3

3 0 0
                                    

..... Bagaimana? Bagaimana mungkin?

suaranya tercekat. Meskipun dia benar benar ingin berteriak sekarang, dia tidak bisa. Seolah ada kekuatan ghaib yang menghalanginya bersuara.

Debi, gadis berumur 18 tahun itu sekarang sedang shock dengan apa yang dilihatnya.

Singkat cerita zombie menyerang sekolahnya entah darimana asalnya. Seketika semuanya sudah menjadi zombi. Dan yang paling membuat debi membeku adalah bagaimana sahabatnya sedari kecil, kezia. Ikut bertingkah seperti makhluk makhluk itu sekarang, setelah melindunginya dari gigitan zombie.

Kemudian kezia, ah tidak. Zombie itu sekarang mendekat ke arah Debi dengan jalan khas seperti orang mabuk yang tidak sadarkan diri

Dan kemudian,

"RARRWRK-"

"DEB!"

Debi terbangun dan melihat kesekitar. Astaga, ternyata semua itu hanya mimpi. Dilihat didepannya, dia berada di kelas dengan sahabat tercintanya yang dalam keaadan sehat yang terlihat sedikit pucat.

Debi benar benar bersyukur hal yang terjadi dimimpinya tidak , karena semua mimpi itu terasa benar benar terjadi sebelumnya.

Ingin sekali memeluk gadis dihadapannya sekarang. Namun ia tahan, karena ia malu kalau ketahuan se melankolis itu di keramaian kantin.

"Heh, mimpi ape lu?" Terlihat jejak kekhawatiran dimuka sahabat nya itu sembari bertanya.

"Asal lu tau aja gw menang lotre tadi." Dengan cepat debi mengubah ekspresinya dan tersenyum seolah tidak terjadi apa apa.

"... Bohong"

"Bener ko-.." firasat debi sangat buruk. Tiba tiba lampu kelas mati semua bersamaan dengan sahabatnya yang menundukkan kepala.

'apaan lagi ini, my Lord'

Boom.
Satu lampu menyoroti kezia. Sepersekian detik itu juga kezia mulai mendongakkan kepalanya. Dan

'BYURRR'

"KEZIA!" Debi sontak bangun dan terkejut karena mendapati dirinya ada di rooftop dengan keadaan seragam basah bersama seorang lelaki yang menjadi tersangka utama basahnya seragam Debi karena ditangan cowok tersebut ada botol air kosong.

"ANGGA ANJING! APA APAAN LU BANGSAT!"

"YA ELU SENDIRI, MALAH MATI, TRUS TIBA-TIBA TANTRUM SAMBI MEREM, GW BANGUNIN KAGAK BISA² ANJING!"

Debi tersentak.

'...hah' batinnya

Dipikir-pikir, tadi dia sedang otw bersama Angga menuju suatu tempat, tapi tiba tiba semua berubah dan tiba tiba juga dia berada dikelas, yang ternyata semua itu hanyalah mimpinya.

Debi berusaha mengesampingkan emosinya sejenak kepada cowok rese didepannya dan berpikir jernih.

Kemudian dia bertanya kepada Angga. "Udah berapa lama?"

"...sebenernya waktu kita jalan, sebenernya tadi lu pingsan. Karena UKS buka pas istirahat pertama, gw gendong deh kesini."

Tanpa dijelaskan lebih lanjut. Angga paham maksud pertanyaan Debi

"Lu beneran Angga kan?" Tanya Debi penuh selidik.

"MAKSUD LO?!"

"Ya soalny-... Nevermind"

"Apasih anjing. Ada hubungannya kah sama alasan lu teriak² di mimpi?"

Skak. Tepat sasaran sekali.

Melihat tidak ada jawaban setelah beberapa detik, Angga melanjutkan "ya gapapa kalo lu ga mau cerita. Maybe it was a truly nightmare for u"

... Sumpah. Baru kali ini Debi tau kalau cowo dihadapannya adalah cenayang. Tidak ada yang memberi tahunya selama ini.

"oke fine. Sebagai tanda terimakasih juga, gw bakal kasih tau lu apa yang ada di mimpi gw. Jadi pada saat lu bilang gw kehilangan kesadaran alias pingsan dijalan itu, gw tiba tiba-"

'KRINGGGGGGGGGGG'

Tunggu. Ini bukan bel istirahat biasa. Ini bel tanda bahaya yang pernah di simulasikan kepada mereka ketika kelas 10 dulu.

Debi dan Angga reflek saling tatap. Mereka langsung berlari terburu-buru dan mengecek kebawah.

"WHAT THE FUCK IS HAPPENING RIGHT NOW?!"

'Please God, tell me if these all are not real'

__________________________________________________

Hehe. Pasti kalian udah bisa nebak apa yang si angga dan debi liat

Enjoy the story and happy reading guys.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IS IT ONLY US ?Where stories live. Discover now