37. Complicated Heart

1.5K 212 350
                                    


‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Usia kehamilan yang semakin bertambah dan kini menyentuh usia 24 minggu, membuat perut Audinne terlihat semakin membesar. Apalagi kini Audinne menggenakan pakaian sangat santai, tidak gaun-gaun kesukaannya melainkan baby t-shirt berwarna putih yang tidak bisa menutupi seluruh perutnya, sehingga pusar hingga perut bagian bawahnya terlihat, dipadu denim shorts light blue keluaran Miu Miu yang tidak menutupi setengah pahanya, menunjukkan kaki jenjangnya yang polos. Dan perempuan itu tidak ada berhentinya menggenakan kemeja biru langit milik Benjamin Langham sebagai outer yang kini menenggelamkan tubuhnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Bu, sudah lusuh sekali itu, Bu Audinne..."
Josie meringis. Merasakan kemeja itu lama-lama sobek karena setiap hari dicuci dan dipakai lagi. Kalau tidak sebagai outer ya disampirkan di bahu. Begitu terus menerus. Mungkin kalau mesin pencucinya bisa bicara, akan berujar 'Pakaian ini lagi, ini lagi.'

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎"Tidak lusuh ini, Josie. Masih bagus kok." Audinne menghentikan gerak tangannya dari melukis, menunduk, menatap perutnya yang menutupi pandangannya. Mata Audinne menghangat, semakin besar dan tumbuh sehat pikirnya. Dan pandangannya beralih menatap kemeja Benji. "Masih bagus, Josie. Jangan dikatain kemejanya, nanti sedih."

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Bu Audinne 'kan punya kemeja yang sangat banyak, saya ambilkan yang lainnya ya, Bu, ya?"

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Saya mau pakai ini saja Josie." Karena hanya ini barang milik Benji yang saya bawa... Audinne merasakan dirinya ingin menangis kali ini. Tapi kemudian ia tersadar tidak boleh menangis lagi. Meskipun kamu rindu Benji, tapi tidak boleh cengeng Naarah Audinne, tadi pagi 'kan sudah menangis masa sekarang menangis lagi... "Saya mau pakai ini pokoknya, Josie." Tapi Audinne berakhir menangis.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Kangen Bapak ya, Bu?"

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎"Tidak." Ya...

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Bapak sudah tidak pulang lima bulan ya, Bu?"

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Pandangan Audinne jatuh pada beberapa coretan di lengan pakaian Benji. Kemeja yang digunakan oleh Benjamin Langham terakhir kali di penthouse ketika Audinne balik iseng dengan mengotori kemeja pria itu dengan cat lukisnya dan berakhir kemeja Benjamin Langham menyusul gaun Audinne tergeletak di atas lantai sebelum pria itu menggendongnya menuju ranjang.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Kenapa Bapak nggak ke sini saja, Bu Audinne? Daripada Bu Audinne pakai kemeja itu terus menerus."

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Saya tidak mau egois, Josie."

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Audinne menyandarkan punggungnya di kursi. Semenjak usia kehamilannya bertambah, punggungnya mudah lelah pun dengan kakinya yang terkadang membengkak. Athena saat mengetahui kaki putrinya bengkak langsung panik, tetapi wanita itu langsung lega ketika hasil lab dan pemeriksaan fisik menunjukkan semua normal dan tidak mengarah preekalamsia. Dokter beberapa kali mengingatkan supaya Audinne tidak menggantungkan kakinya saat melukis yang bisa memperparah ketidaknyamanan itu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "Bu Audinne saya ambilkan vitamin dulu ya, sudah waktunya minum. Ibu cuci tangan dulu."

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Menurut, Audinne meletakkan kuasnya, menuju meja di depan jendela luas menghadap taman-taman. Harusnya Audinne segera mencuci tangan tapi perempuan itu justru membaca berita yang ramai di media sosialnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎
Benjamin Langham memutuskan untuk berpisah dengan Naarah Audinne Kana Saint yang merupakan putri dari Claude Alexandre Saint, putra dari George Philip Saint, beberapa sumber menyebutkan bahwa kisah tragis ini bermula karena kisah masalalu yang belum selesai

theme from New York, New York | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang