∅ heeseung

252 30 0
                                    


Happy Reading

"Tapi, manager-nim. Kau tidak ada niatan untuk mempersilahkan aku singgah terlebih dahulu? Kebetulan aku sangat haus" Ucap Heeseung yang membuat atensi Fa-Rae berbalik ke arahnya, bahkan sekarang ia mengusap bagian lehernya menandakan bahwa tenggorokannya kering

"Apa ini tidak terlalu malam? Uhm, bukannya aku tidak ingin mempersilahkan kau untuk singgah, tapi kau pasti sangat capek. Jadi lebih baik, kau secepatnya kembali ke dorm agar bisa istirahat dengan cukup" Usul Fa-Rae yang di angguki oleh Heeseung nya sendiri

"Maka dari itu, aku harus istirahat sebentar disini. Bagaimana jika aku mengantuk ditengah jalan, dan malah terjadi yang tidak-tidak. Bukankah itu lebih merugikan kau, dan aku sendiri?" Tanya Heeseung yang membuat Fa-Rae berfikir

Fa-Rae malah membayangkan, hal yang tidak-tidak di imajinasi nya. Lalu ia beralih melihat jam yang tertera di hp nya, 22:15. Ia pikir 45 menit cukup untuk Heeseung kembali ke dorm, mengingat banyak sekali kegiatan yang dilakukan para member hari ini

"Tapi tepat jam 11 malam, kau harus sudah sampai di dorm dengan selamat!" Tegas Fa-Rae, yang membuat Heeseung menyembunyikan senyumannya

"Baiklah, ayo" Heeseung membuka knop pintunya, bersamaan dengan Fa-Rae. Lalu mereka masuk kedalam rumah yang terbilang sederhana itu

-Cklek-

"Fa-Rae! Mama sangat khawatir!" Ibu dari Fa-Rae yang mendengar suara bukaan pintu rumahnya pun, langsung menghampiri dan berlari memeluk anaknya

"Shh, ma" Ringis Fa-Rae canggung, membuat ibunya membuka mata dan terjolak kaget

"Wah, siapakah pria tampan ini?" Tanya ibu menyentuh wajah Heeseung keibuan

"Selamat malam bu, saya Heeseung" Heeseung terkekeh pelan melihat sikap ibunya Fa-Rae yang terlihat sangat berbeda dengan anaknya, atau mungkin karena Fa-Rae belum begitu terbuka dengan para member

"Ma, tolong jangan sentuh-sentuh gitu" Rengek Fa-Rae melihat tangan ibunya masih meng-eksplor wajah Heeseung, takut saja tiba-tiba muka Heeseung tumbuh jerawat

"Ish, posesif sekali" Ricau ibu menyindir Fa-Rae, membuatnya memberikan tatapan aneh + bingung

"Ma, tolong anterin Heeseung ke ruang tamu. Fa-Rae mau bikin kopi dulu" Ucap Fa-Rae mengganti topik, dan segera pergi

Di dapur ia meletakkan tas serta membuka jas yang ia gunakan, menggulung bagian tangan, dan mengikat rambutnya yang sejak awal digerai. Ia mulai membuat kopi dengan tenang, dan saking tenangnya bahkan ia bisa mendengar suara nafasnya sendiri

"Tidak, ahh, jangan laku-- ahh" Fa-Rae tersentak mendengar suara erangan dari kamar orangtuanya sendiri, dan dengan jelas sejak tadi ibunya tidak berada didalam kamar

"Semua ketenangan ini hanyalah keadaan yang aku rasakan, tapi ketenangan itu tidak benar-benar ada dalam diriku. Aku kenapa? Kenapa aku gelisah? Ya tuhan, tolong jauhkanlah aku serta ibuku dari orang-orang seperti itu" Lamun Fa-Rae dalam batinnya

"Fa-Rae, kenapa lama sekali?!" Teriak ibunya membuyarkan lamunan Fa-Rae, ia dengan cepat membawa kopi yang ia buat menuju ruang tamu

"Lho, kok gak ada siapa-siapa?" Bingung Fa-Rae celingak-celinguk, mencari keberadaan ibunya serta Heeseung

Fa-Rae berjalan menelusuri rumahnya lagi, sambil masih membawa kopi ditangannya

"Kenapa disini? Padahal Fa-Rae, udah cari-cari di ruang tamu" Setibanya diruang keluarga, Fa-Rae langsung menaruh kopi buatannya tepat didepan Heeseung yang masih memperhatikannya lekat

manager × enhypen'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang