Sembari menunggu makanan datang, Alula dan Aruna membahas tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi selama di Malang.

"Kata Oma, liburan di Malang satu minggu. Aku sama Aruna udah bikin list tempat-tempat yang bagus."

"Emang mau kemana aja?"

"Yang pasti aku mau berenang. Terus mau main-main di alam. Pokoknya mau lihat yang ijo-ijo," jawab Aruna.

"Aku mau naik kuda, Mi. Ada nggak tempat wisata yang ada kudanya?"

Jenia menggaruk belakang kepalanya. "Waduh, Mami juga kurang tau."

Aruna menoleh menatap kembarannya. "Emangnnya kamu nggak takut naik kuda?"

Alula menggeleng.

"Kalo nanti kamu disruduk kuda gimana?"

"Kan aku di atas kudanya, ngapain aku disruduk?" Balas Alula santai.

"Gimana kalo kudanya tantrum dan bikin kamu jatuh?"

Alula berdecak. "Kan ada petugas yang jagain," jawabnya santai. "Atau nanti minta tolong Papi buat pegangin kudanya."

"Kalo Papi pegangin kudanya, nanti Papi yan disruduk sama kuda."

"Nanti aku suruh Papi jadi bestie-nya kuda. Biar Papi nggak disruduk sama kudanya."

Jenia tersenyum mendengar percakapan anak-anaknya.

"Hari ini kenapa Papi nggak ikut kita sih, Mi?" tanya Aruna yang tiba-tiba menatap Maminya.

"Papi lagi sibuk."

"Ish, kan ini hari Sabtu. Emang ada orang yang kerja di hari Sabtu?" tanya Aruna lagi.

"Ada," jawa Alula cepat. Melihat Aruna yang menatapnya lekat seakan menunggu jawabannya,  kemudian ia menampilkan senyum lebar. "Om Kamil di hari Sabtu masih suka kerja," lanjutnya.

"Kalo Om Kamil kan bisnis sama Mami. Makanya hari Sabtu atau Minggu masih suka kerja. Kalo Papi kan kerja sama Opa. Kan bisa aja Opa nyuruh Papi libur," keluh Aruna.

Jenia mengulum senyum. "Meskipun kerja sama Opa, tapi bukan berarti Papi bisa seenaknya," ucapnya menatap Alula dan Aruna secara bergantian. "Hari ini Papi nggak ke kantor kok. Semua pekerjaan dibawa pulang. Biasanya kalo hari Minggu Papi libur. Karena bentar lagi Papi akan liburan sama kita, jadi Papi harus nyelesaiin pekerjaannya dulu."

"Papi sekarang dimana? Di rumah Oma sama Opa?" tanya Alula.

Jenia mengedikkan bahu. "Mami nggak tau."

"Emang kalo nggak di rumah Oma sama Opa, Papi dimana lagi?" tanya Aruna menatap Alula.

"Siapa tau Papi lagi di apartemennya sendiri," jawab Alula.

"Emang Papi nggak punya rumah ya, Mi?" tanya Alula dengan wajah polos.

"Papi tinggal di apartemen karena lebih dekat dari kantor."

"Kenapa Papi nggak tinggal bareng Oma sama Opa?" tanya Aruna. "Om Adam juga gitu. Kenapa mereka tinggal sendiri-sendiri, padahal rumah Oma sama Opa kan besar banget."

"Hmmm ... karena Papi sama Om Adam sudah dewasa. Makanya mereka lebih nyaman untuk tinggal sendiri."

"Kenapa kok tinggal di apartemen, bukan tinggal di rumah?" tanya Aruna lagi. "Kalo kata temen-temenku yang tinggal di apartemen, mereka tuh nggak kenal sama tetangganya."

"Coba nanti kalo ketemu Papi atau Om Adam, kalian langsung nanya."

"Jadi, kalo aku udah besar boleh tinggal terpisah dari Mami?" tanya Alula.

Not Finished Yet [Completed]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ