Transmigration Dominant Boy

🐽JoVe-12🐽

Bulan puasa hilang hasrat ku untuk update cerita(︶︹︺)

Yah, yasudahlah, JANGAN SIDER!

200 vote dan 50 komen, gas!

🐽Joel manja🐽

Harusnya Eve lagi musuhan sama Joel, dan harusnya Eve ngusir Joel menjauh darinya, tapi bagaimana bisa Eve lakukan itu jika Joel terus saja mengikutinya.

Sepanjang hari di sekolah, Joel tak henti-hentinya mengekori Eve seperti seekor kucing, terus mengikuti Eve dan merengek.

"Eve, ih, biar gue jelasin, gue tuh gak ada tidur sama si Levana, dia itu orang gila loh, kenapa lo percayai sih," rengek Joel kesal.

Dia bahkan merengkuh lengan Eve dan merengek kuat.

Eve melengos malas "Eve! Jangan cuekin Joeeeeeel!"

"Ck, ada bukti apa kalau lo masih perjaka?" Sinis Eve.

"Lo maunya gue gimana? Gue lakuin!"

"Jadian sama gue, nanti malam gue ajak ke hotel biar gue periksa lo perjaka apa enggak, kalau enggak, ya kita putus," cetus Eve santai.

Joel melotot, tunggu, kenapa pula Joel harus berusaha menjelaskan pada Eve?

Harusnya biarin aja kalau Eve gak mau deket Joel lagi, bagus dong, kan itu yang Joel mau.

Tapi, kalau gak ada Eve, rasanya hampa, entah itu jiwa Joel Kayana atau Joel Khandra, keduanya tak mau Eve menjauh dari mereka.

"Oke, kita jadian, nanti malam kita ke hotel," putus Joel yakin.

Eve mengulas senyum lebar, Jaka, Jake dan Jack yang memang senantiasa mengekori Joel, sontak kaget.

"Mampus, alamat menggila si Levana," bisik Jack pada Jaka.

Jaka mengangguk, sementara Jake segera mengirim pesan pada Levana bahwa Joel sudah jadian sama Eve.

BucinJoel
Joel jadian sama Eve, barusan.

Levana yang tadinya lagi asik merokok di rooftop, seketika mematung tak percaya, apa ini?

Berani sekali Eve sialan itu merebut pujaan hati Levana!

"Gak akan gue biarin," desis Levana kemudian membuang puntung rokoknya lalu berjalan ke arah pinggir rooftop.

Lalu mengirim pesan pada Jake.

SepupuJake
Bilang sama Joel, kalau dia beneran jadian sama Eve, gue bakal loncat dari rooftop, dan jadiin Joel sebagai penyebab kematian gue hari ini.

Jake semakin panik "Joel! Si Levana mau bundir di rooftop!" Seru Jake seraya menarik Joel dari Eve.

Joel menggeram kesal "Ya biar ajalah dia mati! Apa urusannya sama gue!?"

"Levana suka sama lo Joel, tega lo biarin dia bundir kaya gini!? Dimana otak lo!" Bentak Jake.

Joel melirik sinis Jake "Heh, sedari awal Levana udah gue tolak! GUE GAK PERNAH SUKA SAMA DIA! LO NGERTI!? PERASAAN DIA BUKAN TANGGUNG JAWAB GUE!" Solot Joel.

Jake semakin geram, dia mendorong tubuh pendek Joel sampai membuat Joel hampir saja jatuh, namun Eve dengan sigap menahan tubuhnya.

"LO EGOIS! SEENGGAKNYA LO BERSIKAP BAIK SAMA LEVANA! DIA CUMA CINTA SAMA LO! DIA LAKUIN APA AJA BUAT LO!" Jerit Jake kalut.

"Gue gak minta dia buat lakuin apapun untuk gue, gue, gak, minta, jadi jangan pernah suruh gue tanggung jawab atas apa yang sepupu lo alamin." Nada suara Joel begitu dingin.

Dia memeluk Eve dengan erat "Lagian..Levana gak akan bisa kaya Eve..Eve yang lebih rela lakuin apa aja untuk gue..bukan Levana.." Bisik Joel yang hanya dia saja yang dengar.

Eve memeluk Joel kemudian menggendongnya ala koala, menyembunyikan wajah Joel diceruk lehernya.

Kemudian membawa Joel pergi dari sana.

Sementara di parkiran, sudah ramai para murid yang mengerumuni tubuh Levana yang penuh darah.

Yah, Levana bunuh diri, melompat dari rooftop sekolah berlantai 5, sampai menghantam pembatas parkiran dan membuat kepalanya pecah.

Tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini karena tidak ada yang salah.

Levana tidak salah menyukai Joel, namun Joel juga tidak salah tidak membalas perasaan Levana.

Hanya saja obssesi Levana terlalu besar sampai logikanya tak bisa dia pakai lagi.

Lagipula, kematian Levana tak pernah disesali siapapun kecuali Jake, karena Jake lah perantara antara Levana dan kabar Joel.

Jake lah yang merasa sakit atas kematian Levana.

Namun, dia tak bisa menyalahkan Joel, benar kata Joel, perasaan Levana bukanlah tanggung jawab Joel.

Baik Joel Kayana ataupun Joel Khandra.

🐽Bersambung🐽