09

19 16 28
                                    

selamat tinggal,dan semoga sukses di sana

Vaza sekarang sudah ada di bandara,mengantar abang nya untuk pergi ke universitas di korea,iya benar abang nya akan berkuliah di sana

vaza,bunda,leon,dan ayahnya sudah mau berpamittan kepada leon, yang akan meninggalkan Indonesia dan menetap di korea selama beberapa tahun

"leon pergi dulu,bun,yah,za" pamit leon pada mereka bertiga

"hm,belajar yang rajin,kalau sampai km malas malassan,siap-siap aja papa keluarin kamu dari kartu keluarga" ucap sayang ayah

"jaga diri baik baik,karena bunda ga akan setiap hati tanya kabar kamu,bunda sibuk" ucap sang bunda,leon tersenyum paksa mendengarnya, berpamitan akan di tangisin?,salah,pamitan dapet ancaman.

"kabarin vaza tiap hari ya bang,jangan telat makan,jangn terlalu fokus sama pelajaran,sesekali healing" ucap vaza,leon mengangguk lalu memeluk tubuh kecil adiknya,vaza menangis karena di rumah nya tidak akan ada lagi teman.

"alay banget sih" gumam bunda vaza

"cepat,waktu papa ga banyak"

leon dan vaza melepas pelukannya,leon menghapus air mata adik nya,lalu tersenyum

"boleh leon peluk bunda sama ayah?" tanya leon

"ga,ayah mau ke kantor nanti kotor baju ayah" ketus sang ayah lalu pergi

"sini bunda peluk" ucap bunda nya,leon memeluk bunda nya,tak ada balasan dari bunda nya,tidak ada yang hangat..

"×××"

Vaza dan keluarga sudah sampai di rumah,rumah yang asalnya sepi,kembali menjadi sangat sangat sepi,

"kamu dari tadi nangis mulu,berisik tau!" ketus sang bunda,pasalnya vaza terus menerus menangis ketika abangnya sudah pergi ke korea

"Iya,abang mu itu kesana belajar bukan mati." ucap sang ayah yang membuat vaza melihat ke arah sang ayah penuh tanya

"ayah bisa ga jaga omongan ayah itu!??" ucap vaza

"apa ayah salah?,benar kan leon ke sana buat belajar bukan mati?" ucap ulang dirga

"udahlah vaza,kamu ini lebay banget,ada handphone kan?,hubungi abang mu itu" ucap bunda nya lalu melenggang pergi

dirga yang melihat itu lantas berbisik pada vaza

Satu hama terlah pergi jauh,ini giliran kamu yang pergi ke langit sana,vaza Bisik sang ayah,lalu pergi

vaza tak mengerti maksud dari itu,apa yang ayahnya katakan?

"×××"

Kenniro berada di taman rumah nya,menyenangkan jika sudah duduk di bawah pohon,rasanya adem,sunyi dan tak berisik

"ibu,ken kangen sama ibu,ibu apa kabar?,baik baik aja kan disana?" gumam Kenniro sambil menatap bulan di atas sana

"Kenniro cape sama keaadaan yang sekarang buu,Ken gatau lagi sama sikap ayah yang sekarang,ayah selalu saja membela kluarga nya yang baru,ken mohon datang ke mimpi ken sama kaina,kaina kangen sama ibu,kadang kaina suka iri sama kaka tirinya yang beda beberapa bulan,tapi semua itu ken tepis dari pikiran kaina,karena ibu ga pernah dateng ke mimpi kaina lagi" gumam ken

need happiness  Where stories live. Discover now