🧚‍♀️Episode 16🧚‍♀️

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa diem? Bisu lo?" Ucap Shanila Adira lagi..

"Maaf ci" Ucap Carissa akhirnya menjawab dan menunduk..

"Minta maaf mulu kerjaan lo" Balas Shanila Adira dan Carissa hanya diam..

"Lo udah bersihin blender rusak tadi?" Tanya Shanila Adira dan Carissa mengangguk pelan..

"Katanya bi Ijah tangan lo luka, mana gue liat" Ucap Shanila Adira..

"Gpp kok ci" Jawab Carissa takut..

"Gue pengen liat Carissa, mana tangan lo yang luka" Sentak Shanila Adira..

"I-ini ci" Pasrah Carissa menunjukkan jarinya yang luka..

"Kenapa tadi mau di obatin bi Ijah lo gak mau?" Tanya Shanila Adira sinis..

"Carissa takut ci, takut lukanya perih dan sakit" Jawab Carissa jujur..

"Gak usah cengeng makanya, kalo kek gitu yang ada luka lo bisa infeksi apalagi lo pegang-pegang gitu, tangan lo itu kotor" Ucap Shanila Adira, Carissa hanya melirik pada luka di jarinya..

"Cici kenapa sih marahin aku mulu deh" Gumam Carissa dalam hati lalu bibirnya mengerucut..

"Sini gue kasih obat merah" Ucap Shanila Adira langsung menarik tangan Carissa dan meneteskan obat merah pada luka di jari nya..

"Aaawwss perih ci" Ringis Carissa namun Shanila Adira menghiraukan nya..

Carissa memajukan bibir bawahnya menahan rasa ingin menangis karena perih yang dia rasakan di jari nya..

"Gak usah lebay lo gini doang juga" Ucap Shanila Adira melihat wajah Carissa..

Setelah itu Shanila Adira membuka plester penutup luka lalu di pakaikan ke jari Carissa yang masih ia genggam..

Carissa yang sedari tadi meringis merasakan perih, lebih memilih diam karena takut Shanila Adira marah lagi padanya..

"Udah.. Gitu doang" Ucap Shanila Adira..

"Gak usah nangis, apalagi ngadu ke nyokap lo" Ucap Shanila Adira hendak pergi namun tertahan karena Carissa tiba-tiba..,

"Makasih ci" Ucap Carissa..

"Sama-sama" Jawab Shanila Adira lalu pergi ke kamar nya..

Carissa mulai mengukir senyum saat Shanila Adira sudah kembali ke dalam kamarnya, Carissa masuk kembali ke kamarnya dan menutup kembali pintu kamarnya..

"Giliran aku gak mau ngomong sama cici, eh cici nya malah baik sama aku.. Hmm" Ucap Carissa pelan..

Carissa memperhatikan jarinya yang terbalut oleh plester, kemudian Carissa mengambil balpoin dan menggabar emoticon di plester tersebut..

"Terimakasih banyak cici Shani, bunda bener ternyata cici gak jahat, cici cuma lagi emosi aja tadi makanya marah" Ucap nya pelan sambil menggambar plester nya..

"Hihi lucu" Lanjut nya saat gambar nya sudah jadi..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Fierce Step SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang