya tegas, sambil berusaha meraih istrinya

"F-FaRaeh" Ucap lemas ibunya yang memeluk anaknya yang berada di hadapannya lemah

"Ma, mama gak apa apa?" Tangis Fa-Rae pecah lagi, melihat ibunya sudah babak belur

"FA-RAE!" Ayahnya menarik tangan Fa-Rae dan mendorongnya ke lantai lain, agar menjauh dari ibunya

"Papa berhenti!" Fa-Rae tidak punya waktu untuk memikirkan lain hal, di pikirannya ia harus melindungi ibunya segera maka dari itu ia menahan tubuh ayahnya yang terus memukuli ibunya

-Bugh! plak!-

Ayahnya yang masih tidak puas terus memukuli dan sesekali menampar istrinya, walaupun Fa-Rae tidak mengetahui masalah apa yang terjadi, tetap saja, tidak boleh seorang pria memukul wanita, apalagi hingga separah ini

"Papa!!" Fa-Rae yang melihat ibunya sudah pingsan pun semakin marah, ia menarik tangan ayahnya dan memukul tak tentu, pukulannya sesekali mengenai perut, dada, wajah, bahkan lengan ayahnya

"Fa-Rae diam! Papa tidak ingin melukai kamu!" Ayahnya menahan pukulan dari anaknya itu, ia akui pukulannya cukup keras namun anaknya bukanlah ahli memukul, jadi baginya itu tidak ada apa apa dibandingkan dirinya

"PAPA JAHAT, MAMA PINGSAN, ITU ISTRIMU PA! APA ALASAN PAPA MUKUL MAMA!" Racau Fa-Rae menangis deras, ia benar benar kacau hari ini, tidak menyangka hari terburuk akan datang ke dalam hidupnya

Fa-Rae beralih menghampiri ibunya, memeriksa nadinya, berdenyut lemah ini hal yang tidak di inginkan olehnya

"Ma, mama sadar ma!" Ucap Fa-Rae yang mengelus wajah ibunya lembut diatas pangkuannya walaupun keadaannya sudah kacau tetap saja ia harus menolong ibunya

"Lepaskan wanita itu Fa-Rae! Papa tidak mau kamu terpengaruh olehnya!" Ayah Fa-Rae menarik tangan Fa-Rae agar menjauh dari ibunya

"Gak! Apa papa gak sadar? Ini mama! Denyutnya sudah lemah pa! Tolong bawa ke rumah sakit!" Fa-Rae bersikeras tetap berada disamping ibunya sambut terisak

Hening tidak ada jawaban

"Pa! Apa yang membuat papa mukulin mama?!" Tanya Fa-Rae dengan tangisan yang sudah melemah, ia sungguh sudah lelah

"Wanita itu, dia mengambil sebagian dari uangku, mengecek ponselku, dan berniat membunuhku, dia wanita tidak tahu di untung, dia iblis bukan manusia!" Ujar ayahnya murka

Fa-Rae tidak tahu apakah semua yang dikatakan itu kebenaran atau bukan, namun yang dilakukan ayahnya terhadap ibunya lebih dari pengakuan ayahnya ini

manager × enhypen'Where stories live. Discover now