Again! Again!

195 29 6
                                    






━─━────༺༻────━─━

Typo bertebaran ‼️
Jangan lupa vote +komen ❤️


.
.
.
.
.

Bahiyyih membuka matanya perlahan, rasa kepalanya sakit sekali akibat benturan yang dilakukan ayahnya. Dia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 12 malam, berarti lumayan lama dia ngga sadarkan diri.


Sekarang kedua tangannya di ikat di belakang kursi, dia dikurung di dalam kamarnya yang minim banget cahaya. Hanya sedikit cahaya yang masuk dari ventilasi kamar, kemudian dia mendengar suara keributan di luar, atau dari arah dapur kali ya? Soalnya terdengar suara orang lagi masak. Apa itu ayahnya??

Dia berusaha membuka tali yang mengikat di kedua tangannya sesekali melihat ke arah pintu takut sang ayah masuk ke dalam mengetahui bahwa dia sudah sadar, dia harus segera keluar dari rumah ini sebelum ayahnya beneran merenggut nyawa nya.


Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke kamar, jantungnya berdetak begitu kencang saat kenop pintu kamar mulai terbuka. Napasnya seketika berhenti melihat ayahnya yang muncul dari balik pintu dengan senyum yang terukir lebar di wajahnya sembari membawa sesuatu di tangannya.



Awalnya bahiyyih ngga bisa melihat benda apa yang dibawah ayahnya, namun setelah ayahnya menyalakan lampu saat itulah perasaanmya semakin takut. Mau tau apa yang dibawa oleh ayahnya itu? Iya, pisau dapur.


"bagus, kamu sudah sadar." ujar ayah nya berjalan mendekat.


Secara tidak sadar air mata bahiyyih pun keluar, rasanya dia ingin sekali menangis begitu keras dan melawan ayahnya mencoba untuk kabur, namun dia tau jika melakukan hal itu nyawanya akan lebih cepat di habisi.


"kamu tau? Suara teriakkan ibu kamu begitu memuaskan saat saya memotong jari kaki nya satu persatu." ujar ayahnya tertawa.


Rasanya sakit banget mendengar pernyataan ayahnya itu, pantesan saja ketika pertama kali melihat jasad bunda nya banyak sekali luka dan benar-benar membuat bahiyyih ngga habis pikir ketika mengetahui ternyata laki-laki di depannya yang membunuh sang bunda.

"kenapa ayah tega membunuh bunda?"

"diam!" bentak ayahnya marah, lalu dia menjambak rambut bahiyyih dan hampir menancapkan pisau dapur itu di lehernya.

"dengar. Sebelum saya membunuh kamu, malam ini saya akan bermain denganmu. Kalau saya lihat-lihat, tubuh kamu bagus juga." ayah tertawa.


Bahiyyih semakin takut, tolong siapapun itu selamatkan dia dari ayah gila nya ini!!!!


Saat ayahnya ingin meraih wajahnya, tiba-tiba saja terdengar gubrakan dari luar kamar. Mereka berdua sama-sama kaget, lalu ayah nya mengambil pisau yang sempat di jauhkan di lantai dan langsung keluar dari kamar.


Merasa mendapat kesempatan untuk melepaskan diri, bahiyyih pun berusaha kembali membuka tali yang mengikat kedua tangannya.





BRAKKK!!!!!




"BAHIYYIH!!!"



Pergerakan bahiyyih berhenti mendengar suara teriakan yang memanggil nama nya, itu suara Ricky!! "AKU DISINI RICKY!!!" balasnya teriak.


Bahiyyih pun kembali mengeluarkan air matanya, dia begitu senang dan amat sangat tenang mengetahui Ricky datang menyelamatkannya.


Suara keributan kembali terdengar dari luar kamar, seperti pecah-pecahan kaca dan masih banyak lagi. Bahiyyih semakin cepat membuka ikatan itu, dia harus menyelamatkan Ricky juga, jangan sampai ayahnya melakukan sesuatu pada Ricky.


AGAIN! AGAIN!✔️Where stories live. Discover now