🐽JoVe-05🐽

5.6K 714 61
                                    

Sidernya ngelunjak banget ya kuliat☺

JANGAN SIDER! VOTE DIAWAL ATAU DIAKHIR CHAPTER!

200 vote dan 50 komen, ayo!

🐽Olahraga hari ini🐽

Hari ini adalah hari Jum'at, dan kelas Joel akan melakukan pelajaran olahraga, pengambilan nilai basket dan pastinya akan ada permainan basket di lapangan.

Kalau sebelum Joel Khandra transmigrasi, Joel Kayana selalunya akan istirahat ke kantin saat jam olahraga, sebab dia kan lemah di olahraga, tapi sekarang tidak.

Joel berdiri di barisan, dia yang paling depan dalam barisan siswa karena dia yang paling pendek, karena di Pemersatu Bangsa, yang pendek di depan.

Jadi dengan arogan dan angkuhnya, Joel berbaris dan mengabaikan tatapan aneh dari teman sekelasnya.

Pak Budi, Guru Olahraga segera sadar jika Joel ada dalam barisan.

"Eh, eh Joel, ngapain kamu ikut baris? Ke kantin aja, kamu nanti ambil nilai teori aja, gausah ikut praktek," tegur Pak Budi.

Joel seketika merengut "Gak mau Pak! Saya tetap mau ambil nilai praktek, tenang aja Bapak, saya bisa ngikutin kok," sungut Joel sebal.

"Heh adik kicik, mending lo ke kantin, nanti pingsan pula," tegur salah satu siswi sekelas Joel, namanya Aneta.

Lirik sinis langsung Joel beri, mana si Aneta tinggi lagi.

"Heh, denger ya Anetanjing, gue bukan adik kicik dan gue gak bakal pingsan! Gue gak selemah itu!"

"Gak sadar diri," balas Aneta.

Joel geram, dia hendak menjambak Aneta tapi tinggi badan Joel cuma mentok di dada Aneta.

"Cih, awas lo ya," desis Joel.

Aneta hanya mencibir tanpa suara, karena Pak Budi tak mau ada keributan, jadinya Joel dibiarkan ikut.

Nah, kemudian mereka pemanasan sebentar, lalu pembagian tim, baru setelahnya mulai bermain.

Joel ada di tim kembar setan dan beberapa siswa juga.

Saat permainan ambil nilai dimulai, tentu semua tak percaya jika Joel bisa bermain basket walau dia pendek, gerakannya lincah walau tubuhnya semok.

Eve sendiri menonton dari pintu masuk lapangan, tersenyum geli saat melihat pantat semok Joel tuing-tuing saat Joel berlari di lapangan.

Dan Joel tampak semakin manis dimata Eve.

"Kan, dia memang bisa main basket, dari dulu, balik lagi akhirnya," kekeh Eve dengan tatapan hangat.

Namun tatapannya berubah menjadi panik saat melihat Joel pingsan ditengah permainan, asmanya kambuh.

Semua langsung mengerumuni Joel.

"Kan, apa gue bilang, pasti pingsan!" Seru Aneta yang segera mengoleskan minyak angin ke hidung Joel.

Pak Budi segera meminta beberapa siswa untuk menggotong Joel ke UKS, namun Eve segera mengambil alih, tanpa berkata apapun, Eve segera menggendong Joel ala bridal.

"Biar Eve aja Pak," izin Eve kemudian berjalan cepat keluar dari lapangan Basket, disaksikan teman sekelas Joel yang hanya membiarkan.

Si kembar setan sendiri langsung menyusul Eve, takut mereka nanti si Joel diperkosa Eve, bahaya, Joel bisa tantrum nanti.

"Temen lo keras kepala banget, udah tau lemah, maksa juga buat main basket," cetus Jaka.

"Ya gimana, dari dulu juga diakan begitu, suka main basket tapi lemah karena asma, makanya dia banting stir jadi cowok centil kaya gitu," sahut Jack.

"Udah deh, mending lo pada diem!" Sentak Jake kesal.

"Apasih Jake, sensi amat lo, mentang-mentang putus kok ngamuknya ke kita," cibir Jaka.

"Jaka sembung bawa golok, gak nyambung goblok," sinis Jake.

"Apasih Jake, gajelas lo!" Jack menendang pinggang Jake sampai cowok itu tersungkur, dan berakhir Jack dan Jake berkelahi di lorong sekolah.

Jaka? Ya dia nonton aja, jadi saksi nanti kalau Mami tanya alasan 2 kembarannya berkelahi.

Di UKS, Joel sudah sadar setelah Eve membuka seragam atas olahraga Joel lalu mengoleskan dada montoknya menggunakan minyak angin.

"Aduh..sesek napas.." Rintih Joel.

Eve segera meletakan inhaler ke mulut Joel, tadi Eve minta sama pihak UKS.

"Pelan-pelan, hirup," bisik Eve khawatir.

Joel menghirup inhaler itu secara perlahan sampai sesak di dadanya berkurang, baru setelahnya dia mendorong pelan tangan Eve yang masih memegang inhaler tadi.

"Udah.." Bisiknya.

Eve meletakan inhaler tadi ke meja disebelah tempat tidur UKS.

"Udah tau lemah, punya asma, ngapain sok main basket."

Joel melirik Eve sinis "Bukan urusan lo ya, lonte pirang," bisiknya masih lemas.

"Halah, manusia hutan, mending lo istirahat, mau makan apa? Biar gue beli," tawar Eve.

"Gausah sok baik deh."

"Gue gak mau lo mati, ntar gak mati karena asma malah mati gara-gara asam lambung."

Joel mencubit paha Eve seketika "Mulut lo itu," sungut Joel.

"Nah yaudah, mau makan apa?"

"Mau nasi pakai ayam sambel, terus mau es krim, terus mau es teh manis, terus mau chitato, terus gue juga mau bakso pakai mie ayam, terus gue mau susu coklat." Sengaja, Joel gak bakal makan itu semua tapi sengaja minta.

Tatapan geli Eve berikan "Pantesan badan lo montok, makannya banyak, yaudah gue beli dulu," goda Eve seraya beranjak dari duduknya lalu mengelus rambut Joel pelan.

Joel menepis kasar tangan Eve "Jijik, gausah pegang-pegang gue, dasar lonte pirang," sinis Joel.

Eve semakin tertawa, lucu sekali, inilah alasan kenapa Eve suka sekali menggoda Joel sampai tantrum.

Karena memang selucu itu.

🐽Bersambung🐽

Transmigration Dominant BoyWhere stories live. Discover now