Prolog:
Karena trauma masa lalunya Shasha menjadi gadis yang pendiam. Shasha hidup hanya berdua dengan sang kaka yang sangat memanjakan nya, dan kakanya pun adalah keluarga satu-satunya yang Shasha punya.
Shasha juga selalu di bully disekolah nya...
Di sebuah kantin sekolah internasional terdapat 4 anak lelaki yang sedang membolos mapel. Mereka membolos dikarenakan saat itu mapel sejarah, mereka sangat membenci mapel sejarah.
Mereka ber4 adalah Leonard Ravindra Smith yang memiliki paras yang sangat tampan tapi sayangnya dia adalah pria dingin, dia juga cucu dari pemilik sekolah. Davin Lamont Walker memiliki wajah yang sama dengan Leon yaitu tampan dia bisa di bilang sangat humble dengan semua orang, dia merupakan anak dari donatur pertama di sekolah. Juandra Hartigan Jons selain wajah nya yang tampan dia juga terkenal sangat dingin sama seperti Leon, dia merupakan anak dari donatur kedua disekolah. Kenzo Mallory Brown sama seperti ke 3 sahabatnya memiliki wajah yang tampan dan bisa dibilang juga sedikit cantik tak jarang dia digoda oleh anak cowo karena kecantikan diwajahnya, dia merupakan anak dari kepala sekolah.
Mereka ber 4 duduk dikursi paling pojok agar tidak ketahuan guru bk yang patroli, saat sedang menikmati sarapan mereka, mereka dibuat terkejut dengan kedatangan seorang gadis yang selalu membuat mereka istighfar dia adalah Raquel Azkadina Smith adik dari Leon.
"Anjir Le tu anak ngapain si kesini segala" -gerutu Davin.
"Iya anjir mana suaranya kaya toa masjid, gimana coba kalo sampe kedenger sama Pa Yanto beh udah mati kita semua" -ucap Kenzo yang mendramatisir.
Saat mereka sedang berbicara gadis itu tampak tidak peduli dia terus berjalan maju mendekati mereka ber4 saat sudah di depan mereka gadis itu menarik tangan Leon dan memaksanya untuk mengikuti nya.
"Paan sih lepas" -ucap Leo.
"Anu bang penting ini, buruan ikut dulu" -ucap Rara (oiya di panggil Rara karena kalo Raquel tu ribet banget manggil nya jadi gampangan Rara).
"Udah lah Le turutin aja dari pada di samper Pa Yanto abis kita" -ucap Kenzo yang di angguki Davin.
"Ck yaudah buru" -ucap Leo
Rara pun terus menarik sang abang sampe kebelakang sekolah.
"Lo ngapain bawa gw kesini?" -ucap Leo.
"Anu bang tolongin temen gw" -ucap Rara.
"Dimana temen lo nya?" -ucap Leo.
"Anu bang di atas" -ucap Rara sambil memperlihatkan senyuman nya.
"Anjir lo apain anak orang? Ko sampe bisa nyangkut disitu" -ucap Leo yang tak habis fikir dengan kelakuan adiknya.
"Udah lah bang turunin aja lo, kasian dia sampe nangis gitu" -ucap Rara yang kesal karena abangnya ini banyak tanya.
Akhirnya mau ga mau Leo pun membantu gadis itu dengan sangat cepat sebelum ketauan guru. Setelah ia berhasil membawa gadis itu turun Rara beserta gadis itu mengucapkan terimakasih.
"Lain kali jadi orang tu jangan bego, udah tau gabisa naik malah naik nyusahin banget tau ga" -ucap Leo yang sedikit pedes.
Leo pun meninggalkan mereka berdua, dan pergi ke kantin untuk menemui sahabatnya. Oh iya mereka sahabatan udah dari kecil ya, karena orang tua mereka itu juga dulu nya sahabatan jadi nurun deh ke anaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Leonard Ravindra Smith
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Davin Lamont Walker
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Juandra Hartigan Jons
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenzo Mallory Brown
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
